Bika Ambon - Makanan Khas Medan yang Sering Disalahpahami

Bika Ambon - Makanan Khas Medan yang Sering Disalahpahami
info gambar utama

Apakah kalian pernah mendengar Kue Bika Ambon ?. Barangkali beberapa diantara kalian pernah mendengarnya, namun mengira kue ini asalnya dari kota Ambon.

Kendati menyematkan nama Ambon, kue ini aslinya adalah makanan sekaligus oleh-oleh khas Medan, Sumatera Utara.

Lantas kenapa bisa ada kata Ambon ?. Kenapa bukan Bika Medan ?.

Untuk menjawab rasa penasaran kalian, silahkan simak ulasan singkat berikut ini.

3 Versi tentang Asal-Usul Kue Bika Ambon

Alasan kenapa dinamakan Bika Ambon padahal aslinya dari Medan ternyata tidak terkait dengan wilayah Ambon yang berada di Provinsi Maluku, Indonesia bagian Timur.

Melansir laman resmi Pariwisata Kota Medan menyebutkan bahwa istilah Bika sendiri terilhami dari kue khas Melayu yaitu Bika atau Bingka yang kemudian dimodifikasi dengan menambahkan pengembang dari bahan Nira agar berbeda dari kue Bingka khas Melayu tersebut.

Kemudian sekurang-kurangnya ada 3 versi cerita yang bereda luas di tengah masyarakat Medan tentang dari mana asal Kue Bika Ambon ini.

Versi pertama mengatakan Bika Ambon dinamai demikian karena tempat pertama kali dijual dan popularnya Bika Ambon adalah di simpang Jl. Ambon Sei Kera Medan.

Versi kedua mengatakan nama Bika Ambon berasal dari seorang warga Ambon yang merantau ke Malaysia dengan membawa kue bika.

Setelah tahu rasanya enak, orang tersebut tidak kembali ke Ambon lagi, tetapi singgah di Medan. Sehingga sejak empat puluh tahun lalu Bika Ambon jadi sangat terkenal di Medan.

Versi ketiga meyakini bahwa Bika Ambon berasal dari penggunaan bahasa setempat untuk menggambarkan rasa kue tradisional ini. Istilah ‘ambon’ dalam bahasa Medan berarti lembut, sesuai dengan rasa kue yang begitu lembut.

Hal ini membuat kue Bika asal medan ini kemudian disebut dengan nama Bika Ambon karena terasa lembut ketika dimakan.

Ciri Khas Kue Bika Ambon

Apapun versi cerita yang beredar, namun satu hal yang pasti bahwa Bika Ambon memiliki ciri khas yang tak perlu diperdebatkan.

Kue ini berbentuk pipih dan berwarna kuning. Permukaannya nampak seperti pori-pori kulit manusia, dan bagian bawahnya keras, sisa dari tempaan panas di dasar loyang.

Bika Ambon ini biasa tersaji dalam potongan persegi. Saat dimakan, cita rasa legit tercampur dengan sensasi kenyal di lidah plus sengata dari aroma harum pandan.

Kini, Bika Ambon tidak lagi hanya berwarna kuning, namun berbagai varian warna dan rasa sudah dapat ditemukan seperti, durian, keju, dan cokelat.

Resep dan Cara Membuat Bika Ambon

Bagi kalian yang belum sempat mencicipi langsung Bika Ambon ini dan penasaran ingin membuatnya, berikut ini beberapa bahan yang perlu kalian siapkan.

Bahan-Bahan berikut dikutip dari laman endeus.tv ;

  • 250 ml santan kental
  • ½ sdt garam
  • 1 sdt kunyit bubuk
  • 2 lembar daun pandan
  • 2 batang serai, memarkan
  • 12 lembar daun jeruk
  • 4 butir telur
  • 200 g gula halus
  • 200 g tepung terigu
  • 150 g tepung tapioka
  • 2 sdm margarin, cairkan

Biang:

  • 2 sdt ragi instan
  • 4 sdm gula pasir
  • 150 ml santan cair hangat

Adapun cara membuatnya cukup mudah sebagaimana dikutip dalam laman yang sama;

  • Biang: Dalam wadah, aduk rata bahan biang. Diamkan hingga berbusa, sisihkan.
  • Panaskan santan dan garam. Masukkan kunyit bubuk, daun pandan, serai dan daun jeruk. Masak hingga mendidih, angkat dan saring. sisihkan.
  • Kocok telur hingga berbusa. Tambahkan gula halus dan santan yang sudah direbus. Masukkan tepung terigu dan tepung tapioka, aduk rata. Masukkan margarin, aduk rata. Diamkan adonan selama 1 jam.
  • Panaskan dandang dan bungkus tutupnya dengan kain atau serbet bersih.
  • Tuang ke dalam loyang persegi 20 cm yang sudah dioles margarin dan dialas baking paper.
  • Masukkan ke dalam dandang dan kukus di atas api besar selama 25-30 menit sampai matang.
  • Keluarkan dari dandang dan biarkan dingin. Potong-potong, sajikan.

Jadi kalian telah mengetahui asal kue Bika Ambon ini, maka jangan salah kaprah lagi. Dan tentu saja tidak cukup hanya mengetahui asalnya, namun yang terpenting mencoba rasanya.

Baca juga : Kroket - gorengan sejuta umat yang menjadi kesukaan Raja Prancis

Referensi : endeus.tv | pariwisata.pemkomedan.go.id

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Achmad Faizal lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Achmad Faizal.

AF
MS
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini