Sekilas tentang Anoa Dataran Rendah (Bubalus depressicornis)

Sekilas tentang Anoa Dataran Rendah (Bubalus depressicornis)
info gambar utama

Anoa dataran rendah (Lowland Anoa) atau kerbau kerdil bernama latin Bubalus depressicornis merupakan hewan endemik asal Sulawesi yang termasuk kategori fauna zona peralihan. Bahkan, wilayah Sulawesi bagian tenggara mendapat sebutan 'Bumi Anoa' karena merupakan salah satu habitat dari kawanan hewan tersebut di Indonesia. Berikut ulasan selengkapnya:

Morfologi atau Ciri-Ciri Fisik

Hewan dari genus Bubalus ini memiliki ciri fisik bulu yang tebal dan berwarna cokelat kekuningan saat remaja. Kemudian saat dewasa, anoa memiliki kulit yang tebal, hitam, dan jarang berbulu cokelat.

Namun tidak menutup kemungkinan bahwa ada juga jenis hewan ini yang memiliki bulu berwarna putih atau putih kekuningan di kaki depan atau di bagian tenggorokannya.

Saat dewasa, hewan ini memiliki tanduk berbentuk segitiga, pipih, dan berkerut. Pada jenis jantan, hewan ini mempunyai panjang tanduk rata-rata 30 cm, sedangkan betina sekitar 25 cm.

Baca juga: Keanekaragaman Fauna Indonesia: Asiatis, Australis, dan Peralihan

Makanan Anoa

Bubalus depressicornis termasuk hewan herbivora atau pemakan tumbuhan. Biasanya hewan ini dapat memakan tanaman air, rumput, buah-buahan, dan sebagainya.

Tingkah Laku

Tidak seperti sapi, anoa lebih suka menyendiri kecuali bagi pasangan ibu dan anak. Hewan ini juga termasuk hewan teritorial yang punya kebiasaan menandai daerahnya. Mereka biasanya akan menandai pohon dengan tanduknya sebagai tanda daerahnya.

Baca juga: 9 Hewan Langka di Indonesia yang Wajib Dilindungi

Cara Anoa Berkembang Biak

Pada umumnya, pejantan maupun betina memasuki tingkat kematangan seksual saat berusia sekitar 2 tahun. Adapun untuk masa kehamilan betina biasanya selama 275 hingga 325 hari.

tingkah laku anoa dataran rendah
info gambar

Saat waktu melahirkan tiba, betina biasanya akan pergi sendiri untuk melahirkan. Setelah lahir, anaknya akan disapih pada usia enam hingga 9 bulan. Jika memungkinkan, betina bisa mulai melakukan reproduksi lagi. Umumnya hewan ini akan berkembang biak sebanyak satu kali setiap tahunnya.

Habitat Anoa

Mamalia ini termasuk hewan dataran rendah yang biasanya hidup di hutan primer yang ada di Sulawesi. Penciumannya yang begitu tajam, bahkan bisa mencium orang asing dari radius beberapa meter pun membuatnya cukup sulit untuk ditemukan langsung di alam.

Namun biasanya, hewan ini akan menuju ke lokasi dengan kadar garam tinggi untuk memenuhi kebutuhan mineralnya. Jadi jika kamu ingin melihatnya secara langsung, bisa coba cari daerah dengan kondisi seperti itu.

Status Konservasi

anoa dataran rendah Bubalus depressicornis - habitat makanan ciri fisik status konservasi
info gambar

Sekarang, populasi hewan ini sudah sangat sedikit. Menurut perkiraan, jumlahnya di seluruh Pulau Sulawesi tinggal 2.500 ekor saja. Sedangkan untuk bagian Sulawesi Utara diperkirakan hanya tinggal 300 ekor.

Jumlah ini pun diperkirakan akan terus berkurang seiring perburuan liar yang tidak ada hentinya serta kegiatan perusakan habitat. Bahkan hewan mamalia ini sudah masuk kategori terancam punah (Endangered) sejak 2014 berdasarkan situs The IUCN Red List of Threatened Species.

Penyebab Berkurangnya Populasi Anoa

  1. Perburuan liar dan perluasan pemukiman manusia.
  2. Aktivitas penebangan pohon, pembukaan kawasan hutan, dan pengeringan rawa.
  3. Budaya konsumsi warga Sulawesi. Orang Minahasa, Sulawesi Utara dengan mayoritas penduduk kristen tidak memiliki pantangan untuk memakan daging hewan ini. Selain itu di kawasan lain, masyarakat muslim menganggapnya layaknya sapi sehingga tidak haram untuk dikonsumsi. Atas dasar inilah yang kemudian memperburuk jumlah anoa di alam.

Upaya Pemerintah dalam Melindungi Anoa

Adapun salah satu upaya pemerintah untuk menjaga agar jumlah hewan ini tetap terjaga adalah dengan melakukan patroli rutin pada site monitoring satwa prioritas, patroli mandiri di habitat satwa tersebut, dan sosialisasi perlindungan satwa liar kepada masyarakat.

Baca juga: Keistimewaan Anoa Sebagai Hewan Endemik Berstatus Spesies Kunci di Alam Sulawesi

Sumber:
https://news.detik.com/berita/d-3897464/anoa-di-sulut-semakin-punah-tinggal-300-an-ekor
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20200902125828-269-541923/sulawesi-tenggara-bumi-anoa-yang-nyaris-nihil-anoa
https://nasional.tempo.co/read/844430/mengapa-anoa-terancam-punah-di-sulawesi
https://www.kompas.com/sains/read/2021/11/22/193200223/mengenal-anoa-hewan-endemik-sulawesi-yang-hampir-punah?page=all
https://surabayazoo.co.id/anoa-01

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

FN
RP
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini