Men Tempeh, Penyebar Kelezatan Ayam Betutu hingga Jadi Identitas Bali

Men Tempeh, Penyebar Kelezatan Ayam Betutu hingga Jadi Identitas Bali
info gambar utama

Ayam betutu merupakan kuliner favorit ketika wisatawan mampir ke Pulau Bali. Di dekat Pelabuhan Gilimanuk, ada rumah makan ayam betutu bernama Men Tempeh yang telah berdiri sejak 1978.

Dimuat dari Kompas, sebelum Men Tempeh kembali menemukan resep memasak ayam betutu sekitar tahun 1978, semua pecandu kuliner menganggap kuliner ini hanya berkelas untuk makanan rumahan.

“Artinya kurang pantas disajikan menjadi santapan di rumah makan,” tulis Putu Fajar Arcana dalam Ayam Betutu dari Terminal Tua.

Sejarah Hari Ini (27 Februari 1992) - Denpasar, Kota Termuda di Bali

Tetapi lebih dari 20 tahun kemudian di bekas terminal bus dekat Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali, berderet warung makan yang menjanjikan ayam betutu. Bahkan terang-terangan memasang nama Men Tempeh.

Hingga kini bila melintas di seputar kawasan elite seperti Renon, Denpasar, bahkan sampai gerai makan di Bandara Ngurah Rai, Bali, wisatawan tidak akan kesulitan menemukan restoran yang mengandalkan ayam betutu sebagai sajian utama.

“Kalau saya, tetap memilih datang ke Men Tempeh walau lokasinya agak jauh,” tutur Nastra.

Cara memasak hingga favorit

Nyoman Suratna, suami Men Tempeh menjelaskan cara memasak ayam betutu di mana nyaris sama. Ayamnya akan direbut atau dikukus sampai empuk baru kemudian dicampur dengan bumbu.

Suratna termasuk peracik bumbu yang tidak pelit untuk berbagi ilmu. Dia selalu bercerita dan mengajarkan karyawannya cara memasak ayam betutu. Sebagaimana bumbu masakan bali umumnya.

Citilink Lakukan Penerbangan Perdana dari Denpasar ke Melbourne

Terhirup harum yang meruap dari ayam betutu yang berasal dari bawang merah dan putih, cabai rawit, laos, kencur, jahe, kunir, daun salam, dan garam, seluruh bahan dasar itu, ucapnya, harus dirajang sebelum ditumbuk untuk benar-benar mengeluarkan aromanya.

Sejak Men Tempeh masih hidup sampai kini, sajian makanan di warung ini tak berubah. Bila Anda memesan satu porsi ayam betutu, yang sama dengan satu ekor ayam akan dilengkapi sebaskom nasi, plecing kangkung, sambal matah, sambal terasi, dan kacang goreng.

“Bisa dibayangkan, betapa pedasnya sajian menu-menu itu. Tetapi jangan khawatir. Pedas di lidah dalam sekejap akan dinetralisasi kacang goreng. Kalau soal berkeringat setelah menyantapnya, itu sudah pasti,” ucap Putu.

Identitas baru

Menurutnya, warung ayam betutu biasanya berawal dari tempat yang dikelola ini. Beberapa dari mereka merupakan karyawan yang lantas membuka warung sendiri, ada juga keponakan yang buka.

Meski begitu, jelasnya resep pengikat para pelanggan Warung Men Tempeh sebagian besar karena rasa gurih yang ditimbulkan oleh kombinasi bumbu dan ayam kampung jantan. Karena bila tidak dagingnya akan hancur.

Dharma Santika Putra, pelanggan setia Men Tempeh mengaku selain soal rasa, kebersahajaan warung juga membuatnya selalu kangen untuk datang lagi. Walau kini kuliner ayam betutu sudah hadir di mana-mana.

Anak Garuda Tambah Rute Mancanegara dari Pulau Dewata

Tetapi hal yang berbeda dari Men Tempeh adalah ceritanya yang saat hidup selalu duduk di pintu dapurnya. Setiap pembeli, umumnya berasal dari mereka yang sudah datang berkali-kali ke sana.

“Selalu ada interaksi antara pembeli dan Men Tempeh dulu. Itu menyenangkan,” ujarnya.

Dan Warung Men Tempeh di bekas terminal bus tua dekat Pelabuhan Gilimanuk itu masih tetap tidak berubah. Hal ini karena kesederhanaan dan keterbukaan sudah menjadi merek dagangnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini