Berdasarkan catatan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri per tahun 2021, tercatat jika setidaknya ada sebanyak 83.381 desa/kelurahan yang tersebar di 34 provinsi di seluruh Indonesia.
Dari sekian banyak desa tersebut, pernahkan pembaca penasaran atau bertanya-tanya di mana sebenarnya desa tertua yang pertama kali ada di Indonesia?
Jawabannya diyakini adalah desa Sawai, yang berada di di Kecamatan Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah.
Sebenarnya tidak ada literatur resmi yang memastikan jika benar desa Sawai adalah desa tertua di Maluku bahkan Indonesia. Namun, keyakinan tersebut hidup lewat cerita turun-temurun. Disebutkan bahwa desa Sawai sudah ada ada sebelum kedatangan bangsa Spanyol, Portugis, dan Belanda ke tanah air.
Dulu desa Sawai disebut terbentuk berasal dari kedatangan pedagang Arab ke Pulau Seram yang membangun desa tersebut. Diceritakan jika pedagang Arab yang dimaksud datang untuk memonopoli rempah-rempah, dan memengaruhi sebagian budaya di desa tersebut.
Ada juga pengaruh terhadap kebudayaan setempat lainnya seperti musik gambus, pakaian gamis, dan arsitektur bangunan.
Mengutip Rimba Kita, disebutkan jika saat ini desa Sawai memiliki luas lahan sekitar 15 hektare, dengan jumlah penduduk sekitar 4.000 jiwa.
Adapun saat ini, desa Sawai menjadi bagian dari Taman Nasional Manusela bersama 5 dusun lainnya. 5 dusun yang dimaksud yakni Opin, Rumaolat, Olong dan Besi.
Desa Ini Jadi Desa Tertua Indonesia yang Berusia Lebih Dari Seribu Tahun
Dibelah sungai Asinahu yang jernih
Terdapat hal menarik dari keberadaan desa Sawai, yakni posisinya yang dibelah oleh sungai berair jernih. Bukan tanpa alasan, rupanya titik desa Sawai sendiri berlokasi di sektiar teluk sehingga perairannya jernih dan tenang.
Desa ini berada di kawasan perairan dengan kedalaman sebatas pinggang orang dewasa. Di mana biasanya orang-orang baik dewasa bahkan anak-anak aman untuk berenang, atau berkeliling menggunakan perahu dayung.
Sungai yang dimaksud membelah desa dikenal dengan nama Sungai Asinahu. Sungai tersebut yang di saat bersamaan juga menjadi sumber mata air tawar penduduk desa Sawai.
Dari potret yang beredar di media sosial, nampak terlihat jika sungai tersebut memang sangat jernih. Di mana pada bagian sisi kiri dan kanan terdapat rumah warga, namun sebagai pembatas dilapisi keramik dengan maksud agar kebersihan airnya tetap terjaga.
Pemasangan keramik itu juga yang membuat sungai nampak terkesan seperti sebuah kolam pemandian yang memanjang. Bukan hal aneh, jika biasanya masyarakat banyak yang mandi, mencuci, dan melakukan aktivitas lainnya di kawasan ini.
Tidak berhenti di belahan sungai Anisahu, lanskap desa Sawai nyatanya juga nampak semakin cantik dengan adanya sebuah bukit yang bernama Bukit Bendera. Dari atas bukit tersebut, masyarakat atau bahkan wisatawan yang berkunjung ke wilayah ini dapat melihat keindahan Laut Seram yang menakjubkan.
Desa Sawai di saat bersamaan juga dikelilingi oleh pulau-pulau kecil, yang menambah pesona desa tersebut semakin indah. Ditambah dengan keberadaan air lautnya yang jernih, tak heran jika biasanya banyak orang bisa melihat langsung ikan-ikan yang berenang di bawah air secara jelas.
Wisatawan yang berkunjung ke sini juga tak perlu khawatir, karena nyatanya sistem atau layanan wisata sudah cukup memadai. Sudah ada beberapa warga yang menjalani peran sebagai pemandu. Lain itu dari segi fasilitas, juga terdapat penginapan sederhana, serta persewaann snorkeling dan alat berenang.
Desa Sawai, Perkampungan Tertua dan Bersahaja di Maluku Tengah
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News