PPKM Akan Dihentikan Akhir Tahun 2022

PPKM Akan Dihentikan Akhir Tahun 2022
info gambar utama

Pemerintah Indonesia berencana akan menghentikan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada akhir tahun 2022. Kabar tersebut disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo dalam acara Indonesia Economic Outlook 2023 di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (21/12).

Jokowi menyebut, kemungkinan itu bisa segera terealisasi melihat situasi pandemi Covid-19 di negara ini semakin membaik. Kasus harian Covid-19 terus menurun, bahkan per Selasa (20/12), jumlahnya sekitar 1.200.

"Kemarin, kasus harian kita berada di angka 1.200 dan mungkin nanti akhir tahun kita akan menyatakan berhenti PSBB-PPKM kita," kata Jokowi.

Bank Sampah, Alternatif Minimalisir Pelonjakan Sampah Akibat Covid-19

Namun, untuk merealisasikan rencana tersebut, Jokowi mengaku masih menunggu kajian dari Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Ketua Komite Penanganan Covid-19 Airlangga Hartarto. Setelah dokumen tersebut diterimanya, barulah Jokowi dapat menyiapkan Keputusan Presiden terkait penghentian PPKM ataupun PSBB.

"Saya kemarin memberikan target minggu ini harusnya kajian dan kalkulasi itu sudah sampai ke meja saya," kata Jokowi dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu, 21 Desember 2022.

Menanggapi keterangan Jokowi soal rencana penghentian PPKM akhir tahun ini, Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito meminta masyarakat harus disiplin menjaga kesehatan secara mandiri jika PPKM benar-benar dihentikan. Selama ini, dampak dari kebijakan tersebut sangat besar terhadap penanganan Covid-19 hingga terkendali.

Wiku turut menekankan, penyesuaian kebijakan ini akan tetap mengutamakan protokol kesehatan, pengawasan, vaksinasi, ataupun komunikasi publik mengenai Covid-19. Pemerintah akan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam mengambil keputusan.

"Meskipun saat ini Indondesia masuk situasi endemi, namun kewaspadaan masyarakat secara global di masa kini harus tetap tinggi karena WHO masih belum mencabut status pandemi," ucap Wiku.

Sejumlah pakar menyatakan setuju dengan rencana Jokowi menghentikan PPKM, salah satunya Epidemiolog UGM Bayu Satria Wiratama. Menurutnya, sudah tidak ada lagi urgensi untuk melanjutkan PPKM. Hal ini dikarenakan tingkat kekebalan tubuh masyarakat Indonesia cukup tinggi karena meluasnya vaksinasi. Meskipun masih terdapat kasus positif, Bayu menyebut tingkat keparahan sebagian besar penderita berada pada kategori ringan.

"Cenderung lebih banyak yang ringan daripada yang berat. Kalau pun ada lonjakan tidak signifikan dan yang penting tidak diikuti kematian tanpa dirawat di rumah sakit," kata Bayu, dikutip dariRepublika.co.id.

Walau demikian, Bayu meminta pemerintah tetap memperluas jangkauan vaksinasi booster, terutama bagi kelompok berisiko tinggi, meski PPKM nanti telah dihentikan.

Kemudian, syarat vaksin booster untuk pelaku perjalanan, sebaiknya tetap dipertahankan. Upaya 3 T (tracing, testing, treatment, menurut Bayu harus diteruskan mengingat penularan Covid-19 masih ada. Sama halnya dengan protokol kesehatan 3M, juga tak perlu dihilangkan.

Moristin, Body Lotion Alami Ciptaan Mahasiswa UB Guna Cegah Covid-19

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Afdal Hasan lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Afdal Hasan.

AH
SA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini