Wedang Uwuh, Kehangatan Rempah yang Menyehatkan

Wedang Uwuh, Kehangatan Rempah yang Menyehatkan
info gambar utama

Rempah-rempah adalah bagian tumbuhan yang beraroma atau berasa kuat. Biasanya, digunakan dalam jumlah kecil di makanan sebagai pengawet atau perisa dalam masakan. Rempah-rempah dibedakan dengan tanaman lain yang digunakan untuk tujuan yang mirip, seperti tanaman obat, sayuran beraroma, dan buah kering (Wikipedia). Di Indonesia jumlah rempah-rempah cukup banyak dan umum dimanfaatkan sebagai bumbu makanan maupun diminum dengan air sebagai obat herbal untuk menyembuhkan penyakit tertentu.

Sejarah Wedang Uwuh

Salah satu minuman rempah tradisional Indonesia adalah wedang uwuh, yaitu minuman dengan campuran bahan berupa dedaunan dan batang kering yang diseduh dengan air. Dalam bahasa Jawa, wedang berarti minuman yang diseduh, sedangkan uwuh berarti sampah.

Jangan khawatir, sampah ini bukan kotoran seperti yang kita lihat pada umumnya, tetapi hanya hanya istilah untuk menggambarkan dedaunan dan batang kering dari bahan wedang uwuh yang sudah bercampur dan terlihat seperti sampah.

Minuman ini termasuk minuman tradisional yang berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta, lebih tepatnya dari Desa Imogiri. Menurut masyarakat sekitar, minuman ini dulunya adalah sajian khas para raja untuk menjamu tamunya. Namun sebelum itu, ada sejarah menarik yang melatarbelakangi munculnya wedang uwuh ini.

Pada suatu hari di masa Kerajaan Mataram yang saat itu dipimpin oleh Sultan Agung, ia bersama dengan pengawalnya mencari lokasi yang akan dijadikan tempat pemakaman keluarga Raja Mataram.

Dalam pencariannya, kemudian Sultan Agung memilih Bukit Merak Imogiri, Bantul sebagai lokasi makam keluarga raja karena dianggap sebagai tempat paling tepat.

Pada suatu malam di atas bukit tersebut, Sultan Agung merasa kedinginan dan meminta pengawalnya untuk membuatkan minuman, yaitu wedang secang. Hari yang semakin malam dengan suasana yang berangin, menyebabkan beberapa daun dan ranting pohon jatuh berguguran sehingga tercampur ke wedang milik Sultan Agung.

Akibat kondisi sekitar yang gelap, Sultan Agung tidak mengetahui bahwa ada daun kering yang masuk ke dalam wedangnya. Ketika Sultan meminumnya bukannya merasa terganggu, tetapi justru membuat Sultan Agung merasakan nikmatnya wedang tersebut.

Keesokan harinya, Sultan Agung meminta pengawalnya untuk membuatkan wedang lagi yang sama dengan yang dibuat pada hari itu. Kemudian, para pengawal mencari tahu dan melihat ternyata di tempat minum Sultan Agung bukan hanya berisi serutan secang saja, tetapi ada dedaunan lainnya.

Nah, karena adanya beberapa daun kering dan serutan secang tersebut membuat wadah minuman Sultan Agung terlihat seperti berisi sampah dan akhirnya minuman atau wedang tersebut diberi nama "uwuh" yang berarti sampah dalam bahasa Jawa.

Bahan Wedang Uwuh dan Khasiatnya

Lalu apa saja bahan-bahan dari wedang uwuh? Berikut uraiannya lengkap dengan khasiat yang terkandung di dalamnya.

  1. Kayu Secang

Sebelum menjadi wedang uwuh, pada awalnya minuman Sultan Agung ini adalah wedang secang. Maka kayu secang adalah bahan utama dari wedang uwuh. Dalam penggunaannya, kayu secang ini diserut kemudian dikeringkan.

Khasiat dari kayu secang adalah mengatasi peradangan dan nyeri, melawan bakteri penyebab penyakit dan jerawat, menghambat pertumbuhan sel kanker, meringankan gejala diare, mencegah kerusakan sel dalam tubuh, dan mengontrol gula dalam tubuh.

  1. Jahe

Jenis jahe yang bisa digunakan untuk membuat wedang uwuh adalah jahe merah atau jahe emprit. Rimpang ini memiliki khasiat dalam mencegah penggumpalan darah, mengatasi radikal bebas, memperkuat otot usus, merangsang selaput lendir perut besar, menguatkan lambung, hingga memperbaiki dan melancarkan pencernaan.

  1. Cengkeh

Bagian dari cengkeh yang bisa dimanfaatkan untuk membuat wedang uwuh adalah daun dan gagangnya, khasiatnya adalah dapat mengobati rematik, radang lambung, sinusitis, campak, sakit gigi, batuk, sakit kepala, kembung, mual, muntah, masuk angin, dan terlambat haid.

  1. Daun Pala

Khasiat dari daun pala dapat mengatasi rasa mual, melancarkan pencernaan, dan melancarkan buang angin.

  1. Kayu Manis

Seperti namanya, kayu manis ini bisa memberi rasa manis yang khas pada wedang uwuh. NSelain itu, kayu manis pun memiliki khasiat di antaranya sebagai antioksidan, mengatasi sakit perut, kembung, sakit kepala karena sinus, memulihkan rasa lelah, dan meningkatkan imunitas tubuh.

  1. Kapulaga

Khasiat dari kapulaga dapat memberikan sensasi hangat pada hidangan. Bisa pula bermanfaat sebagai obat batuk dan mencegah pengeroposan tulang.

  1. Serai

Pada penggunaannya biasanya serai diambil pada bagian batang atau akarnya yang berwarna putih. Kemudian digeprek untuk mengeluarkan aroma dan rasanya.

Khasiat dari serai ini adalah dapat bermanfaat sebagai obat batuk, meluruhkan dahak, menghangatkan badan, meredakan kejang, menurunkan panas, dan menambah nafsu makan

Bagi Kawan yang menginginkan wedang uwuh terasa lebih manis, alternatifnya bisa ditambahkan dengan gula batu.

Wedang uwuh sangat mudah untuk dijumpai, mulai dari pasar tradisional, rumah makan, kafe, tempat oleh-oleh, bahkan hotel maupun penginapan sehingga para wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta dapat mencoba untuk menikmatinya.

Nah, kalau untuk Kawan yang berada di luar kota dan ingin mencoba wedang uwuh, tenang saja, kini sudah ada yang berbentuk instan maupun celup yang bisa Kawan pesan melalui platform penjualan online. Selamat mencoba!

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan. Artikel ini dilengkapi fitur Wikipedia Preview, kerjasama Wikimedia Foundation dan Good News From Indonesia.

FM
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini