Menuju Cianjur Bangkit, Ini 2 Hal Penting yang Perlu Kita Perhatikan

Menuju Cianjur Bangkit, Ini 2 Hal Penting yang Perlu Kita Perhatikan
info gambar utama

Cianjur tengah berusaha bangkit setelah diguncang gempa. Untuk menuju ke sana, ada hal penting yang perlu diperhatikan oleh masyarakat.

Cianjur dilanda gempa bumi pada 21 November 2022. Gempa yang terjadi terbilang dahsyat dan menimbulkan banyak korban dan kerugian.

Saat ini pemerintah, relawan, dan berbagai elemen masyarakat tengah bahu-membahu membantu para korban terdampak. Ada pula himbauan penting yang perlu diperhatikan.

Himbauan tersebut ditujukan kepada masyarat Cianjur serta daerah lain. Intinya adalah bagaimana masyarakat Cianjur harus lebih bijak membangun pemukiman dan bagaimana adab yang perlu diterapkan orang daerah lain terhadap Cianjur.

Belajar dari Gempa Cianjur: Minusnya Skema Mitigasi dalam Pengelolaan Bencana

Tak Sembarangan Bangun Rumah

Setelah gempa, ada rekomendasi untum warga Cianjur agar tidak membangun rumah pada endapan yang lunak dan tanah uruk yang tidak memenuhi persyaratan teknis. Sebab, rumah di lokasi demikian rawan terhadap guncangan gempa.

Warga Cianjur dianjurkan untuk menghindari membangun rumah di bagian bawah, tengah, dan atas lereng terjal yang lapuk. Saat terjadi gempa, kawasan tersebut sangat rentan terkena longsor.

"Kerusakan bangunan yang terjadi, selain karena faktor guncangan yang kuat sebagai dampak dari dekatnya dengan sumber gempa bumi dan kondisi tanah permukaan yang lunak, dipengaruhi juga oleh kualitas bangunan yang tidak tahan gempa bumi," ujar Pelaksana Tugas Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid seperti dilansir Antara.

Potensi gempa bumi yang berlanjut dengan longsor memang sangat mungkin terjadi di Cianjur. Sebab, daerah tersebut memang dikategorikan sebagai kawasan rawan bencana (KRB) gempa bumi dengan intensitas lebih dari VIII Modified Mercalli Intensity (MMI).

Teknologi Sirita, Upaya Indonesia Mitigasi Tsunami di Pesisir Selatan Jawa

Bukan Tempat Wisata

Sementara itu, hal penting yang harus diperhatikan orang dari luar Cianjur adalah jangan menjadikan Cianjur sebagai destinasi wisata. Sebab, banyaknya orang yang jalan-jalan akan menganggu proses penyaluran bantuan.

"Saya mohon tempat ini tidak dijadikan sebagai tempat setengah wisata. Jadi berkunjung ke tempat gempa sehingga membikin jalan-jalan menjadi macet. Itu mengganggu mobilisasi penyaluran bantuan yang kita lakukan," kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.

Bukan hanya kedatangan untuk wisata, kegiatan peninjauan lokasi gempa pun dianjurkan untuk tidak dilakukan secara beramai-ramai.

Hadirnya sebagian orang yang menjadikan Cianjur tak ubahnya lokasi wisata memang benar adanya. Keberadaan mereka bahkan sempat menuai keluhan dari para relawan.

Belum lama ini, hal semacam itu terjadi di Kampung Longkewang, Desa Gasol, Kecamatan Cugenang. Dampaknya, tindakan penanganan bencana menjadi terhambat.

Musim Bencana, Pentingnya Memahami Tindakan Sigap Mitigasi Secara Mandiri

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan A Reza lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel A Reza.

Terima kasih telah membaca sampai di sini