Suhu Gunung Lebih Dingin daripada Pantai? Ternyata Ini Alasannya!

Suhu Gunung Lebih Dingin daripada Pantai? Ternyata Ini Alasannya!
info gambar utama

Mungkin pernah muncul pertanyaan ini di benak Kawan GNFI, "Kenapa, ya, suhu di gunung lebih dingin daripada pantai? Padahal jarak dari puncak gunung ke matahari terasa lebih dekat."

Pertanyaan ini ternyata ada penjelasan ilmiahnya, lho. Memang, mendaki gunung bisa menjadi pilihan tepat untuk Kawan yang ingin mencari suasana sejuk nan asri. Untungnya, kita tinggal di Indonesia yang memiliki sejumlah gunung indah untuk didaki.

Ketinggian dan daya tariknya pun beragam. Beberapa gunung tinggi di Indonesia yang menjadi favorit para pendaki, antara lain Gunung Gede Pangrango, Gunung Prau, Gunung Kerinci, Gunung Semeru, dan masih banyak lagi.

Nah, para pendaki biasanya menggunakan jaket tebal agar tidak terkena hipotermia atau kedinginan ekstrem saat berada di puncak gunung. Mengapa, ya, suhu di gunung lebih dingin?

Jarak Tidak Menentukan Suhu Dingin di Gunung

Nyatanya, jarak dari puncak gunung ke matahari itu masih jauh sekali, lho.

Baca juga: Pantai Bondo Ombak Mati Jepara: Menikmati Tenangnya Laut di Pesisir Utara Jawa Tengah

Misalnya, Kawan mendaki Puncak Jaya, gunung tertinggi di Indonesia yang terletak Papua. Ketinggian Puncak Jaya adalah 4.884 mdpl atau sekitar 5 kilometer dari permukaan laut.

Jarak dari bumi ke matahari sekitar 150 juta kilometer. Artinya, Kawan hanya mengurangi jarak sebesar 5 kilometer saja ke matahari. Masih sangat jauh, kan?

Jadi, jarak sama sekali tidak menentukan suhu udara di gunung.

Tekanan Udara di Gunung

Mendaki Gunung | Foto: Unsplash/Todd Diemer
info gambar

Kawan pernah mempelajari fisika di sekolah? Suhu dingin di gunung berkaitan dengan ilmu fisika, yakni tekanan udara.

Dikutip dari science.howstuffworks.com, tekanan udara adalah berat molekul udara yang menekan bumi. Tekanan udara terbesar ada di permukaan laut karena kerapatan molekulnya paling besar.

Sesuai rumus fisika, penurunan tekanan udara berbanding lurus dengan penurunan suhu. Tiap naik 100 meter dari permukaan laut, suhu akan mengalami penurunan sebanyak 1 derajat celcius.

Baca juga: Pendakian Gunung Lawu via Candi Cetho: Estimasi Perjalanan dan Rute

Sederhananya, semakin tinggi permukaan bumi, suhu akan semakin turun. Suhu yang menurun membuat udara sekitar menjadi lebih dingin.

Oleh karena itu, suhu di gunung lebih dingin daripada suhu di pantai karena tekanan udaranya berkurang.

Rendahnya tekanan udara juga bisa menimbulkan perubahan cuaca, seperti angin kencang, hujan deras, hingga badai tropis. Tak hanya cuaca, tubuh kita juga bisa terpengaruh, seperti timbul sakit kepala, persendian terasa nyeri, dan penurunan tekanan darah.

Kenapa di Puncak Jaya Wijaya Ada Salju?

Puncak Jaya | Foto: puncakjayakab.go.id
info gambar

Kini, Kawan sudah mengetahui kalau suhu dingin di gunung dipengaruhi oleh tekanan udara. Nah, apakah Kawan tahu, kalau suhu minus di gunung juga bisa sampai membuat salju?

Puncak Jaya adalah gunung di Indonesia yang memiliki salju, lho. Gunung ini termasuk salah satu 7 Summit atau deretan gunung tertinggi di Indonesia bahkan dunia.

Baca juga: Negeri Dingin Tanpa Salju yang Tersembunyi di Tanah Minang

Ketinggiannya mampu membuat suhu mencapai 0 derajat celcius. Jadi, meski berada di negara tropis, Puncak Jaya mampu membuat salju abadi. Es di puncak ini diperkirakan mencapai 200 kilometer persegi.

Namun, perubahan iklim menimbulkan penyusutan es di Puncak Jaya. Kini, sisa area salju diperkirakan tinggal 2 kilometer persegi atau sekitar 1 persen. Oleh karena itu, kita harus lebih peka terhadap lingkungan demi mengurangi pemanasan global.

Tak hanya Puncak Jaya, beberapa puncak di Pegunungan Jayawijaya Papua juga memiliki salju karena ketinggian yang hampir sama.

Sejumlah puncak di Pegunungan Jayawijaya, antara lain Puncak Jaya, Puncak Mandala, Puncak Yamin, Puncak Trikora, Puncak Indeberg, dan Puncak Carstensz Timur.

Nah, itu dia penyebab suhu di gunung lebih dingin daripada pantai. Jadi, Kawan GNFI tim pantai atau gunung, nih?

Referensi:HowStuffWorks | Kompas.com | Youtube Kok Bisa?

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

F
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini