Siklus Hujan (Hidrologi), Alur Proses Terjadinya Hujan

Siklus Hujan (Hidrologi), Alur Proses Terjadinya Hujan
info gambar utama

Ketika kita masih memijakkan kaki di bumi, kita sebagai manusia tidak akan terlepas dari cuaca, musim, dan iklim. Apalagi untuk masyarakat Indonesia yang notabene berada di wilayah negara tropis yang memiliki dua musim, kemarau dan penghujan. Untuk itu, mari memahami siklus hujan secara lengkap dari awal hingga akhir di sini yuk!

Pengertian Siklus Hujan

Sebelum memahami bagaimana siklus hujan secara lengkap, penting mengetahui bagaimana definisi sesungguhnya. Siklus air adalah serangkaian dari sebuah peristiwa berulang yang membuat air di bumi tidak pernah habis dan menyebabkan hujan terjadi. Siklus ini juga secara ilmiah dikenal sebagai siklus hidrologi.

Siklus yang terus berulang ini yang membuat terjadinya siklus hujan. Secara definisi, siklus ini memiliki proses dari penguapan oleh air yang ada di bumi, naik ke atmosfer, dan kembali lagi ke bumi. Siklus ini membuat perputaran air yang sering terjadi di alam.

Baca juga: Sering Hujan? Bukan di Bawah Pohon, Begini Cara Berteduh yang Aman

Proses Alur Siklus Hujan (Hidrologi)

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, siklus hujan sendiri biasanya akan terjadi dari evaporasi, kondensasi, hingga turun lagi ke bumi. Berikut penjelasan lebih detil tentang siklus hujan.

siklus hujan
info gambar

1. Siklus Evaporasi

Siklus hujan dimulai dari siklus evaporasi atau penguapan. Di siklus ini, prosesnya dimulai dari laut, danau, sungai, hingga sumber air lainnya yang ada di bumi lalu menguap karena adanya pemanasan dari sinar matahari. Evaporasi akan mengubah air menjadi gas yang membuatnya naik ke atmosfer. Perpindahan dari molekul air menjadi gas ini yang membuat terjadinya kondensasi.

2. Siklus Kondensasi

Setelah melewati siklus evaporasi, siklus berikutnya adalah kondensasi. Siklus yang mengubah gas menjadi air kembali hingga menjadi partikel es. Partikel es yang berbentuk bulir yang sangat kecil dan kemudian akan berubah menjadi awan. Air yang berkumpul ini akan menjadi awan pembawa hujan. Siklus ini adalah kebalikan dari evaporasi.

3. Siklus Presipitasi

Pada tahap ini, presipitasi menjadi lanjutan dari kondensasi. Proses ini terjadi karena adanya proses pendinginan dan adanya penambahan uap air. Air yang membentuk awan pada proses ini akan berada di titik jenuh. Akibatnya, air yang sudah tidak bisa ditampung awan akan turun menjadi hujan. Semakin banyak air terkondensasi oleh awan maka semakin banyak juga air hujan yang turun ke bumi.

4. Run Off

Hasil dari air hujan yang turun dari langit atau atmosfer dengan volume yang berlimpah lalu bergerak dari permukaan tinggi ke permukaan rendah melalui berbagai macam jalur seperti aluran air, got, sungai, maupun danau akan membuat siklus run off.

5. Siklus Infiltrasi

Dalam proses siklus hujan, terdapat perbedaan sumber yang menyebutkan bahwa proses terakhir siklus hujan ada di siklus run off dan ada juga yang menyebutkan hingga siklus infiltrasi.

Siklus infiltrasi ini sendiri merupakan proses yang terjadi dari meresapnya air ke dalam tanah. Siklus ini juga memiliki peranan penting dalam melakukan distribusi air hujan yang turun dan akan bisa berakibat pada limpasan permukaan, terjadinya banjir, erosi, tersedianya simpanan air untuk tanaman dan irigasi dan air bawah tanah. Infiltrasi sangat dipengaruhi oleh sifat tanah dan vegetasi yang beragam.

Baca juga: Mematikan Perangkat Elektronik Saat Hujan Petir, Fakta atau Mitos?

Jenis Siklus Hujan atau Siklus Hidrologi

Pada siklus hidrologi atau siklus hujan sendiri memiliki 3 jenis siklus seperti:

1. Siklus Air Pendek

Pada siklus air pendek, air hanya akan mengalami evaporasi atau penguapan dari laut, sungai, danau, dan permukaan air lainnya yang ada di bumi. Lalu uap air mengalami kondensasi hingga berubah menjadi awan hingga terjadinya presipitasi di bumi.

siklus hidrologi pendek
info gambar

2. Siklus Air Sedang

Berbeda dengan siklus air pendek, di siklus air sedang ini tidak terjadi di laut melainkan terjadi di daratan. Mengalami proses yang sama dari evaporasi menjadi kondensasi dan terjadi presipitasi dan mengalami adveksi atau terjadinya pergeseran awan ke tempat lain karena adanya bantuan angin yang menyebabkan terjadinya run off sehingga mengalami proses yang berulang terjadi.

siklus hidrologi sedang
info gambar

3. Siklus Air Panjang

Pada siklus ketiga ini, prosesnya hampir sama dengan siklus air pendek dan siklus air sedang. Perbedaannya adalah siklus ini mengalami proses yang cukup panjang. Dari evaporasi hingga kondensasi masih sama prosesnya. Tetapi, hujan yang turun bukan air melainkan hujan es.

Adveksi menyebabkan pergeseran air hujan ke tempat yang lebih dingin hingga musim berganti setelah terdapat matahari. Salju atau es akan akan mencair dan mengalir ke permukaan bumi akan sampai ke laut lalu terjadi proses ulang di siklusnya. Pada siklus air panjang ini juga akan terdapat proses sublimasi, yaitu proses adanya perubahan wujud padat menjadi gas.

siklus hidrologi panjang
info gambar

Nah, itulah beberapa proses yang terjadi pada siklus hujan atau siklus hidrologi. Semoga bisa menambah pemahaman kita akan proses terjadinya hujan dan panas yang terjadi di wilayah kita.

Baca juga: 7 Tahun Gerakkan Panen Air Hujan, Dapat Kalpataru

Sumber: berbagai sumber

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Nasuha Ali lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Nasuha Ali.

NA
RP
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini