Kaleidoskop 2022: Cerita Bencana dan Cara Indonesia Bersahabat dengan Alam

Kaleidoskop 2022: Cerita Bencana dan Cara Indonesia Bersahabat dengan Alam
info gambar utama

Indonesia merupakan negara dengan potensi bencana alam yang sangat besar. Potensi ini muncul karena proses terbentuknya Kepulauan Indonesia. Karena itulah banyak kejadian bencana yang terjadi selama tahun 2022.

Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sejak awal tahun sampai 2 November 2022 telah ada 3.502 peristiwa bencana alam di seluruh Indonesia. Bencana alam terbanyak adalah banjir yakni 1.257 kejadian.

Seluruh bencana itu membuat 3,94 juta orang terpaksa mengungsi, 202 orang meninggal dunia, 843 orang luka-luka, dan 29 orang hilang. Bencana ini juga mengakibatkan 32.918 rumah dan 917 fasilitas umum rusak.

Berapa Sebenarnya Populasi Semut di Muka Bumi?

Tentunya salah satu kejadian bencana alam yang menyita perhatian publik adalah Gempa Cianjur pada 21 November 2022. Hingga kini Pemerintah Kabupaten Cianjur telah mencatat korban meninggal dunia mencapai 332 dan delapan orang masih dalam pencarian.

Pada Februari silam, Presiden Jokowi sempat memberikan arahan pada pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana di Istana Bogor. Dirinya menegaskan bahwa penanggulangan bencana harus dilakukan secara terpadu dan sistematis.

“Tahapan harus dilakukan secara disiplin dan konsisten Bangsa Indonesia harus tangguh terhadap bencana,” ujar Presiden yang dinukil dari laman BNPB.

Merespon permintaan tersebut Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati merumuskan lima cara yang dapat dilakukan untuk membangun ketangguhan tersebut.

Pertama membangun sistem peringatan dini yang handal, untuk menghindari dampak dan mengurangi risiko bencana. Kedua terkait kebutuhan anggaran dalam penguatan maupun pembangunan sistem peringatan dini tersebut.

Ketiga yakni kerjasama dan pelibatan semua elemen masyarakat mutlak diperlukan. Sementara itu rumusan keempat adalah membangun solidaritas global untuk berbagi kapasitas dan sumber daya guna mengatasi tantangan global tersebut.

“Indonesia siap berkontribusi demi kepentingan global melalui pelatihan, peningkatan literasi, peningkatan kapasitas SDM, maupun pembangunan/pengembangan teknologi bersama dengan negara-negara lain. Khususnya negara-negara berkembang dan kepulauan,” terangnya.

Sedangkan rumusan kelima adalah dengan mendorong peningkatan peran dan efektivitas kepemimpinan di tingkat lokal, nasional, regional, dan internasional dalam memperkuat manajemen bencana.

Melawan krisis iklim

Dampak dari bencana alam, salah satunya adalah adanya degradasi lingkungan dan juga krisis iklim. Tujuan Paris Agreement berkomitmen agar tiap negara harus menahan kenaikan suhu 2 derajat setelah revolusi industri.

Kondisi terbaru Kutub Utara dan Kutub Selatan mengalami kenaikan suhu ekstrem, 40 derajat celcius, sementara itu profil emisi Indonesia di berbagai sektor menunjukkan, kontribusi terbesar akibat pembukaan lahan dan kehutanan.

“Jika ingin kontribusi krisis iklim, harus mengurangi deforestasi secara signifikan,” imbuh Andika Putraditama, Deputy Program Director Agriculture, Forest, and Land Use World Resources Institute (WRI) Indonesia.

Target adaptasi Indonesia pada 2030, sesuai Roadmap NDC on Adaptation Aspect (MoEF, 2021) di antaranya membangun resiliensi dan meningkatkan kapasitas untuk adaptasi agar menurunkan risiko perubahan iklim.

Romantika Cengkeh: Berikan Semerbak Aroma Kesejahteraan di Minahasa

Beberapa langkah inovasi lantas didorong seperti pelaksanaan pertaniaan dengan best agriculture practices bagi perusahaan besar. Sedangkan untuk pribadi atau kelompok, ada beberapa alat bantu untuk menghitung emisi, misalnya kalkulator emisi.

Jakarta juga terancam akan tenggelam karena krisis iklim. Ragam studi puluhan tahun dan bukti fisik penurunan permukaan tanah sudah menjadi rujukan prediksi para peneliti, misalnya saja Masjid Wal Adhuna, Muara Baru, Jakarta yang perlahan terendam air.

Selain pemanasan global, pemakaian air tanah memicu penurunan muka tanah sehingga potensi daratan tenggelam makin besar. Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin menjelaskan sekitar 90 persen wilayah Jakarta diprediksi akan tenggelam pada 2050.

Karena hal itu Pusat Riset Kelautan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) merekomendasikan dua cara yang bisa dilakukan untuk mencegah Jakarta tenggelam, yakni perlindungan dan akomodasi.

Kedua solusi ini diambil dari empat opsi adaptasi pemanasan global yang direkomendasikan Panel antar pemerintah untuk perubahan iklim (IPCC), selain itu ada perencanaan pengembangan wilayah jauh dari garis pantai dan tidak mengambil tindakan apapun.

Lebih lanjut, menurutnya upaya perlindungan bisa dilakukan dengan membangun tanggul pantai dan sungai disertai pengaturan sistem hidrologi sehingga lalu lintas air dari sungai ke laut dan sebagainya.

“Cara ini lazim dilakukan di negeri kincir angin Belanda,” jelasnya.

Membangun kesadaran

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga menunjukkan perannya dalam perbaikan kualitas udara di ibu kota. Disebutkan mereka memiliki tujuh inisiatif yang tertuang dalam Instruksi Gubernur Nomor 66 Tahun 2019 tentang Pengendalian Kualitas Udara.

Humas Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Yogi Ikhwan menjelaskan sumber polusi di Jakarta ada dua, pertama sektor bergerak yakni transportasi dan tidak bergerak yaitu industri, walau kini sudah mulai menurun karena manufaktur banyak pindah ke daerah.

Karena itulah, Pemprov DKI Jakarta telah menyiapkan 341 tempat uji emisi di seluruh wilayahnya. Pihak Pemprov DKI pun mengklaim jumlah hari dengan udara tidak sehat di ibu kota berkurang menjadi 90 hari pada 2020, berbanding 2019 yang mencapai 183 hari.

Pengelolaan sampah juga harus dibarengi dengan aksi nyata terhadap penanggulangan masalah perubahan iklim. Hal tersebut ditegaskan oleh Rosa Vivien Ratnawati, Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun Berbahaya (B3).

Jangan Keliru, Ternyata Singkong Bukan dari Indonesia

Karena itulah pihak KLHK tengah mendorong sebuah program yang mengusung konsep kelola Sampah, Kurangi Emisi, dan Bangun Kampung Iklim (Proklim). Saat ini KLHK disebut sudah mempersiapkan sekitar 3.000-an proklim di berbagai wilayah Indonesia.

Salah satu program yang akan ditekankan adalah pengelolaan sampah baik yang berjenis limbah padat maupun cair dari hulu ke hilir. Ke depannya, setiap kampung yang masuk dalam program Proklim akan mendapatkan pengawasan.

Harapannya, setiap kampung yang terdaftar dalam proklim akan mampu mengelola sampah atau limbah organik sebanyak satu hingga dua ton setiap harinya, untuk memberikan dampak perubahan yang dapat terukur secara signifikan.

Membangun kesadaran juga dilakukan dengan menunjuk badak jawa dengan nama Bacuya sebagai maskot untuk gelaran Piala Dunia U-20 2023. Dari tampilannya, Bacuya nampak menggunakan jersey Tim Nasional Indonesia berwarna merah putih.

Menurut penjelasan PSSI, hewan satu ini dipilih karena merepresentasikan salah satu satwa langka khas tanah air. Sementara populasi badak jawa saat ini telah terbatas, dan hanya terkonsentrasi pada Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) sejak 1930-an.

Badak Jawa yang selama ini dikenal dengan nama ilmiah Rhinoceros sondaicus, merupakan salah satu dari lima spesies badak yang saat ini tersisa di dunia. Lain itu, badak ini juga jadi satu dari dua spesies badak endemik Indonesia lainnya yakni bada sumatra.

Karena itu penunjukan badak jawa sebagai maskot diharapkan bisa berdampak positif untuk perlindungan satwa tersebut. Apalagi Piala Dunia juga diikuti oleh berbagai negara kontestan sehingga menarik atensi dunia.

Dalam menghadapi krisis iklim dan bencana alam, Indonesia memang tidak bisa berdiri sendiri. Peran masyarakat global sangat berkontribusi memberikan dampak signifikan, hal yang tentunya diharapkan bagi masa depan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

RK
SA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini