Goa Lawa Purbalingga, Relief Alam yang Terbentuk dari Letusan Gunung Slamet

Goa Lawa Purbalingga, Relief Alam yang Terbentuk dari Letusan Gunung Slamet
info gambar utama

Purbalingga punya ragam daya tarik wisata yang beragam. Tak hanya kaya akan budaya, alamnya pun dianugerahi keindahan. Salah satunya adalah Golaga atau Goa Lawa Purbalingga.

Gua ini terletak di Desa siwarak, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga. Dengan lokasinya yang secara geografis berada di daerah perbukitan, objek wisata ini memiliki suhu yang relatif sejuk.

Lawa sendiri berarti kelelawar, dinamakan demikian karena goa ini merupakan habitat dari kelelawar. Pada waktu tertentu, anda bisa melihat kelelawar terbang kesana kemari di sekitaran lingkungan gua.

Selain itu, sebagai daya tarik utamanya, tentu gua ini memiliki keindahan yang terbentuk secara alamiah yang bisa membuat kagum banyak orang.

Lokawisata Baturraden, Rekreasi Serba Ada di Lereng Gunung Slamet

Gua purba tanpa stalagmit dan stalagtit

Gua ini terbentuk dari bekuan lava yang berasal dari letusan Gunung Slamet pada ribuan tahun silam. Hal ini cukup unik, sebab biasanya goa terbentuk dari kapur. Karena proses terbentuknya yang demikian, maka tidak ditemukan stalagmit dan stalagtit di dalam gua.

Gua ini memiliki luas sekitar 5 kilometer persegi dengan panjang yang mencapai 1,5 kilometer. Untuk keamanannya, pengunjung tak perlu khawatir. gua ini sudah ditata sedemikian rupa dengan berbagai fasilitas dengan tetap mempertahankan keasliannya.

Di depan pintu masuk gua, pengunjung akan disuguhkan dengan tebing-tebing bebatuan dengan aliran air terjun kecil.

Berbagai daya tarik

Berjalan memasuki mulut gua, pengunjung akan disambut dengan ruang seperti bak aula yang sangat luas. Menyusuri lorong gua, berbagai keunikan dan keindahan dari relief gua akan semakin terlihat. Relief gua ini juga terbagi atas berbagai area yang punya daya tariknya masing-masing.

Ada berbagai titik yang bisa pengunjung jadikan sebagai tempat untuk berfoto. Lalu ada juga berbagai tempat-tempat yang dianggap sakral dan kerap dijadikan sebagai pertapaan.

Daya tarik yang disuguhkan tidak sampai disitu saja. menjelang pintu keluar gua, ada sebuah cafe dengan konsep yang unik.

Menunya pun mengangkat sajian komoditas lokal seperti nanas dan kopi. yang jadi rekomendasi adalah kopi arabikanya serta nanas bakar. tempat ini cocok untuk pengunjung yang hendak bersantai setelah lelah menyusuri goa.

Tempat ini buka dari pukul 8 pagi hingga 4 sore. Harga tiketnya 20 ribu rupiah pada Senin sampai Jumat dan 25 ribu rupiah untuk akhir pekan. Selain gua, di kawasan tempat wisata ini juga memiliki berbagai objek yang menarik, seperti area outbound, penginapan, taman bermain untuk anak-anak, serta camping ground.

Selain itu, terdapat berbagai acara yang dilaksanakan di waktu-waktu tertentu. seperti Goa Lawa Jazz, Festival Ngapak, dan Pagelaran Kuda Lumping.

Soto Kecik Dua Rasa, Rasa Otentik Soto Sokaraja Khas Banyumas

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Muhammad Fazer Mileneo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Muhammad Fazer Mileneo.

MM
SA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini