Kecanduan Pornografi Lebih Berbahaya daripada Narkoba, Benarkah?

Kecanduan Pornografi Lebih Berbahaya daripada Narkoba, Benarkah?
info gambar utama

Seiring perkembangan zaman, penyebaran informasi semakin pesat. Alhasil, masyarakat dihadapkan dengan beragam informasi di berbagai media baik cetak maupun digital. Masyarakat memiliki banyak pilihan dalam mengakses platform dengan internet.

Meskipun begitu, dampak digitalisasi yang semakin pesat membuat hal-hal negatif juga bermunculan. Contohnya, penipuan digital, phising, peretasan keamanan web, dan sebagainya. Salah satu hal yang sangat berdampak bagi setiap kalangan umur adalah pornografi.

Uniknya Pulau Begansar, Pulau Bergerak yang Viral di Media Sosial

Pornografi memang sudah dikenal luas oleh beragam kalangan. Media penayangannya juga lebih beragam sehingga mudah diakses oleh banyak orang. Dampak dari hal tersebut adalah kecanduan. Dari kondisi itu, Kawan mungkin tak asing lagi dengan banyaknya berita tentang seseorang yang kecanduan pornografi melakukan aksi pelecehan seksual.

Mereka cenderung sulit melawan nafsunya sendiri yang akhirnya berujung pada tindakan kriminal. Di sisi lain, banyak orang menganggap mereka sama bahayanya dengan pecandu narkoba. Lantas, apakah statement tersebut benar adanya?

Pornografi media
info gambar
Mengenal Apa itu Undangan Digital, Trending di Media Sosial!

Pornografi Lebih Berbahaya daripada Narkoba

Menurut Mantan Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia, Hadi Supeno mengatakan bahwa pornografi memberikan dampak kecanduan luar biasa kepada anak-anak.

"Dampaknya ini luar biasa, kandungan pornografi ini lebih parah dari narkoba," kata Hadi dilansir dari kompas.com pada 2010 lalu.

Ia mengatakan tersebut bukan tanpa alasan. Jika anak menonton video porno, maka ingatan tersebut akan tertancap terus hingga ia dewasa. Alhasil, mereka perlahan memiliki rasa ingin tahu tentang video sejenis yang lain. Dengan kata lain, mereka jadi lebih adiktif terhadap video porno.

Hal itulah yang disamakan dengan narkoba. Menurutnya, pornografi lebih berbahaya daripada narkoba karena efek narkoba untuk diri sendiri. Sementara itu, efek pornografi dapat menimbulkan korban-korban baru.

"Parahnya, setelah kecanduan, dia menjadi ingin melakukan action, berbuat seperti tayangan itu. Nah, inilah bahayanya karena bisa menimbulkan korban dari pihak lain," jelasnya.

Seberapa Besar Dampak Pornografi?

Bagi sebagian besar orang, dampak dari pornografi bagi diri sendiri adalah kecanduan. Hal itulah yang bisa menjerumus terhadap kegiatan-kegiatan jahat. Jika hal itu dibiarkan, maka dampak pornografi semakin besar.

Bahkan, pornografi dapat merusak kejiwaan seseorang. Dilansir dari liputan6.com, dampak signifikan dari pornografi adalah kinerja hormon terganggu. Hormon-hormon tersebut ialah dopamine yang menimbulkan sensasi kenikmatan, neuroepinefrin yang memunculkan ide-ide kreatif, serotonin yang menimbulkan efek nyaman dan tenang, oksitosin yaitu hormon cinta.

Semakin kinerja hormon itu terganggu, maka semakin besar kecanduannya. Jika hal itu diteruskan, maka akan merusak otak. Menurut ahli bedah otak, Dr. Donald Hilton Jr. menyebut pornografi adalah penyakit karena menyebabkan kerusakan pada struktur otak.

Bagian otak yang rusak akibat dari pornografi adalah limbik (bagian otak di sekitar dahi). Jika pornografi itu semakin akut, maka bagian tersebut akan semakin menyusut. Hal inilah yang membuat pecandu sulit fokus.

Solusi Pengentasan Pornografi di Indonesia

Sebagai warga Indonesia, Kawan bisa memberikan solusi untuk mencegah pornografi bagi masyarakat Indonesia sejak dini. Beberapa hal yang bisa dilakukan, seperti membentuk kelompok kecil tentang pornografi di lingkungan sekitar.

Program kerja dari kelompok kecil tersebut berupa sosialisasi bahaya pornografi, pengawasan media untuk anak-anak, dan pembatasan penggunaan gadget. Kawan juga bisa bekerja sama dengan komunitas-komunitas anti-pornografi. Hal ini dapat dilakukan untuk menyebarluaskan informasi terkait bahayanya pornografi bagi anak-anak.

Lalu, jika Kawan menemukan kerabat yang kecanduan pornografi, Kawan bisa mengajaknya ke konseling atau psikolog terdekat. Hal ini dilakukan untuk mendapat pengobatan langsung dari ahlinya. Dengan begitu, pencegahan pornografi dapat dimulai dari kolaborasi masyarakat secara positif. Apakah Kawan siap untuk mengatasi pornografi di Indonesia?

Unik! 5 Prinsip Hidup Sosial ala Hong Banjang Ini Bisa Kawan Terapkan

Referensi: kompas.com| liputan6.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AR
GI
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini