10 Rumah Adat Tradisional Terunik Dan Terpopuler Di Indonesia

10 Rumah Adat Tradisional Terunik Dan Terpopuler Di Indonesia
info gambar utama

Indonesia dengan beragam kebudayaannya tersebar mulai dari Sabang sampai Merauke. Mulai dari pakaian, suku, ras, agama, dan salah satunya rumah adat yang mewakili setiap daerahnya. Penasaran dengan keunikan rumah adat di Indonesia?

Berikut 10 rumah adat khas Indonesia yang perlu kamu ketahui.

1. Rumah Adat Krong Bade

Rumah Adat Krong Bade, 10 Rumah Adat Tradisional Terunik Dan Terpopuler Di Indonesia

Krong Bade merupakan rumah adat yang berasal dari Aceh yang dilengkapi dengan tangga yang berjumlah ganjil. Tangga pada rumah adat satu ini berjumlah tujuh sampai sembilan anak tangga. Bentuk rumahnya pun unik, memanjang dari timur ke barat menyerupai persegi panjang.

Uniknya rumah adat ini memiliki bahan dasar bangunan yang berasal dari alam, dalam pembuatannya tidak menggunakan paku, melainkan menggunakan tali untuk menggunakan bahan bangunan yang satu dengan yang lainnya. Dinding rumah adat ini terbuat dari kayu enau yang dihiasi dengan lukisan dan atap rumah terbuat dari daun rumbia.

Pada bagian pintu dibuat lebih rendah dengan balok bagian atasnya, sehingga jika tamu masuk perlu merunduk. Bagi masyarakat setempat, bentuk pintu tersebut ditujukan sebagai bentuk penghormatan kepada tuan rumah.

2. Rumah Adat Bolon

Rumah Adat Bolon, 10 Rumah Adat Tradisional Terunik Dan Terpopuler Di Indonesia

Rumah Bolon atau disebut juga Rumah Tradisional Batak Toba berasal dari Sumatera Utara. Rumah ini dapat dihuni oleh 5 sampai 6 keluarga dan saat memasuki Rumah Bolon, kamu harus menaiki tangga di bagian tengah rumah yang memiliki anak tangga berjumlah ganjil.

Bangunan Rumah Bolon terdiri dari tiang kayu raksasa (Tiang Penyangga) yang di bawah masing-masing tiang tersebut ditanam kepala orang, hal ini dilakukan sesuai dengan kepercayaan pada zaman dahulu yang dilakukan dengan tujuan demi keselamatan kerajaan dan keturunannya agar terhindar dari roh-roh jahat.

Dasar rumah dibangun setinggi 1,75 meter di atas tanah, dan bagian bawah rumah digunakan sebagai kandang babi, ayam, dan sebagainya. Rumah Bolon dibagi menjadi beberapa ruangan karena dihuni oleh beberapa keluarga, dan pembagian ruangan ini diatur dan disesuaikan oleh ketentuan adat mereka yang kuat.

Ruangan yang tepat di sudut belakang disebut “Jabu Bong” dan dihuni oleh anggota keluarga tertinggi di keluarga tersebut dengan seorang istri dan anak-anaknya. Di dalam sudut kiri atas untuk berurusan dengan Jabu Bong dikenal sebagai “Jabu Soding” diperuntukkan wanita yang sudah menikah tetapi belum memiliki rumah sendiri. Di bagian depan sudut kiri disebut “Jabu Suhat” diperuntukkan anak laki-laki tertua yang sudah berkeluarga. Dan dibagian luarnya adalah “Slap Plate” yang dipergunakan untuk tamu dari tuan rumah.

3. Rumah Adat Gadang

Rumah Adat Gadang, 10 Rumah Adat Tradisional Terunik Dan Terpopuler Di Indonesia

Rumah Gadang merupakan Rumah Adat yang berasal dari Sumatera Barat. Rumah ini dicirikan dari bentuknya yang khas dan indah serta atap yang melengkung seperti tanduk kerbau dinamakan gonjong sehingga Rumah Gadang juga dikenal sebagai Rumah Bagonjong. Pada bagian tengah rumah ini sangat menyerupai badan kapal.

Hebatnya Rumah Gadang tidak dibangun menggunakan paku tetapi menggunakan pasak dan apabila terjadi gempa, rumah ini akan berayun mengikuti ritme guncangan sehingga tidak akan roboh.

Rumah Gadang sendiri memiliki nilai sejarah yaitu bentuk atap rumah yang menyerupai tanduk kerbau sering dihubungkan dengan cerita rakyat “Tambo Alam Minangkabau” yang mengisahkan tentang kemenangan orang Minang dalam peristiwa adu kerbau melawan orang Jawa.

Sedangkan bentuk badan Rumah Gadang yang menyerupai kapal, meniru bentuk perahu nenek moyang pada masa lampau yang dikenal dengan sebutan Lancang.

4. Rumah Adat Selaso Jatuh Kembar

Rumah Adat Selaso Jatuh Kembar, 10 Rumah Adat Tradisional Terunik Dan Terpopuler Di Indonesia

Rumah Selaso Jatuh Kembar merupakan salah satu Rumah Adat yang terdapat di Provinsi Riau dan dijadikan sebagai Rumah Adat resmi Provinsi Riau.

Rumah Selaso Jatuh Kembar sendiri berbentuk panggung dan persegi panjang. Di puncak atasnya, selalu ada hiasan kayu yang mencuat ke atas dalam bentuk bersilang yang disebut Tunjuk Langit. Hiasan tersebut dimaksudkan sebagai pengakuan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Rumah adat satu ini memiliki selasar keliling yang lantainya lebih rendah dari ruang tengah sehingga dinamai Selaso Jatuh Kembar. Hiasan rumah ini bermotif alam yang dihiasi corak dasar Melayu yang umumnya bersumber dari alam. Coraknya sendiri dapat berupa flora, fauna, dan benda-benda angkasa.

5. Rumah Adat Panggung Kajang Leko

Rumah Adat Panggung Kajang Leko, 10 Rumah Adat Tradisional Terunik Dan Terpopuler Di Indonesia

Rumah Adat Panggung Kajang Leko merupakan Rumah adat yang berasal dari Jambi. Rumah Kajang Leko ditetapkan sebagai rumah adat Jambi pada tahun 1970-an, penetapan ini bermula dari sayembara rumah adat sebagai identitas Provinsi Jambi yang dilakukan oleh Gubernur Jambi pada saat itu.

Rumah Kajang Leko berbentuk persegi panjang dengan ukuran 9 x 12 meter persegi dan dilengkapi oleh 30 tiang, 24 tiang utama dan 6 tiang palamban. Keunikan rumah adat ini dapat dilihat dari struktur konstruksinya.

Secara keseluruhan, rumah ini termasuk rumah panggung yang dihias dengan ukiran yang indah. Bagian atapnya dinamakan “Gajah Mabu”. Istilah ini berasal dari filosofi mengenai kegalauan pembuat rumah yang dimabuk asmara namun tidak mendapat restu dari keluarga.

6. Rumah Adat Limas

Rumah Adat Limas, 10 Rumah Adat Tradisional Terunik Dan Terpopuler Di Indonesia

Rumah Limas merupakan rumah adat yang berasal dari Provinsi Sumatera Selatan. Bentuk Rumah Limas sendiri dibangun dengan gaya rumah panggung dengan ukuran minimal 15 x 30 m atau 20 x 60 m.

Rumah Limas terdiri dari lima tingkatan dengan arti, makna dan fungsi yang berbeda-beda, kelima tingkatan ruangan tersebut diatur dengan filosofi "Kekijing", yang artinya setiap ruangan diatur berdasarkan anggota keluarga yang menghuni rumah tersebut.

Tingkat pertama disebut dengan "Pagar Tenggalung", bagian ini terdiri dari ruangan yang terhampar luas tanpa dinding pembatas atau sekat. Tingkat kedua atau "Jogan" digunakan sebagai tempat berkumpul untuk para anggota keluarga laki-laki. Tingkat ketiga atau "Kekijing", digunakan untuk tamu khusus ketika pemilik rumah mengadakan hajatan atau rapat.

Tingkat keempat digunakan khusus orang-orang atau tetua yang dihormati dan memiliki ikatan darah dengan pemilik rumah. Dan terakhir, tingkat kelima atau Gegajah digunakan oleh orang-orang yang memiliki kedudukan tinggi dalam keluarga maupun masyarakat.

7. Rumah Adat Sulah Nyanda

Rumah Adat Sulah Nyanda, 10 Rumah Adat Tradisional Terunik Dan Terpopuler Di Indonesia

Rumah Sulah Nyanda merupakan Rumah Adat Provinsi Banten yang terletak di dalam pegunungan dan dihuni oleh Suku Baduy. Pembuatan Rumah Sulah Nyanda dilakukan secara gotong royong menggunakan kayu, bambu, ijuk, rotan, dan rumbia serta pada bagian dasar pondasinya menggunakan batu kali atau umpak sebagai landasannya.

Rumah Sulah Nyanda merupakan rumah adat sederhana yang hanya berukuran 9 x 12 meter, masyarakat setempat memegang prinsip bahwa mereka tidak diperbolehkan merusak alam untuk membangun rumah.

Contohnya seperti bangunan yang harus dibangun menghadap arah mata angin, tidak boleh menggunakan paku dan besi untuk memperkokoh rumah, tidak boleh mengecat rumah agar terjaga keasliannya. Dan biasanya untuk rumah di beberapa perkampungan Baduy, biasanya diberi tanda dari bambu dan ijuk dengan bentuk lingkaran atau tanduk yang menandakan bahwa rumah tersebut memiliki arti khusus.

Bentuk lingkaran tersebut menandakan bahwa penghuninya belum pernah melanggar larangan adat dan memberikan arti ketentraman, sedangkan bentuk tanduk diartikan sebagai penghuninya pernah berurusan dengan peradilan adat atau pernah melanggar larangan adat.

8. Rumah Adat Honai

Rumah Adat Honai, 10 Rumah Adat Tradisional Terunik Dan Terpopuler Di Indonesia

Rumah Honai merupakan Rumah Adat yang berasal dari Provinsi Papua, tepatnya adalah Rumah Adat milik Suku Dani. Honai sendiri berasal dari kata “Husn” yang memiliki arti laki-laki, dan “Ai” yang memiliki arti rumah.

Sesuai dengan artinya, Honai merupakan rumah yang dikhususkan untuk laki-laki, dan perempuan tidak boleh untuk masuk meskipun statusnya telah menikah.

Rumah Honai memiliki ciri khas yang berbentuk dasar lingkaran dengan rangka kayu beratap kerucut yang terbuat dari jerami. Tinggi rumahnya hanya mencapai 2,5 meter. Dalam Rumah Honai memiliki 2 lantai, meskipun dengan luas yang kecil akan tetapi memiliki dua lantai dengan fungsi yang berbeda.

9. Rumah Adat Tongkonan

Rumah Adat Tongkonan, 10 Rumah Adat Tradisional Terunik Dan Terpopuler Di Indonesia

Rumah Tongkonan merupakan Rumah Adat yang berasal dari Provinsi Sulawesi, khususnya Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan. Rumah Tongkonan memiliki bentuk yang sama dengan rumah adat pada umumnya yaitu berbentuk rumah panggung tetapi Rumah Tongkonan memiliki bentuk yang menyerupai perahu terbalik pada bagian atasnya.

Rumah Tongkonan sendiri memiliki jenis yang beragam, tiap rumah dibuat berbeda berdasarkan peran pada pemimpinnya, seperti Tongkonan Pekamberan adalah jenis Rumah Tongkonan yang dibangun bagi para keluarga besar dari tokoh masyarakat yang memiliki otoritas tinggi di masyarakat.

Kemudian terdapat Tongkonan Layuk yaitu jenis rumah adat yang pertama kali digunakan untuk urusan-urusan kekuasaan dan pemerintahan dan yang terakhir Tongkonan Batu A'riri, rumah ini digunakan sebagai rumah masyarakat umum yang tidak memiliki kekuasaan dalam adat.

10. Rumah Adat Kebaya

Rumah Adat Kebaya, 10 Rumah Adat Tradisional Terunik Dan Terpopuler Di Indonesia

Rumah Kebaya merupakan Rumah Adat yang berasal dari Betawi. Nama Rumah Kebaya sendiri berasal dari bentuk atap rumahnya yang dari samping terlihat seperti lipatan kebaya.

Atap Rumah Kebaya berbentuk seperti pelana yang dilipat dengan material atap terbuat dari genteng, sementara pondasi bangunan dibuat menggunakan susunan batu kali yang menyokong tiang-tiang rumah.

Rumah Kebaya sendiri memiliki ornamen yang unik bernama hiasan gigi balang, yang umumnya menghiasi bagian ujung atap atau lisplang rumah. Motif gigi balang sendiri meliputi wajik, wajik susun dua, potongan waru, dan kuntum melati. Gigi balang sendiri menandakan bahwa masyarakat Betawi memiliki pertahanan yang kuat dalam hidup.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Phyar Saiputra lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Phyar Saiputra.

Terima kasih telah membaca sampai di sini