10 Permainan Tradisional Asal Indonesia Yang Perlu Dicoba Untuk Anak-Anak

10 Permainan Tradisional Asal Indonesia Yang Perlu Dicoba Untuk Anak-Anak
info gambar utama

Permainan tradisional merupakan permainan yang sudah ada sejak zaman dahulu. Biasanya anak-anak memainkan permainan ini selepas pulang sekolah bersama teman-temannya.

Anak-anak akan bermain dengan gembira sambil tertawa lepas bersama teman-temannya. Namun kini permainan tradisional tersebut mulai ditinggalkan.

Nah, untuk kamu yang rindu akan masa kecil dan permainannya, yuk simak 10 permainan tradisional anak-anak Indonesia berikut ini.

1. Cublak-Cublak Suweng

Untuk anak-anak generasi tahun 90’an sudah tidak asing lagi mendengar kata Cublak-Cublak Suweng. Permainan ini lebih terkenal karena lagunya yang sering dilantunkan sebagai pengiring permainan Cublak-Cublak Suweng.

Permainan yang berasal dari Jawa Tengah ini dimainkan oleh 3 - 5 orang dengan menggunakan batu atau kelereng sebagai media pendukung permainannya.

Seorang pemain menghadap ke lantai dengan posisi tengkurap, sedangkan pemain lain memutarkan batu atau kelereng yang digenggam sambil menyanyikan lagu Cublak-Cublak Suweng. Ketika lagu telah selesai, pemain yang tengkurap harus menebak ada di tangan siapa batu atau kelereng tersebut berakhir.

Baca juga: Makna di Balik Tembang Cublak-Cublak Suweng

2. Tuk-Tuk Geni

Tuk-Tuk Geni merupakan permainan tradisonal yang berasal dari masyarakat Betawi, permainan ini sering disebut juga Nenek Gerondong. Permainan ini menceritakan tentang seorang nenek yang hendak meminta izin untuk mengambil ubi milik anak-anak.

Awalnya permainan ini dimulai dengan melakukan undian melalui "suit" untuk menentukan pemeran nenek gerondong, sementara yang lain duduk berbaris sambil memeluk pinggang pemain yang ada di depannya. Umumnya, permainan ini dilakukan dengan menggunakan pohon atau tiang yang kokoh agar bisa dipeluk oleh pemain paling depan.

Selama permainan, nenek gerondong akan melantunkan lagu dan dijawab beriringan oleh pemain lain yang berperan sebagai anak pemilik ubi. Setelah lagu berakhir, nenek gerondong akan menarik pemain dari barisan secara acak. Pemain yang keluar dari barisan, nantinya akan membantu nenek gerondong untuk menarik anak-anak lainnya keluar dari barisan.

Setelah semua pemain yang berperan sebagai pemilik ubi terlepas, mereka akan lari dan bersembunyi dari nenek gerondong. Orang pertama yang ditemukan oleh nenek gerondong akan menjadi nenek gerondong di permainan berikutnya.

3. Gobak Sodor

Gobak Sodor merupakan permainan yang dikenal di Indonesia, namun ternyata permainan ini berasal dari negara Belanda yang diambil dari kata "Go Back Through The Door" yang berarti kembali ke pintu. Kesulitan pengucapan kata tersebut menjadikan masyarakat Indonesia menamai permainan tersebut Gobak Sodor.

Permainan ini terdiri dari dua tim, dimana masing-masing tim beranggotakan 3-10 orang dengan jumlah yang sama. Mereka bermain di area lapangan yang dibagi menjadi 6 bagian yang biasanya ditandai dengan menggunakan kapur.

Di setiap garisnya terdapat tim penjaga yang akan menghalangi tim lawan untuk menerobos masuk garis terakhir. Jika tim lawan terkena sentuhan penjaga garis, maka tim mereka bertukar posisi menjadi penjaga garis. Pemenang dari permainan ini ditentukan dari seberapa banyaknya pemain yang lolos dari penjaga garis.

4. Congklak

congklak- permainan tradisional anak
info gambar

Permainan Congklak merupakan permainan yang dimainkan oleh 2 orang menggunakan sebuah papan yang terbuat dari kayu dan 98 biji.

Papan yang digunakan memiliki dua sisi, dimana masing-masing sisi memiliki 7 lubang kecil sebagai ‘rumah’ bagi pemain dan satu lubang besar di kedua ujung papan.

Setiap lubang yang kecil diisi oleh 7 biji dan selama bermain, biasanya pemain akan memilih satu lubang kecil dimana biji di dalamnya akan diambil dan dibagikan ke lubang kecil lainnya. Di akhir permainan, pemain yang memiliki sisa biji terbanyak menjadi pemenangnya.

Congklak sendiri merupakan permainan yang berasal dari Timur Tengah, lalu menyebar ke negara-negara Asia melalui perdagangan. Pada zaman dahulu Congklak hanya dimainkan oleh kaum bangsawan. Permainan Congklak sendiri merupakan permainan tradisional yang cukup populer di Indonesia.

5. Petak Umpet

Petak Umpet merupakan permainan asal Yunani, ditulis oleh Julius Pollux. Julius Pollux menyebut permainan tersebut dengan nama "Apodidraskinda". Petak Umpet sendiri sebenarnya permainan yang dikenal di seluruh dunia, tetapi memiliki sebutan yang berbeda-beda seperti hide and seek misalnya.

Petak Umpet termasuk salah satu warisan budaya non benda yang dimiliki Indonesia. Petak Umpet mempunyai cara bagi pencari untuk menangkap pemain yang bersembunyi dengan menggunakan “Hong!” dan meneriakkan nama pemain yang telah ketahuan bersembunyi. Pencari dan pemain yang ketahuan berloba-lomba menepuk "benteng" atau tempat jaga agar tidak menjadi pencari pada sesi berikutnya.

6. Patok Lele

Patok Lele merupakan permainan tradisional anak-anak yang dikenal dengan berbagai sebutan misalnya Gatrik di Jawa Barat, Benteng di Jawa Tengah dan Yogyakarta, Tak Tek di Bangka Belitung, Kayu Doi di Nusa Tenggara Timur, dan masih banyak lagi sebutan di daerah lainnya.

Permainan Patok Lele hanya membutuhkan dua buah kayu yang berukuran 10 cm sebagai kayu “anak” dan 30 cm sebagai kayu “induk”. Pada permainan ini dibutuhkan sebuah lubang untuk memasang tongkat yang akan dilempar agar dapat diungkit dengan tongkat lainnya.

Cara bermain Patok Lele pun cukup mudah, pemain dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama sebagai pemukul kayu dan kelompok kedua sebagai penangkap kayu. Pemain pertama yang mendapat giliran akan meletakkan potongan kayu “anak” di atas lubang, lalu dicungkil dari bawah menggunakan potongan kayu “induk”.

Jika potongan kayu “anak” berhasil ditangkap, maka kelompok penangkap menang dan berganti peran dengan lawan yang berperan sebagai pemukul kayu. Jika tidak ada tim penjaga yang mampu menangkap potongan kayu “anak” , maka tim penjaga harus melemparkan kembali potongan kayu “anak” ke arah kayu “induk” yang telah diletakkan melintang di atas lubang oleh tim pelempar.

Di sisi lain, apabila lemparan tim penjaga tidak berhasil mengenai potongan kayu “induk” maka tim pelempar yang memperoleh point dan dihitung berdasarkan kesepakatan yang telah disepakati. Kelompok yang dapat mengumpulkan point tertinggi akan menjadi pemenangnya.

7. Ular Naga

Permainan Ular Naga merupakan permainan jalan berbaris yang dilakukan sambil menyanyikan lagu dan pada saat lagu berakhir pemain akan menangkap seseorang. Permainan ini datang dari masyarakat Betawi dan dimainkan oleh dua orang yang berdiri berhadapan sambil menyatukan kedua tangan mereka di atas kepala dan membentuk gapura atau gerbang.

Pemain lainnya akan berbaris memasuki gapura tersebut sambil bernyanyi. Gapura tersebut berfungsi sebagai jebakan yang akan menangkap pemain saat lagunya berakhir.

Ular Naga sendiri sudah cukup populer di seluruh wilayah Indonesia dan biasanya anak-anak memainkan permainan ini di waktu sore hingga petang di tanah lapang atau halaman yang luas.

8. Engklek

Engklek merupakan permainan melempar "gacuk" atau batu datar ke dalam salah satu kotak yang digambar pada tanah. Awalnya permainan ini berasal dari negara Belanda yang dinamakan "Zondag Maandag" dan populer di kalangan anak perempuan namun permainan ini sudah sering ditemukan di berbagai wilayah Indonesia.

Biasanya permainan ini dimainkan di halaman yang luas atau di tanah lapang. Pemain harus menggambar kotak-kotak di atas tanah tanpa menginjak kotak yang dilempari oleh gacuk. Pemain akan berjalan dengan satu kaki sambil melompat melewati kotak-kotak yang kosong. Jika pemain menjatuhkan kedua kakinya maka pemain tersebut dinyatakan kalah.

9. Kotak Pos

Permainan Kotak Pos dilakukan oleh 5 orang atau lebih sambil berdiri membentuk lingkaran dan menyatukan tangan satu sama lain dengan telapak tangan menghadap ke atas. Para pemain akan menyanyikan lagu khas Kotak Pos sambil menepuk telapak tangan pemain lainnya secara bergantian.

Saat lagu berakhir, pemain yang ditepuk tangannya harus menyebutkan beberapa nama buah-buahan atau sayuran, namun tidak jarang juga para pemain menyebutkan nama kota atau nama benda sesuai dengan awalan huruf yang diminta oleh pemain lainnya.

Permainan ini merupakan permainan tradisional asal Jawa Barat namun permainan ini sudah sangat populer di berbagai wilayah Indonesia.

10. Balap Bakiak

Balap Bakiak merupakan permainan yang berasal dari Sumatera Barat yang dimainkan dengan menggunakan Sandal Bakiak. Sandal Bakiak sendiri merupakan sandal kayu yang digunakan oleh para pemain. Permainan ini dilakukan oleh 2 sampai 3 orang dalam satu tim yang akan balapan atau berlomba-lomba sampai ke garis finish.

Para pemain akan memakai Sandal Bakiak yang berasal dari kayu, sandal ini cukup menyulitkan para pemain karena berat dan butuh keseimbangan satu tim.

Baca juga: Ternyata Indonesia Punya 2500 jenis Permainan Tradisional!

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Phyar Saiputra lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Phyar Saiputra.

RS
RP
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini