Diorama Arsip Jogja, Belajar Sejarah Menjadi Tidak Membosankan

Safitri Rochmah

Perjalanan akan selalu membawa pelajaran

Diorama Arsip Jogja, Belajar Sejarah Menjadi Tidak Membosankan
info gambar utama

Jogja dikenal dengan kota yang sangat romantis dan selalu bikin rindu para pelancongnya untuk Kembali ke Jogja. Selain romantis dan membuat rindu, Jogja juga terbentuk karna sejarah. Sejarah Jogja ini dikemas dengan sangat menyenangkan sehingga membuat para penduduk lokal dan wisatawan dari berbagai usia tertarik untuk mengunjunginya.

Diorama Arsip Jogja berdiri sejak Februari 2022, tujuan didirikannya Diorama Arsip Jogja adalah untuk menghidupkan arsip sejarah Daerah Istimewa Yogjakarta dan merupakan sebuah upaya untuk mengenalkan sejarah Daerah Istimewa Yogjakarta secara runtut dari masa Panembahan Senopati hingga Keistimewaan Daerah Istimewa Yogjakarta.

Lokasi Diorama Arsip Jogja ada di Gedung Depo Arsip DPAD DIY yang terletak di Kabupaten Bantul. Untuk masuk kesini pengunjung lakukan reservasi terlebih dahulu dan membeli tiket secara tunai.

Harga tiket juga sangat variatif untuk kalangan pelajar dan mahasiswa dikenakan biaya 20.000 per orang, untuk umum 30.000 per orang, untuk wisatawan asing dikenakan biaya 100.000 per orang dan bagi kalian yang ingin membuat liputan khusus disini vlog ataupun content youtube akan dikenakan biaya 250.000 per sesinya.

Sebelum berkunjung pastikan para pengunjung memahami aturan di Diorama Arsip Jogja, pengunjung tidak diperkenankan menggunakan kamera digital, analog, kamera instan, tripod maupun tongkat selfie.

Pengunjung hanya diperkenankan menggunakan kamera handphone saja jika ingin mengabadikan moment selama di Diorama arsip Jogja. Untuk kunjungan Diorama Arsip Jogja terbagi beberapa sesi dan pengunjung bebas memilih sesi kunjungan, para pengunjung harap hadir 10 menit sebelum sesi dimulai.

Ketika seluruh pengunjung sudah berkumpul akan dipandu oleh guide yang akan menjelaskan tentang aturan kunjungan dan juga yang akan menjelaskan setiap bagian di Diorama Arsip Jogja.

Pengunjung akan diajak guide untuk tur Diorama Arsip Jogja yang berlangsung kurang lebih 90 menit. Pengunjung akan menikmati seolah-olah melintasi Lorong waktu yang terbagi menjadi 18 ruangan. Masing-masing ruangan menggambarkan suatu masa yang pernah dialami Jogja.

Diorama Arsip Jogja menampilkan sejarah Jogja melalui arsip-arsip berupa arsip tekstual, arsip visual, arsip lisan, dan tuturan saksi sejarah yang disusun secara unik serta kreatif untuk memberikan sajian yang informatif, edukatif, sekaligus menghibur.

Hal yang membedakan Diorama Arsip Jogja dengan museum arsip lainnya adalah kita tidak sekedar melihat arsip tekstual, diorama, tapi juga dilengkapi dengan arsip audio visual pengunjung diajak menyaksikan sejarah dengan visual sehingga ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.

Tak hanya itu beberapa arsip sudah dilengkapi dengan fitur AR bagi para pengunjung yang hendak ke Diorama Arsip Jogja alangkah baiknya download aplikasi Diorama Arsip Jogja terlebih dahulu sehingga bisa memanfaatkan fitur AR dan mendapatkan informasi mendalam.

Ternyata Sultan Ini Miliki Pandangan Terhadap Eksistensi Keraton Yogya

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Safitri Rochmah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Safitri Rochmah.

Tertarik menjadi Kolumnis GNFI?
Gabung Sekarang

SR
SA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini