Kawan tahu bahwa perguruan tinggi memiliki beragam bentuk. Contohnya, sekolah tinggi, universitas, akademi, politeknik, dan institut. Pastinya setiap bentuk itu memiliki kekhasannya tersendiri.
Diantara bentuk tersebut, paling populernya adalah universitas. Di Indonesia, beragam universitas tersebar di berbagai wilayah provinsi. Contohnya, Universitas Indonesia di Jawa Barat, Universitas Brawijaya di Malang, Universitas Negeri Jakarta di Jakarta, dan universitas lainnya.
Berbagai universitas itu menjadi opsi bagi calon mahasiswa. Lalu, alternatif kedua adalah institut. Institut memang hampir sama dengan universitas. Namun, fokus fakultas pada institut hanya satu rumpun ilmu. Contohnya, ITB yang menawarkan beragam fakultas dengan fokus saintek saja.
Selanjutnya, perguruan tinggi berbasis diploma, yakni politeknik dan akademi. Kedua perguruan tinggi itu memiliki citra dan popularitas tinggi bagi calon mahasiswa yang ingin langsung bekerja. Tidak hanya itu, pendidikan vokasi yang ditawarkan lebih banyak daripada universitas maupun institut.
Buat Kawan yang lebih suka kegiatan praktikal daripada teori, maka dua perguruan tinggi bisa jadi pilihan. Meskipun begitu, mana yang bisa Kawan jadikan tujuan utama?
Baca juga: Jangan Sedih Ditolak SNMPTN, Ini 5 Rekomendasi Kampus Swasta Terbaik di Indonesia!
Definisi Politeknik dan Institut
Dilansir dari pnj.ac.id, politeknik adalah perguruan tinggi yang hanya menyediakan pendidikan berbasis vokasi dan tidak menyelenggarakan pendidikan akademik. Biasanya, lulusan politeknik akan menjadi seorang profesional khusus sehingga siap untuk ditempatkan di tempat kerja tertentu. Beberapa contoh politeknik di Indonesia, yakni Politeknik Negeri Jakarta, Politeknik Negeri Media Kreatif, Politeknik Negeri Bali, dan lain-lain.
Sementara itu, dilansir dari paralegal.id, akademi adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam satu atau beberapa cabang ilmu pengetahuan dan/atau teknologi tertentu. Jika politeknik memiliki cakupan luas dalam cabung ilmu pengetahuan dan teknologi, maka akademi fokus terhadap satu atau beberapa cabang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Contoh akademi di Indonesia, yakni Akademi Kepolisian (Akpol), Akademi Militer Indonesia (Akmil), Akademi Keperawatan (Akper), dan akademi lainnya.
Keuntungan Masuk Politeknik
Bagi calon mahasiswa yang ingin masuk politeknik, maka Kawan bisa mendapat beragam keuntungan, seperti:
1. Ilmu Lebih Spesifik dan Praktis
Politeknik menawarkan program studi yang lebih spesifik dan bersifat praktek. Hal ini hampir mirip dengan jurusan di SMK, tetapi jenjang pendidikannya lebih tinggi. Calon mahasiswa dapat memilih jurusan sesuai passion atau minat dari pasar tenaga kerja. Contohnya, multimedia, periklanan, tata boga, dan sebagainya.
2. Lebih Banyak Praktek daripada Teori
Politeknik memang mempersiapkan mahasiswanya sebagai lulusan siap kerja. Hal inilah yang membuat cara belajar di politeknik lebih mengacu pada praktek. Kawan akan diajak ke studio, laboratorium, atau lapangan untuk mendapatkan ilmu secara langsung.
3. Mengasah Berbagai Softskill
Setiap proses belajar hardskill, pasti ada softskill yang mampu mempercepat proses tersebut. Dalam politeknik, Kawan tidak hanya dituntut untuk menguasai kemampuan teknikal, tetapi softskill juga.
Contohnya, Kawan harus menguasai software desain grafis tertentu. Dalam hal itu, Kawan perlu berpikir kreatif dan problem solving setiap ada masalah atau kendala dalam desain grafis tersebut.
4. Lulusan Politeknik Siap Kerja
Mayoritas lulusan politeknik adalah profesional. Sebelum lulus, mereka biasanya harus mengikuti sertifikasi kompetensi atau profesional untuk mendapat lisensi sesuai jurusannya. Maka dari itu, kemampuan dan ilmu terkait jurusannya tidak perlu diragukan lagi. Tidak heran, lulusan politeknik juga banyak dilirik oleh HRD perusahaan.
Baca juga: Tips Jitu Meraih Predikat Cumlaude Bagi Mahasiswa
Keuntungan Masuk Akademi
Keuntungan masuk politeknik hampir sama dengan keuntungan masuk akademi. Namun, ada beberapa keunggulan yang jarang dimiliki oleh politeknik, tetapi dimiliki oleh akademi.
1. Ikatan Dinas
Banyak akademi di bawah lembaga dinas tertentu, seperti Akademi Kepolisian di bawah lembaga Kepolisian Republik Indonesia (POLRI), Akademi Militer Indonesia (AKMIL) di bawah naungan Kementerian Pertahanan, dan akademi dinas lainnya. Pastinya distribusi lulusan tersebut akan mengarah pada lembaga induknya.
2. Belajar Langsung dari Ahlinya
Biasanya, akademi diajarkan langsung oleh staf ahli pada lembaga tersebut atau lembaga induknya. Jadi, Kawan bisa mempelajari ilmu dan praktek secara 'mewah' dari mereka.
3. Jurusan Lebih Mendalam
Akademi memiliki beragam jurusan yang memang dibutuhkan pada lembaga induknya. Hal inilah yang menghasilkan jurusan yang lebih spesifik. Bahkan, akademi ada yang menawarkan satu jurusan. Pastinya Kawan bisa mendapat lebih banyak teman dengan passion yang sama.
4. Beasiswa Penuh
Sebagian besar akademi khususnya ikatan dinas menyediakan beasiswa penuh bagi mahasiswanya. Contohnya, biaya kuliah Akpol 100% ditanggung negara. Tidak heran, akademi ikatan dinas selalu jadi incaran bagi banyak calon mahasiswa di Indonesia.
Baca juga: 5 Beasiswa S2 Luar Negeri yang Jarang Diketahui, Kesempatan Lolos Lebih Besar!
Dari hal ini, setiap politeknik dan akademi memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pastinya hal itu balik lagi ke diri Kawan. Jika Kawan menyukai praktek yang siap digunakan untuk perusahaan/freelancer, maka politeknik bisa jadi pilihan. Di sisi lain, jika Kawan menginginkan kerja di bawah lembaga tertentu, maka akademi adalah jawabannya.
Referensi: mnp.ac.id | renesia.com| paralegal.id| pnj.ac.id
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News