5 Pemain Bulu Tangkis Indonesia yang Kerap Sukses di Turnamen

5 Pemain Bulu Tangkis Indonesia yang Kerap Sukses di Turnamen
info gambar utama

Sejak dulu, Indonesia tidak pernah kehabisan pebulu tangkis bertalenta dan berprestasi. Prestasi pebulu tangkis kita boleh dibilang gemilang, terbukti dengan raihan medali emas di Indonesia yang sudah mencapai 67 medali.

Saat ini masih banyak pebulu tangkis yang masih aktif bermain dan sukses di berbagai macam turnamen. 5 pemain diantaranya adalah:

1. Jonatan Christie

Pemain yang kerap disapa Jojo ini sudah bermain bulu tangkis sejak berusia 6 tahun. Prestasinya di awal-awal karier begitu gemilang berkat raihan prestasi yang ia raih, salah satunya adalah gelar Indonesia International Challenge yang ia raih di usia 15 tahun.

Walau mengawali karier dengan gemilang, Jojo juga pernah mengalami titik terendah dalam kariernya di interval tahun 2015-2016. Saat itu ia selalu gagal menjuarai turnamen apa pun, bahkan sering tumbang di babak pertama. Hal ini tentu membuat mental Jojo sempat menurun.

Berkat motivasi sang ayah, Jojo berhasil bangkit dan kembali menorehkan berbagai prestasi. Medali emas di ajang Sea Games 2017, Asian Games 2018, serta Piala Thomas adalah beberapa gelar yang berhasil ia raih setelah melewati fase terendah dalam kariernya.

2. Anthony Sinisuka Ginting

Pemain keturunan Karo ini memulai karier bulu tangkisnya saat mengenyam bangku Sekolah Dasar (SD). Di awal kariernya, ia mampu meraih juara di ajang Milo School Competition untuk kategori putra pada 2008.

Kariernya di level senior mulai ia geluti pada 2013. Banyak turnamen bergengsi yang ia ikuti saat itu, seperti Indonesia Open Grand Prix Gold, Maldives International Challenge, dan Vietnam International Challenge.

Pada 2017, ia sempat mengikuti Kejuaraan Dunia BWF 2017 di Glasgow, Skotlandia. Sayangnya, saat itu ia gagal meraih medali emas dan harus gugur di babak ketiga.

Kegagalan tersebut lantas ia tebus di turnamen Korea Open Super Series 2017. Pada turnamen tersebut, ia berhasil meraih medali emas pada kategori tunggal putra.

3. Apriyani Rahayu

Pebulu tangkis kelahiran 29 April 1998 ini mulanya adalah spesialis ganda putri dan campuran saat masih di level junior. Masuk ke level senior, ia mulai fokus di nomor ganda putri. Karier bulu tangkisnya dimulai dengan membela klub Pelita Bakrie pada 2011. Empat tahun berselang, ia pun pindah ke klub Jaya Raya Jakarta.

Pada 2014-2016, Apriyani banyak menorehkan prestasi di level junior, seperti medali perak pada Kejuaraan Dunia Junior 2014 untuk kategori ganda putri dan medali perunggu pada Kejuaraan Dunia Junior 2015 untuk kategori ganda campuran.

Kariernya di level senior dimulai pada 2017 dengan Greysia Polii sebagai partnernya di nomor ganda putri. Bersama Greysia, Apriyani berhasil meraih beberapa gelar, salah satunya yang paling prestisius adalah medali emas Olimpiade 2020 di Tokyo untuk kategori ganda putri.

4. Gregoria Mariska Tunjung

Pebulu tangkis kelahiran Wonogiri ini justru mulanya mendalami karate terlebih dahulu. Namun, karena kekagumannya terhadap Taufik Hidayat, ia pun lantas fokus menjadi pebulu tangkis.

Gregoria memulai kariernya di bulu tangkis bersama PB Mutiara Cardinal Bandung. Pada 2013, ia pun dipanggil PBSI untuk masuk Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur. Berkat Pelatnas tersebut, ia berhasil meraih gelar runner up tunggal putri pada turnamen Malaysia International Challenge 2014.

Namanya kian mencuat saat ia mengikuti Kejuaraan Dunia Junior BWF 2017. Pada turnamen tersebut, Gregoria berhasil emas pada kategori tunggal putri. Teranyar, pebulu tangkis dengan tinggi 164 cm ini berhasil mengantarkan timnas bulu tangkis putri Indonesia meraih medali emas pada ajang Kejuaraan Bulu Tangkis Beregu (BATC) 2022.

5. Bilqis Pratista

Bisa dibilang jika Bilqis adalah pebulu tangkis muda yang namanya tengah melambung. Sebagai trivia, Bilqis adalah putri dari salah satu pebulu tangkis legendaris Indonesia, Joko Suprianto.

Sejak masih di level junior, Bilqis sudah sering menjuarai beberapa turnamen, seperti Jakarta Junior International Series 2019 dan Bangladesh Junior International Series 2021. Prestasinya yang paling fenomenal adalah saat ia berhasil mengalahkan pebulu tangkis putri nomor 1 dunia, Akane Yamaguchi, di ajang Uber Cup 2022. Prestasi ini tergolong gemilang mengingat Bilqis memiliki peringkat yang jauh lebih rendah dari Yamaguchi, yakni peringkat 333.

Baca juga: Sejarah, Teknik, dan Peraturan Bulu Tangkis

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Anggie Warsito lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Anggie Warsito.

AW
RP
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini