Research gap adalah suatu hal yang biasanya terjadi karena ada bagian yang luput saat melakukan penelitian dan memberikan jawaban berbeda. Lalu apakah research gap itu sendiri? Kawan akan tahu lebih detailnya di bawah ini.
Pengertian Research Gap?
Dikutip dari Tutorly, research gap merupakan suatu keadaan yang menunjukkan terjadi inkonsistensi antara hasil penelitian yang diformulasikan dengan seluruh data yang mendukung.
Research gap biasanya terjadi karena ada bagian yang luput saat melakukan penelitian lalu memberikan jawaban yang berbeda.
Ada 6 jenis research gap yang harus kawan GNFI ketahui, apa saja? Simak di bawah ini.
Jenis-jenis Research GAP
- Theoretical Gap
- Evidence Gap
- Population Gap
- Empirical Gap
- Conceptual Gap
- Methodological Gap
1. Theoretical Gap
Theoretical gap menekankan pada kesenjangan yang terjadi melalui teori apa yang menjadi dasar penelitian sebelumnya. Ada kemungkinan teori dasar sebelumnya memiliki kelemahan atau keterbatasan yang belum bisa mendukung penelitian, atau bisa saja hasil penelitian yang didapat sebetulnya belum dijelaskan oleh teori apapun.
2. Evidence Gap
Jenis research gap berikutnya adalah evidence gap, yaitu menekankan kesenjangan bukti penelitian sebelumnya. Yang menjadi tolak ukur adanya perbedaan adalah fakta umum yang sudah biasa terjadi.
Dengan kata lain, peneliti akan menemukan titik kesenjangan antara fenomena yang tidak asing terjadi dengan bukti di lapangan yang ada. Dengan begitu peneliti dapat mengatur strategi berdasarkan hasil penelitian terbaru.
3. Population Gap
Population gap erat kaitannya dengan populasi yang kurang diperhatikan atau tidak diperlakukan secara cukup dan seimbang dalam riset sebelumnya.
Contoh sederhananya: Pada riset sebelumnya yang diperhatikan hanya mahasiswa berjenis kelamin perempuan, sedangkan mahasiswa berjenis kelamin laki-laki tidak diperhatikan sama sekali (Robinson, et al, 2011).
4. Empirical Gap
Empirical gap merujuk pada kesenjangan fenomena empiris. Adanya kesenjangan akan nampak pada hasil penelitian. Peneliti harus memperhatikan betul apakah ada inkonsistensi dalam risetnya.
5. Conceptual Gap
Jenis gap riset yang satu ini berkaitan dengan konsep atau istilah yang digunakan dalam kajian oleh peneliti dimana di dalamnya terdapat banyak konsep yang sama tetapi didefinisikan secara berbeda.
Terdapat pengembangan konsep yang dibangun secara jelas atau tidak dikaitkan dengan suatu teori.
6. Methodological Gap
Methodological gap berkenaan erat dengan keterbatasan dalam metodologi yang digunakan (kualitatif maupun kuantitatif) pada penelitian terdahulu.
Kelemahan justifikasi pada penelitian-penelitian sebelumnya dimana pada penelitian sebelumnya hanya menggunakan metodologi kuantitatif saja atau kualitatif saja.
Cara Menemukan Research Gap
Bagaimana caranya menemukan research gap secara efisien? Kawan GNFI dapat mencoba metode berikut ini:
1. Temukan Konsep Yang Luput Dari Penelitian
Hal pertama dalam menemukan research gap adalah mencari dan menemukan konsep yang mungkin saja luput dari perhatian peneliti sebelum-sebelumnya.
2. Analisa Celah
Dalam melakukan metode penelitian memang sudah seharusnya dilakukan secara ilmiah agar mendapatkan jawaban yang real serta menghindari kesalahan.
Namun, karena berbagai faktor hasil penelitian selalu saja menimbulkan celah dan tidak sempurna, untuk itulah belajar menganalisa celah dapat menjadi solusi untuk menemukan research gap.
3. Berpatokan Pada Riset Yang Kurang Jelas
Metode terakhir adalah fokus pada hasil penelitian yang kurang jelas. Hasil akhir penelitian akan menggambarkan bagaimana proses dari penelitian tersebut. Jika dirasa hasilnya kurang jelas maka peneliti dapat mengambil kesimpulan adanya research gap pada penelitian sebelumnya.
Demikianlah informasi singkat seputar mengenal research gap, jenis-jenis research gap, dan cara menemukan research gap semoga dapat bermanfaat bagi kawan GNFI.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
