Durian varietas top tier yang menjadi unggulan tampaknya banyak bertebaran di Kalimantan Barat. Berbagai jenis durian unggulan yang kaya cita rasa menjadi biodiversitas maupun plasma nutfah di provinsi berjuluk "Tanah Seribu Sungai" ini. Baik berupa tumbuhan alami maupun tanaman yang dikembangkan di lahan, umumnya durian-durian ini bisa didapat di sejumlah kawasan Kabupaten Kapuas Hulu, Kabupaten Kubu Raya, Kabupaten Landak, Kabupaten Melawi, hingga Kabupaten Sanggau.
Setidaknya terdapat 19 durian terbaik di Kalbar. Di antara beragam varietas tersebut, inilah 9 jenis di antaranya:
1. Durian Jemongko Kuning, (Kabupaten Sanggau)
Durian jemongko asal Kalimantan Barat, yakni di Kabupaten Sanggau termasuk buah yang menjadi primadona karena keunikan cita rasanya yang variatif.
Ciri khasnya adalah isi buah yang bervariasi, yaitu dari berwarna putih, kuning muda, hingga kekuningan. Tekstur, rasa, dan kelezatan durian ini begitu berbeda satu sama lain. Tak heran menikmati durian ini pun memiliki sensasi keunikan. Seakan-akan setiap buah adalah kejutan.
Perbedaan tersebut diperkirakan karena perbedaan durian yang tumbuh di daerah berbeda sehingga memengaruhi buah dan rasanya. Ada yang rasanya manis, sangat manis, agak pahit, dan lembut saat buah terlalu matang.
2. Durian Serumbut (Sekayam , Kabupaten Sanggau)
Durian serumbut termasuk varietas durian unggulan karena telah mendapat sertifikat pelepasan varietas dari Kementan pada tahun 2019. Buah ini juga pernah menjadi jawara kontes durian pada 2013. Durian ini bahkan pernah disajikan sebagai jamuan istimewa kepresidenan di istana negara di tahun 2018.
Ciri khas durian serumbut adalah bijinya relatif kecil, tekstur buahnya halus, dengan isian warna yang menarik. Buah ini termasuk tahan lama karena merekah di hari ke-4. Rasa buah ini juga sangat enak sehingga tak sedikit konsumen yang memburunya.
3. Durian Balening (Sekayam, Kab. Sanggau)
Durian Balening termasuk durian unggulan dari Desa Balai Karangan, Kec. Sekayam Kab. Sanggau. Karakteristik durian memiliki warna daging buah kekuningan. Tekstur daging lebih empuk, serat daging rendah, aroma tidak terlalu kuat, serta relatif mudah dibelah.
Dari segi rasa, durian balening memiliki sentuhan rasa sangat legit dan manis dengan sedikit pahit. Selain itu buah yang bisa dimakan lebih dari 43% dengan biji kempes, dan ketebalan buah sekitar 3 cm dengan 5 rongga dan rata-rata 1-2 pongge.
4. Durian Slipi (Sekayam, Kab. Sanggau)
Selain durian jemongko dan balening, durian slipi juga termasuk durian unggulan dengan rasa yang lezat. Durian ini tumbuh di kawasan Sekayam, Kab. Sanggau dengan umur tanaman sekitar 100 tahun.
Karakteristik durian slipi yaitu aroma sedang dengan berat sekitar 2,75 kg. Dari segi tekstur daging buah terasa empuk dan lunak. Sementara jika dikecap, durian ini bercita rasa manis dan sedikit sentuhan rasa pahit.
5. Durian Tembaga (Sotok, Sekayam, Kab. Sanggau)
Durian tembaga terkenal tak hanya terkenal di Indonesia tetapi juga di negeri jiran Malaysia. Tak sedikit pengepul durian dari Malaysia mengambil durian ini karena lokasinya yang dekat Entikong di perbatasan Indonesia-Malaysia. Durian tembaga tumbuh di kawasan Desa Sotok, Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau.
Ciri durian tembaga adalah rasa yang legit manis dengan aroma khas durian. Daging buah tebal berwarna kekuningan sementara biji kempis.
Pohon durian tembaga ini kebanyakan tumbuh alami. Pohon pun rata-rata berusia tua (50 tahun lebih) dengan kapasitas berbuah mencapai 500 pohon per tahun.
6. Durian Jarum Mas (Punggur, Kab. Kubu Raya)
Durian jarum mas termasuk dalam jajaran durian yang pernah memenangkan kontes durian. Durian ini diperoleh dari pohon tua dengan rata-rata umur 100 tahun.
Kualitas durian jarum mas termasuk tinggi dan unggul. Tak heran durian ini pun langka setelah popularitasnya meningkat.
Ciri buah durian ini adalah warna daging buah yang tebal dengan biji kempis. Warna yang orange dengan tekstur empuk. Soal rasa durian ini cocok bagi siapa saja yang tidak terlalu suka manis. Durian ini bisa disimpan dalam waktu lama hingga 7 hari.
7. Durian Torong (Sekayam, Sanggau)
Durian torong (disebut juga durian terong) merupakan durian dari Desa Muara Entapan, Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat.
Karakteristik durian torong adalah daging buah yang kuning keemasan. Memiliki aroma harum dan rasa daging buah yang legit dan manis. Buah pun terasa kering yang tentu meninggalkan kesan enak saat digigit dibandingkan buah yang basah. Ketebalan daging mencapai 3cm dengan tekstur lembut.
Durian torong memiliki bentuk bulat dengan berat sekitar 850 gr hingga 1500 gr. Karena ukurannya inilah buah ini juga kerap disebut durian terong.
Setidaknya setiap tahun pohon durian ini menghasilkan sekitar 500-700 buah per pohon. Umur pohon-pohon yang kerap berbuah di pinggir Sungai Sekayam itu sendiri bisa mencapai 100 tahun.
8. Durian Empakan (Mawan, Pengkadan, Kab. Kapuas Hulu)
Durian empakan berasal dari Dusun Belibis, Desa Mawan, Kecamatan Pengkadan Kabupaten Kapuas hulu. Varietas ini merupakan hasil persilangan alami antara Durio zibethinus x Durio kutejensis.
Kisaran umur durian empakan kira-kira sekitar 50 tahun. Ciri khas durian ini adalah warna daging buah oranye dengan tekstur daging lunak, rasa manisnya cenderung sedang. Dagingnya agak tebal sekitar 1,2 cm dengan rongga juring 5 per buah.
9. Durian Raja Mabah (Balai Karangan, Kab. Sanggau)
Salah satu jenis durian enak yang tumbuh alami di tanah Kalbar adalah durian raja mabah. Buah ini berasal dari kawasan Dusun Mabah, Balai Karangan, Kab. Sanggau, Kalbar. yang memang menjadi penghasil durian alam.
Ciri khasnya memiliki buah dengan bentuk mirip durian bangkok dengan warna putih kekuningan. Ketebalan daging lumayan tebal dengan rasa manis sedikit pahit. Jenis buah ini lumayan berat dengan bobot 3-8 kg.
Musim Panen Durian di Kalbar
Ingin berkunjung untuk menikmati durian Kalbar tentu bisa Anda lakukan dengan mempertimbangkan musimnya. Musim durian Kalbar berlangsung sekitar bulan Juni hingga Juli dan Desember hingga Januari.
Erosi hingga Penebangan: Tantangan untuk Mengembangkan Jenis Durian Kalbar
Meski banyak peminatnya, keberadaan durian Kalbar yang merupakan salah satu plasma nutfah ini bukan berarti tanpa hambatan. Ancaman erosi, penebangan pohon, hingga peralihan lahan menjadi perumahan maupun tanaman durian yang ada pada saat ini terancam tererosi karena adanya kegiatan seperti penebangan pohon durian untuk bahan bangunan. Selain itu adanya konversi lahan untuk perkebunan, perumahan, hingga berkurangnya pohon induk, ikut andil dalam tantangan peningkatan produktivitas durian asli di Kalbar.
Sumber:
kompas.com
antaranews.com
kumparan.com
kalbar.litbang.pertanian.go.id
balitbu.litbang.pertanian.go.id
suarapemredkalbar.com
reportasenews.com
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
