Desa Terbersih Dunia Ada di Indonesia, Inilah Desa Penglipuran Bali!

Desa Terbersih Dunia Ada di Indonesia, Inilah Desa Penglipuran Bali!
info gambar utama

#WritingChallengeKawanGNFI #CeritadariKawan #NegeriKolaborasi #MakinTahuIndonesia

Siapa yang sangka salah satu desa terbersih di dunia berada di Indonesia? Benar sekali, salah satu desa terbersih di dunia berada di Indonesia, tepatnya berada di Provinsi Bali, Kabupaten Bangli.

Desa Penglipuran merupakan salah satu desa yang berada di Bangli, Bali. Desa ini terkenal sampai kancah internasional akan kebersihan dan keasrian dari desa tersebut. Dikarenakan kebersihan dan keasriannya itu, Desa Penglipuran termasuk dalam destinasi wisata di Bali. Sehingga, warga yang tinggal di desa tersebut melakukan usahanya di rumahnya sendiri yang barang dan jasanya dapat dimanfaatkan oleh pengunjung.

Barang yang dijual oleh warga desa, bisa makanan seperti klepon, gurame, mujair nyat-nyat, atau warga menjual hasil kerajinan tangannya. Sementara jasa, warga desa menawarkan penginapan agar pengunjung dapat merasakan tinggal selama beberapa hari di salah satu desa terbersih di dunia.

Kerajinan Tangan | Foto: Ruben Hutabarat/unsplash.com
info gambar

Desa Penglipuran tidak mungkin menjadi desa terbersih di dunia secara tiba-tiba. Desa tersebut bisa dinobatkan sebagai desa terbersih pasti karena terdapat alasan yang melatarbelakangi desa ini jauh lebih bersih dibandingkan desa-desa lainnya.

Menurut Kompas, Desa Penglipuran ini sudah ada sejak 700 tahun yang lalu. Selama ratusan tahun, Desa Penglipuran memegang tradisi nenek moyang. Berikut beberapa tradisi nenek moyang yang menjadi alasan mengapa Desa Penglipuran dinobatkan desa terbersih.

Dilansir dari Phinemo, alasan pertama adalah terbiasa musyawarah. Warga desa biasa melakukan musyawarah untuk mencapai suatu keputusan, misalnya saja saat got tersumbat, maka warga akan melakukan kerja bakti. Entah masalah sepele ataupun besar, semua masalah terkait lingkungan diselesaikan secara gotong royong, karena warga disana memiliki pemikiran bahwa Desa Penglipuran adalah milik bersama.

Alasan kedua menganut falsafah Tri Hita Karana, sebuah falsafah yang senantiasa menjaga keharmonisan dalam relasi antar manusia, manusia dengan lingkungan, dan manusia dengan Tuhan. Sehingga arsitektur bangunan dari desa ini sangat kental akan budaya Bali dan Hindu yang sampai sekarang tetap dipertahankan, meskipun zaman terus berkembang dan para generasi penerus terus berkembang tetapi warga sangat erat memegang ajaran leluhurnya tersebut.

Alasan ketiga memiliki komitmen dengan aturan yang berlaku. Berdasarkan penuturan I Nengah Moneng selaku ketua pengelola Desa Penglipuran, kebersihan desa sudah terjalin turun temurun, selain itu seluruh warga merasa memiliki tanggung jawab untuk melestarikan ajaran nenek moyang tersebut dari generasi ke generasi.

Desa Penglipuran memiliki aturan desa atau awig-awig yang merupakan aturan persoalan kebersihan desa. Dalam awig-awig terdapat kewajiban untuk menjaga kebersihan, keasrian, keindahan lingkungan Desa Penglipuran. Meskipun begitu, aturan tersebut tidak terdapat sanksi apapun bagi pelanggar, misalnya ada warga yang membuang sampah sembarangan, warga tersebut hanya diberi teguran.

Berbagai kebiasaan Desa Penglipuran jika diterapkan di desa lainnya bisa memunculkan Desa Penglipuran lainnya. Tidak hanya menguntungkan bagi warga yang tinggal di lingkungan bersih atau asri, namun juga menolong bumi untuk pulih kembali dari segala polusi yang ada di dunia ini.

Jika seluruh desa di Indonesia mulai menerapkan kebiasaan warga desa ini, maka bumi yang sedang terluka dikarenakan ulah manusia yang mengotori lingkungan ini akan bisa sembuh ke arah yang lebih baik.

Lingkungan tempat tinggal yang kebersihannya dijaga menguntungkan bagi semua warga yang tinggal di lingkungan tersebut. Contoh, jika warga sekitar desa memiliki kebiasaan untuk membuang sampah pada tempatnya akan menjauhkan warganya dari penyakit atau terhindar dari musibah banjir di desanya.

Selain itu, desa yang rindang juga membawa udara yang bersih di lingkungan tersebut. Menurut Sehatq, udara yang bersih dapat menyehatkan saluran pernapasan, menurunkan risiko kronis, memperpanjang usia, meningkatkan stamina dan fokus, serta memperbaiki mood.

Oleh karena itu, warga Desa Penglipuran yang sudah berusia tua tinggal disana dalam keadaan yang sehat serta warga disana selalu menampakkan wajah yang selalu ramah kepada pengunjung ataupun warga sekitar dikarenakan lingkungan Desa Penglipuran yang bersih dan asri.

Orang tua | Ruben Hutabarat/unsplash.com
info gambar

Referensi:

Artanti, D. (2016, Juni 7). Alasan Mengapa Desa Penglipuran Bali Menjadi Desa Terbersih di Dunia. Diakses dari phinemo.com: https://phinemo.com/alasan-desa-penglipuran-bali-menjadi-desa-terbersih-di-dunia/

Daniswari, D. (2022, Mei 23). Desa Penglipuran di Bali, Asal-usul dan Desa Wisata. Diakses dari Kompas.com: https://regional.kompas.com/read/2022/05/23/193501378/desa-penglipuran-di-bali-asal-usul-dan-desa-wisata?page=all

Harismi, A. (2020, September 5). Sehatkan Fisik dan Mental, Ini Manfaat Udara Bersih bagi Anda. Diakses dari sehatq.com: https://www.sehatq.com/artikel/manfaat-udara-bersih-bagi-kesehatan-fisik-dan-mental

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NP
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini