Merasakan Suasana Kampung Jawa Kuno Di Kampoeng Djowo Sekatul Kendal

Merasakan Suasana Kampung Jawa Kuno Di Kampoeng Djowo Sekatul Kendal
info gambar utama

Di Kabupaten Kendal, terdapat destinasi wisata unik yang menghadirkan suasana pedesaan tradisional jawa di zaman dahulu. Tempat ini adalah Kampoeng Djowo Sekatul.

Lokasinya ada di Desa Mergosari, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal. Segala bangunan di sini benar-benar disesuaikan dengan arsitektur jawa kuno. lengkap dengan berbagai ornamen tradisional serta suasana asri yang berada di dekat persawahan.

Kendal, Kawasan Ekonomi Khusus Pemberi Multiplier Effect Bagi Perekonomian Daerah

Punya banyak daya tarik

Kampoeng Djowo Sekatul sendiri adalah salah satu destinasi wisata tempat tujuan wisata yang memang di berkonsep nuansa jawa dari mulai tempat, makanan, suasana, itu memang kami konsep menyerupai kampung jawa.

Mulanya, tempat ini ditujukan untuk para ekspatriat yang membutuhkan penginapan dengan nuansa alam. Karena sang pemilik melihat potensi wisata yang besar, maka, pada November 2005, Kampoeng Djowo Sekatul resmi didirikan.

Sebagai tempat rekreasi terpadu, Kampoeng Djowo Sekatul menghadirkan berbagai pilihan wisata, mulai dari wisata edukasi, kuliner, penginapan, hingga outbound. Di sini juga terdapat aula yang bisa disewakan untuk acara tertentu.

Tak hanya suasana tradisional dan lingkungan yang asri. keunikan lain dari tempat ini adalah terdapat beberapa joglo yang memiliki nilai historis tersendiri. Misalnya joglo Syekh Saridin, seorang pemuka agama islam di Pati.

Ada pula Joglo Joyokusumo yang tumpang dan sokonya diambil dari Adipati Pati ke-4 yang bernama Joyokusumo yang sengaja dipindahkan untuk nguri-uri budaya.

Mencicipi Sate Bumbon, Sate Kaya Bumbu Dari Kabupaten Kendal

Mengadakan berbagai acara budaya

Agar suasana tradisional jawanya semakin kental, Kampoeng Djowo Sekatul juga rutin mengadakan berbagai acara serta kegiatan budaya seperti latihan tari dan karawitan.

Salah satu acara yang kerap diadakan di tempat ini adalah Tari Rakyat, yang mana perhelatan ini adalah sebuah kompetisi dari berbagai tarian rakyat tradisional Jawa. Mulai dari barongan, kuda lumping, hingga jathilan.

Lalu, setiap selesai acara Syawalan, di sini juga ada acara Grebeg Kupat. Acara ini memiliki maksud sebagai peluruhan rasa salah dan khilaf atas segala kesalahan yang pernah dibuat, istilahnya dalam bahasa Jawa adalah ngaku lepat.

Selain itu, ada pula acara Dewi Sri untuk mengangkat rasa syukur atas gemah ripah yang sudah Allah SWT limpahkan kepada masyarakat

Kedepannya, Kampoeng Djowo Sekatul akan bekerjasama dengan umkm desa setempat untuk mempromosikan produk-produk khas mereka. sehingga para pengunjung dapat membawa oleh-oleh setelah berkunjung.

Tempat ini buka setiap hari dari pukul 9 pagi sampai 4 sore. Untuk masuk ke sini, Anda tidak perlu membayar tiket. Namun bila ingin menggunakan fasilitas lain seperti outbound, maka akan dikenakan biaya tambahan.

Soal Mitos Orang Jawa yang Dilarang Gelar Hajatan di Bulan Suro, Apa Alasannya?

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Muhammad Fazer Mileneo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Muhammad Fazer Mileneo.

MM
SA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini