Perlu Diwaspadai, Mengenal 6 Sesar Aktif yang Ada di Jawa Barat

Perlu Diwaspadai, Mengenal 6 Sesar Aktif yang Ada di Jawa Barat
info gambar utama

Beberapa waktu lalu Indonesia berduka karena bencana gempa bumi yang melanda Cianjur, pada Senin (21/11/2022). Gempa berkekuatan magnitude 5.6 terjadi dan diyakini timbul akibat adanya aktivitas pergeseran dari sesar atau patahan Cimandiri.

Untuk diketahui, sesar atau yang dikenal juga sebagai patahan (fault) merupakan aktivitas geologi yang disebabkan oleh pergeseran antara satu blok batuan dengan blok batuan lainnya. Aktivitas pergeseran itu yang dapat menyebabkan gempa bumi baik dalam skala besar atau kecil, tergantung pusat pergerakannya.

Tercatat jika saat ini ada sebanyak 81 sesar aktif yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Dari puluhan sesar aktif tersebut, enam di antaranya berada di Jawa Barat, termasuk sesar Cimandiri.

Ya, selain sesar Cimandiri, masih ada 5 sesar aktif lain yang sejak lama telah diantisipasi pergerakannya oleh BMKG dari waktu ke waktu.

Di saat bersamaan, nyatanya penting bagi banyak orang khususnya masyarakat wilayah provinsi Jawa Barat, untuk mengetahui apa saja deretan sesar yang ada di kawasan tinggal mereka. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi dan sebagai mitigasi bencana.

Lalu apa saja sesar yang dimaksud? Berikut detail dan penjelasannya.

Belajar dari Gempa Cianjur: Minusnya Skema Mitigasi dalam Pengelolaan Bencana

Sesar Cimandiri

sesar Cimanidri | BMKG via Detikcom
info gambar

Merupakan sesar yang aktif dan berada di Jawa Barat, Indonesia, sesar Cimandiri memiliki bentangan yang cukup luas mulai dari muara sungai Cimandiri, Palabuhanratu, kabupaten Sukabumi, sampai kabupaten Subang.

Sesar satu ini membentang dengan mengarah ke timur laut melewati Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung Barat, yang nantinya juga akan mengalami pertemuan dengan Sesar Lembang di Padalarang dan juga Sesar Baribis di Kabupaten Subang.

Disebutkan bahwa setiap tahunnya, patahan ini mengalami pergerakan sekitar 4-6 mm pertahun. Diyakini jika sesar Cimandiri sudah ada sejak 50 juta tahun yang lalu, dan membentuk dua lembah yang besar yaitu lembah Ciletuh dan lembah Cimandiri yang hingga kini masih ada.

Sesar Lembang

Sesar lembang | Akhmad Dody Firmansyah/Shutterstock
info gambar

Patahan ini merupakan jenis sesar lain yang sebenarnya sejak lama juga telah menyita perhatian para peneliti dan ilmuwan, entah itu di BMKG atau ilmuwan sejumlah lembaga. Sesuai namanya, patahan satu ini terletak di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

Jangkauan sesar lembang diketahui memanjang hingga 29 kilometer dari Padalarang hingga Jatinangor. Disebutkan bahwa pada bagian barat, sesar Lembang diyakini sudah terbentuk sejak 27 ribu tahun yang lalu, di mana saat ini sisi barat tersebut banyak didominasi oleh pemukiman warga dan persawahan.

Sementara di sisi lainnya yakni bagian Timur, sesar Lembang diyakini terbentuk pada 100 tahun lalu. Saat ini bagian tersebut merupakan titik lokasi wisata tebing yang terkenal seperti Tebing Karaton, The Lodge, Maribaya Hot Spring, Gunung Batu, hingga Bukit Bintang.

Sesar Baribis

sesar Baribis | BPNB via Antara
info gambar

Bukan hanya di Jawa Barat, nyatanya sesar satu ini juga menghubungkan sejumlah Kawasan di provinsi lain yakni Jakarta dan Tangerang. Sesar Baribis adalah sesar aktif terpanjang di pulau Jawa, karena lintasannya meliputi sisi barat Subang dan Purwakarta, Karawang, Cibatu (Bekasi), Depok, Jakarta hingga Tangerang dan Raskasbitung.

Menjadi perhatian, karena Keberadaan sesar ini disebut-sebut sebagai ancaman besar bagi Jakarta dan sekitarnya jika pergeseran terjadi.

Terdapat sejumlah catatan jika pergerakan sesar Baribis diduga pernah menjadi salah satu penyebab gempa yang terjadi di masa lampau. Salah satu di antaranya gempa di kawasan yang kini menjadi titik Jakarta pada tahun 1780.

Lain itu ada juga gempa bumi tahun 1862 di titik lokasi Karawang, dan gempa tahun 1990 di Kabupaten Majalengka.

Teknologi Sirita, Upaya Indonesia Mitigasi Tsunami di Pesisir Selatan Jawa

Sesar Garsela

Merupakan akronim dari sebutan Garut Selatan, sesar Garsela membentang dari barat daya-timur laut wilayah Garut yang terdiri dari dua segmen. Masih aktif, sesar ini memiliki struktur memanjang dari selatan Garut hingga ke selatan Bandung sepanjang 42 kilometer.

Tercatat jika pernah ada dua aktivitas pergeseran yang menyebabkan gempa bumi dari sesar ini, yaitu pada tahun 2015 dan pada tahun 2017. Pada tahun 2017, terjadi gempa dengan kekuatan di kisaran agnitude 3.7 dan menimbulkan kerusakan di sekitar wilayah Kamojang, Garut.

Sesar Citarik

Jenis sesar ini membentang dengan pola membelah Jawa Barat dari selatan sampai utara. Detailnya, patahan Citarik meliputi kawasan mulai dari teluk Palabuhanratu, antara Gunung Salak-Pangrango, Bogor, Jonggol, dan berakhir di Bekasi.

Sesar Citarik memiliki ciri berupa kelurusan di sungai Citarik dan memotong Pulau Jawa di bagian barat. Masih berstatus aktif, apabila sesar ini bergeser nyatanya juga diyakini berpotensi menimbulkan bencana gempa bumi.

Sesar Cipamingkis

Bukan hanya sesar Cimandiri yang melingkupi kawasan Sukabumi dan Cianjur, masih ada satu patahan lain yakni sesar Cipamingkis. Tepatnya, sesar ini berada di wilayah Sukabumi bagian timur dan wilayah barat Cianjur.

Meski begitu, hingga saat ini dampak yang ditimbulkan dari aktivitas pergeseran sesar cipamingkis baru memicu gempa sangat kecil.

Musim Bencana, Pentingnya Memahami Tindakan Sigap Mitigasi Secara Mandiri

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Siti Nur Arifa lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Siti Nur Arifa.

Terima kasih telah membaca sampai di sini