DAM Penahan, Konstruksi Penting di Daerah Aliran Sungai Indonesia

DAM Penahan, Konstruksi Penting di Daerah Aliran Sungai Indonesia
info gambar utama

Banjir dan longsor merupakan salah dua jenis bencana yang cukup sering terjadi di Indonesia. Biasanya, bencana satu ini banyak terjadi dan bermula dari derasnya laju air dan erosi di sekitar kawasan sungai. Ternyata, bencana tersebut bisa diminimalisir oleh infrastruktur berupa DAM penahan.

Belum banyak yang mengetahui, jika DAM penahan memiliki peran cukup penting dalam mencegah bencana terutama longsoran tanah di daerah aliran sungai.

Apa sebenarnya yang dimaksud dengan DAM penahan, dan seperti apa bentuk dan cara kerjanya?\

Bendungan Kering, Solusi untuk Mengatasi Banjir Jakarta

Penjelasan DAM penahan

Tak hanya ada di Indonesia dan bukan istilah baru dalam dunia infrastruktur, DAM penahan dikenal juga dengan sebutan gully plug, check dam, atau nama lain di beberapa negara.a

Pada dasarnya, konstruksi ini dibangun untuk mencegah pengikisan atau erosi tanah penyebab longsor. Konstruksi ini dibuat dalam bentuk bendungan kecil, dan dapat bersifat sementara atau permanen sesuai tujuan.

Tak hanya di daerah aliran sungai (DAS), sebenarya konstruksi ini juga banyak dibangun pada titik-titik parit drainase dan sengkedan (terasering). Biasanya, penahan ini dibuat dengan beberapa bahan seperti kayu gelondongan, batu, karung pasir berisi kerikil atau batu bata, dan semen.

Dalam pembuatannya, bentuk DAM penahan dipengaruhi oleh kondisi kawasan seperti panjang dan kemiringan lereng.

5 Bendungan dengan Kapasitas Terbesar yang Jadi Penyokong PLTA di Indonesia

Wujud DAM penahan di Indonesia

Di Indonesia, wujud DAM penahan tak jauh berbeda berupa bendungan kecil yang dibuat dari kawat bronjong yang diisi dengan bebatuan. Fungsinya sendiri memang lumayan vital saat musim penghujan.

Fungsi yang dimaksud adalah untuk mengendalikan endapan sedimentasi dan mengendalikan laju aliran permukaan di bagian hulu. Standar tinggi maksimal DAM penahan di Indonesia adalah setinggi empat meter. Biasanya konstruksi ini dipasang pada daerah kritis dengan kemiringan lereng di kisaran 15-35 persen.

Membahas lebih detail, tahapan dalam pembuatan DAM penahan secara sederhana dimulai dari pembuatan profil DAM, kemudian dilanjut dengan pengupasan, penggalian, dan pondasi bangunan. Setelah itu, baru masuk ke tahap pembuatan saluran pengelak, yang dilanjut dengan pembuatan/pemadatan tubuh bendung.

Selanjutnya masih ada pembuatan saluran pengambila dan pintu air, serta pembuatan bangunan pelimpah. Biasanya, diperlukan juga pembuatan bangunan lain untuk sarana pengelolaan dan kontrol, dan pemasangan gebalan rumput sebagai penutup bendungan.

Meski punya peran penting dan banyak dibangun sebagai langkah pencegahan, DAM penahan tetap memiliki kelebihan dan kekurangan.

Lebih dulu membahas kelebihan, konstruksi ini dapat memperlambat kecepatan air atau arus sungai yang deras, dan mencegah erosi. Keberadaannya juga dapat membantu pengisian ulang sumur dangkal dan mengurangi salinitas dalam air tanah.

Yang paling penting, pembuatan konstruksi ini lebih hemat biaya karena dapat menggunakan bahan yang tersedia secara lokal.

Di sisi lain, kekurangan DAM adalah konstruksi ini dapat mengendap dan membutuhkan perawatan lebih intens. Lain itu dari segi ekosistem, jika dirancang secara tidak benar konstruksi ini dapat menghalangi jalur makhluk hidup di ekosistem sungai salah satunya ikan.

Bendungan Perdana di Maluku Bisa Dukung Pembangkit Listrik untuk Ribuan Rumah

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Siti Nur Arifa lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Siti Nur Arifa.

Terima kasih telah membaca sampai di sini