Berkenalan Dengan Batik Manggur: Ragam Motif dan Eksistensi Identitas Warga Bayuangga

Berkenalan Dengan Batik Manggur: Ragam Motif dan Eksistensi Identitas Warga Bayuangga
info gambar utama

#WritingChallengeKawanGNFI #CeritadariKawan #NegeriKolaborasi #MakinTahuIndonesia

Batik merupakan salah satu kerajinan tangan dan produk asli Indonesia. Saat ini batik sudah dikenal tidak hanya di dalam negeri tetapi bahkan di luar negeri. Baik warga negara Indonesia maupun internasional tertarik pada batik sebagai representasi identitas bangsa. Dengan teknik membatik yang sudah berusia ratusan tahun, diketahui bahwa batik memiliki nilai seni yang tinggi. Batik menggunakan praktik pembuatan motif atau pola yang memiliki nilai dan makna. Nilai-nilai yang terdapat pada motif batik berkaitan dengan budaya daerah asal batik itu sendiri, budaya yang kaya akan kearifan lokal dan simbolisme yang terkait dengan kehidupan masyarakat.

"Bayuangga" adalah kombinasi dari kata “bayu” yang berarti angin, “ang” dari kata anggur, dan “ga” dari kata mangga". Kota Probolinggo disebut sebagai "bayuangga” dikarenakan merupakan daerah yang memiliki angin yang kencang. Terkenal dengan mangga arum manis dan anggur, yang merupakan hasil budidaya dan tumbuh subur di wilayah ini. Mangga dan anggur kota probolinggo merupakan varietas buah lokal. yang melimpah dan sudah terkenal di pasar seluruh Jawa bahkan di luar Jawa.

Kota Probolinggo, seperti daerah lain pada umumnya, memiliki ciri khas batik khas daerah yang dikenal dengan batik manggur (mangga dan anggur). Ragam motif yang ada pada batik Manggur merupakan hasil pengaruh dan kolaborasi budaya modern dan budaya pandalungan. Ciri khas inilah membedakannya dari batik khas daerah lain dan memastikan tidak meniru desain batik dari daerah lain tersebut. Motif batik manggur merupakan representasi peristiwa sejarah, simbol, sumber daya alam, dan kondisi lingkungan yang ada di daerah Kota Probolinggo.

Warna hijau, merah, dan kuning merupakan jenis warna cerah yang menjadi warna paling umum digunakan dalam batik Manggur. Adapun warna Hitam, merah marun, dan ungu merupakan warna gelap yang digunakan. Selain itu, jenis warna lain seperti Tosca, Turki, dan Oranye saat ini banyak digunakan sebagai variasi warna yang diterapkan. Batik ini memiliki pendekatan pewarnaan yang khas berkat penggunaan corak terang dan gelap. Saat proses pewarnaan, warna terang dan gelap dicampur untuk membentuk sebuah perpaduan warna, yang memiliki tampilan bayangan pada hasil akhir pewarnaan yang dilakukan.

Motif Mangga dan Anggur

Desain mangga dan anggur mewakili lambang kota Probolinggo. Mangga dan anggur adalah simbol Kota Probolinggo. Mangga dan anggur tersedia dalam berbagai jenis dan keduanya terkenal sebagai produk yang luar biasa. Di Kota Probolinggo, pohon mangga banyak ditanam di pekarangan dan di setiap sudut kawasan.

Motif Bayu Gending

Cuaca kota Probolinggo diwakili oleh desain ini. Angin gending yang berhembus sepanjang musim kemarau dan bercirikan panas dan kering merupakan ciri khas Kota Probolinggo. Diperkirakan juga bahwa angin membawa serbuk sari, yang membantu penyerbukan bunga sehingga buah dapat berkembang, menandakan dimulainya musim panen mangga.

Motif Kali Banger

Adanya aliran sungai yang mengaliri kota Probolinggo dilambangkan dengan motif Kali Banger. Nama sungai ini diambil dari legenda, yaitu dongeng tentang tokoh Kencanawungu, Damarwulan, dan Minak Jinggo. Kencanawungu mengadakan sayembara yang pemenangnya mendapatkan hadiah bagi siapa saja yang berhasil mengalahkan Minak Jinggo. Damarwulan yang mengikuti sayembara tersebut mampu mengalahkan dan membunuh Minak Jinggo. Tubuh minak jingo yang mengucurkan dan mengalirkan darahnya ke sungai sehingga menimbulkan bau busuk. Sehingga, julukan "kali banger" yang berarti sungai yang berbau busuk tersemat pada sungai ini dalam motif ini.

Motif 1000 Taman

Julukan ini diberikan kepada Kota Probolinggo karena banyaknya taman dan ruang hijau lainnya yang tersebar di seluruh wilayah. Selain itu, julukan "Kota Seribu Taman" diadopsi karena Probolinggo sering memenangkan hadiah Adipura.

Sebuah konsep yang tidak dapat dipisahkan dari kota Probolinggo dapat dilihat pada banyaknya ragam motif batik Manggur. Desain pada batik ini menggabungkan unsur cerita rakyat, tumbuh-tumbuhan, produk lokal unggulan, dan lingkungan sekitarnya. Motif batik Manggur di menunjukkan identitas budaya masyarakat, seperti yang ditunjukkan oleh adaptasi dalam penggunaan motifnya. Sebagai simbol identitas warga Kota Probolingo, cita-cita yang diungkapkan dalam motif batik Manggur juga tidak terlepas dari aspek budaya dan pengetahuan lokal yang akan ditunjukkan melalui media batik sebagai perantaranya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AF
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini