Jagatera, Pahlawan Pengolah Sampah Jadi Berkah dari Kota Sejuta Kisah

Jagatera, Pahlawan Pengolah Sampah Jadi Berkah dari Kota Sejuta Kisah
info gambar utama

#WritingChallengeKawanGNFI #CeritadariKawan #NegeriKolaborasi #MakinTahuIndonesia

Apa yang kawan GNFI pikirkan ketika mendengar kata Depok? Pasti tentang kota dengan sejuta kisah dan kejadian uniknya. Sebagian besar orang di Indonesia pasti sudah tidak asing lagi dengan kota yang satu ini. Akhir-akhir ini, Depok terkenal sebagai kota yang seringkali menghadirkan kejadian-kejadian unik di daerahnya.

Dibalik segala kisah dan kejadian unik yang ada di Depok, ada satu kisah inspiratif dari seorang warga Depok yang bernama Denny Pondiu. Ia menyediakan jasa pengumpulan dan pengolahan sampah dan barang tidak terpakai yang hasilnya nanti dapat digunakan untuk membantu orang-orang yang membutuhkan.

Denny Pondiu dan Tim Jagatera | Foto: jagatera.id
info gambar

Kisah inspiratifnya berawal dari kegiatan menyalurkan pakaian bekas dari donatur kepada masyarakat yang membutuhkan yang dilakukan sejak tahun 2014. Untuk melanjutkan kegiatan sosial yang sudah lama dilakukan, akhirnya Denny dan timnya mendirikan sebuah social enterprise bernama Jagatera (sebelumnya BBeres.id) di tahun 2020.

Menurut British Council, Social enterprise merupakan sebuah usaha bisnis yang dijalankan guna mengatasi masalah sosial dan lingkungan yang mana sebagian hasil dari keuntungannya akan diinvestasikan kembali ke dalam kegiatan sosial. Contoh dari social enterprise sendiri yaitu usaha bisnis yang dilakukan oleh Jagatera. Jagatera menyediakan jasa penjemputan barang tidak terpakai dan juga sampah anorganik yang nantinya akan disulap mejadi barang yang memiliki nilai guna.

Pandangan Banyak Orang Terhadap Sampah atau Barang Tidak Terpakai

Tumpukan barang tidak terpakai | Foto: user15285612 / freepik.com
info gambar

Selama ini mayoritas orang hanya menganggap sampah sebagai barang bekas guna yang sudah tidak memiliki nilai berharga, sehingga sampah sering kali hanya dipandang sebelah mata. Biasanya jika ada suatu barang yang sudah dianggap menjadi sampah, maka menurut pemiliknya barang tersebut sudah tidak dapat digunakan atau tidak dapat dimanfaatkan lagi fungsinya.

Berbeda dengan kebanyakan orang, Denny menyulap sampah menjadi barang yang dapat berguna seperti semula dan juga dapat membantu meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat yang membutuhkan. Hal itu dilakukan dengan cara memilah, membersihkan, memperbaiki atau mengkreasikan sampah-sampah atau barang-barang tidak terpakai yang sebelumnya telah dikumpulkan terlebih dahulu di Drop Station Jagatera yang berlokasi di JL. Kesadaran III 183, Pondok Petir, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok, Jawa Barat.

Cara Tim Jagatera Mengolah Sampah dan Barang Tidak Terpakai

Proses menyortir barang yang sudah didonasikan | Foto: jagatera.id
info gambar

Pengolahan sampah di Jagatera ini dimulai dari proses mengumpulan barang tidak terpakai atau sampah anorganik dari sumbangan masyarakat. Proses pengumpulan sampah dan barang tidak terpakai juga dipermudah dengan adanya layanan lantatur (drive thru) yang terletak di pinggir jalan strategis di sekitar wilayah Jabodetabek.

Layanan lantatur ini disediakan oleh Denny dan juga tim untuk masyarakat yang ingin menyumbangkan barang tidak terpakai atau sampah anorganik miliknya. Salah satu penyumbang barang bernama Januar, merasa bahwa kegiatan yang dilakukan oleh Denny dan timnya ini dapat membantu masyarakat yang ingin mendonasikan barangnya yang masih layak guna kepada masyarakat yang membutuhkan melalui pihak yang tepat.

Selain itu, Jagatera juga menyediakan jasa angkut berbagai jenis sampah yang dilakukan dengan cara mendatangi rumah dengan membawa pikap yang akan digunakan untuk mengangkut sampah atau barang yang sudah tidak terpakai.

Bagi Kawan GNFI yang berminat untuk menyumbangkan barang tidak terpakai atau sampah anorganiknya dapat menghubungi kontak yang ada di situs resmi Jagatera.id atau di akun Instagram @jagatera.id. Kawan GNFI juga dapat menyetorkan sampah dan barang tidak terpakainya secara langsung ke Drop Point Jagatera

Setelah barang-barang terkumpul, nantinya akan dilakukan proses pemilahan barang dengan cara membersihkan lalu memperbaikinya atau mengkreasikan menjadi barang yang dapat digunakan. Barang atau sampah yang tidak dapat diperbaiki atau dikelola menjadi barang layak guna akan dihancurkan kembali menggunakan incinerator ramah lingkungan dengan prosedur yang tepat.

Keuntungan dan juga barang yang dihasilkan oleh tim Jagatera akan dimanfaatkan untuk management perusahaan itu sendiri, dan 30% (tiga puluh persen) dari keuntungannya akan disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan melalui kegiatan sosial.

Penyaluran Barang secara Langsung kepada Warga Berdasarkan Survei

Penyaluran barang secara langsung | Foto: jagatera.id
info gambar

Tidak hanya memberikan bantuan secara tunai, Jagatera juga memberikan bantuan dengan cara menyalurkan barang hasil olahannya kepada warga yang membutuhkan berdasarkan survei yang dilakukan oleh timnya.

“Jadi tim kita akan turun untuk melakukan survei kebutuhan masyarakat, setelah itu hasil survei akan disampaikan ke pihak manajemen. Ternyata mereka (masyarakat) memiliki kebutuhan yang berbeda, ada yang butuhnya Kasur, ada yang butuhnya lemari, dan barang lainnya.” ujar Denny.

Berharap Bisa Mendirikan Toko Barang Tidak Terpakai

Hasil olahan barang di Jagatera | Youtube: Liputan6
info gambar

Sebagai pendiri Jagatera, Denny berkeinginan untuk memiliki toko barang tak terpakai yang didapatkan dari hasil sumbangan donatur agar nantinya dapat disalurkan kepada kalangan yang lebih membutuhkan. Nantinya toko itu bisa didatangi oleh siapa saja ingin mendapatkan barang yang tersedia di toko tanpa harus membayar sepeserpun.

Denny berharap langkah yang dilakukan oleh dirinya dan juga tim Jagatera ini dapat mengurangi jumlah sampah atau barang anorganik agar tidak banyak berakhir sia-sia di tempat pembuangan sampah.

"Ini memperpanjang umur dari barang yang masuk ke kita, setidaknya itu bisa lebih bermanfaat buat orang lain." kata Denny, mengutip YouTube Liputan6 SCTV, Selasa (17/5).

Denny juga berpesan agar masyarakat bisa mengelola barang tidak terpakainya dengan bijak agar tidak menimbulkan masalah bagi lingkungan yang nantinya dapat berdampak buruk bagi kehidupan manusia.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

FS
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini