Clavis Mundi: Kisah Enrique Penjelajah Bumi Pertama Asal Indonesia

Clavis Mundi: Kisah Enrique Penjelajah Bumi Pertama Asal Indonesia
info gambar utama

Selama 500 tahun, bangsa Eropa mengakui Ferdinand Magellan dan Juan Sebastian Elcano sebagai pengeliling bumi pertama. Hal ini karena kedua orang tersebut berasal dari bangsanya sendiri.

Tetapi ini tidaklah berdasarkan fakta, karena sosok yang berhasil lebih dulu untuk mengelilingi bumi adalah Enrique, anak asli Maluku. Hal inilah yang dituangkan presenter Helmy Yahya dalam buku Clavis Mundi.

Disebutkan oleh Helmy, Enrique adalah seorang tokoh penting dalam sejarah Indonesia yang dapat dibanggakan karena berhasil mengelilingi bumi. Karena itulah, dia mendorong masyarakat Indonesia bisa berbesar hati bila mengenal sosok ini.

Enrique de Malacca, Kisah Pria yang Pertama Kali Mengelilingi Dunia

“Indonesia kita hebat banget, sayang kita suka mengabaikan kehebatan kita, potensi kita budaya kita banyak diambil orang diprotes, batik diambil protes, tetapi kita sendiri nggak pernah merawatnya. Ada tokoh Indonesia hebat. Kita nggak boleh lupa, pelaut kita dulu hebat,” kata Helmy Yahya di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (25/11/2022).

Selain itu, lanjutnya, isi dalam buku itu menegaskan sekaligus membuktikan bahwa klaim Nenek Moyangku Seorang pelaut, bukan hanya omong kosong. Baginya Indonesia telah menjadi pusat peradaban pada masa lalu.

“Nah, ini ada tokoh Indonesia, hebat. Kita nggak boleh lupa. Pelaut kita dulu sangat hebat,” tuturnya.

Lakukan riset panjang

Keyakinan Helmy akan Enrique sebagai pengeliling bumi pertama asal Indonesia adalah berdasarkan catatan sejarah Antonio Pigafetta dan Maximilanus Transylvanus, serta hasil riset mendalam dari Reinhard Tawas.

Enrique dipercaya sebagai pengeliling bumi pertama, asal Maluku, salah satu provinsi yang berada di Indonesia saat ini. Dirinya disebut merupakan tangan kanan dari Magellan, salah satu penjelajah Eropa asal Portugis.

Dirinya dipercaya oleh Magellan dari menguasai beragam bahasa dan juga asli dari Maluku. Karena Enrique pula, Raja Spanyol memberikan dana untuk ekspedisi yang dilakukan oleh Magellan dalam misi mencari Pulau Rempah-Rempah.

John Lie, Sang Pelaut Penyelamat Nasib Indonesia

Tetapi di perjalanan mengelilingi bumi, Magellan tewas terbunuh di Filipina dalam perang melawan Raja Lapu-Lapu. Hal inilah yang membuat sosok asal Portugis ini tidak bisa disebut pengeliling bumi pertama.

Dirinya mengatakan untuk menemukan hal tersebut timnya melakukan riset luar biasa hingga keluar negeri yakni Jenewa, Swiss untuk penggarapan buku Clavis Mundi. Dirinya berharap generasi penerus bisa mengenal Enrique.

“Kita riset ke banyak perpustakaan, kita senang dengan trivia, dari beberapa buku kita eksplor, dan terakhir ada film Spanyol, jelas ada Enrique dan implisit disebutkan dia orang Maluku,” tegasnya.

Berencana jadikan film

Demi bisa menjangkau generasi milenial, Helmy bahkan berencana mengadaptasi sosok Enrique Maluku ini ke beberapa produk selain buku. Dia berencana membuat film dari sosok yang inspirasional tersebut.

Helmy menyatakan tengah menggandeng Angga Dwimas Sasongko bersama dengan tim Visinema Pictures. Dirinya menilai anak milenial masa kini memang lebih menyukai bentuk visual daripada tulisan.

“Saya tulis novelnya hari ini semoga kedepannya semakin banyak bentuknya ada figurenya dan mungkin ada filmnya dengan Visenama dan mas Angga Dwimas,” terangnya.

Hari Nelayan Nasional: Bukan Lagi Waktunya Mencari Ikan

Dirinya juga berharap dengan meluncurnya novel tersebut akan mendukung cita-cita Presiden Jokowi tentang pentingnya dunia maritim dan kelautan bagi Indonesia pada masa kini dan di masa depan.

Helmy juga berharap Indonesia sadar akan pentingnya sosok ini, dan jangan sampai jatuh ke tangan Malaysia, sehingga dunia mengingatnya sebagai orang Malaysia bukan lagi Indonesia.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

RK
SA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini