Kupas Tentang Crab Mentality: Mental ala Kepiting pada Manusia

Kupas Tentang Crab Mentality: Mental ala Kepiting pada Manusia
info gambar utama

Apakah Kawan pernah mendengar tentang crab mentality? Mungkin, kamu berpikir bahwa kepiting memiliki mental seperti manusia. Namun, crab mentality lebih membahas tentang perilaku manusia yang hampir mirip dengan kepiting.

Lalu, perilaku manusia seperti apa yang mirip dengan kepiting? Mari kita simak bersama-sama beberapa poin berikut ini!

Definisi Crab Mentality

Crab mentality adalah sikap iri yang dimiliki oleh seseorang. Kenapa bisa disebut dengan crab mentality? Sebab, ada kesamaan pola pikir antara kepiting dan manusia ketika mendapati situasi yang terdesak.

Biasanya, ketika ada seseorang yang memancing kepiting, ia akan mengambil sebuah ember sebagai wadahnya. Setelah kepiting itu sudah banyak, Kawan bisa amati perilaku kepiting-kepiting tersebut.

Biasanya, hewan laut tersebut mencoba keluar dari wadah sesak tersebut. Namun, kepiting lainnya akan menarik temannya yang ingin keluar agar masuk lagi ke ember. Dilansir dari sampoernauniversity.ac.id, tujuan kepiting tersebut memang baik karena mereka ingin menyelematkan rekannya dari ancaman predator.

Meskipun begitu, apabila sikap itu diterapkan pada manusia, maka jatuhnya cenderung negatif. Pasalnya, sikap tersebut sering dihubungkan dengan iri dan dengki manusia pada pencapaian orang lain. Orang yang dengki akan berusaha untuk mencelakai orang lain.

Penyebab Crab Mentality

Iri terhadap orang lain
info gambar

Manusia memang senang untuk hidup berkelompok atau sosial. Hal ini akan memudahkan mereka untuk mencapai tujuan. Namun, manusia tentu saja memiliki sikap kompetitif. Hal ini memang alami dan bermanfaat bagi kehidupannya. Nah, jika jiwa bersaing itu tidak dikelola hingga berlebihan, maka manusia sangat mungkin untuk mengalami crab mentality.

Alasan Orang Indonesia Tidak Melakukan Konsultasi Kesehatan Mental ke Profesional

Tidak hanya itu, Kawan mungkin pernah menemukan seseorang atau kerabat yang mengalami demotivasi, putus asa, dan depresi. Hal itu sebenarnya bisa memicu crab mentality dengan menganggap kesialannya tersebut berasal dari orang lain. Mereka meyakini, "Jika aku tidak bisa mendapatkan yang aku mau, maka kamu juga tidak boleh mendapatkannya."

Alhasil, ketika ada orang lain yang sukses, maka ia akan menghancurkan kesuksesan itu dengan cara apapun. Bahkan, bisa mengantarkannya pada tindakan kriminal.

Selain itu, jika Kawan hidup berkelompok, mungkin ada saja satu dua orang yang memiliki fixed mindset. Mereka merasa kurang percaya diri, sehingga akan berhenti berjuang untuk menggapai sesuatu. Lebih buruknya, bisa saja orang-orang seperti ini bisa mengajakmu agar selevel dengan perilaku buruknya.

Penyebab lain adalah ketergantungan orang berpengaruh pada sebuah tim. Di setiap kelompok, pasti akan ada orang yang dianggap sebagai pemimpin atau influencer. Jika orang itu keluar dari kelompok suatu saat nanti, mungkin akan ada pertentangan dari anggota lain yang tidak menerima keputusannya. Alhasil, mereka bisa saja mengejek orang berpengaruh itu.

Cara Mengatasi Crab Mentality

Kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja di berbagai situasi. Jika Kawan mengalami crab mentality, maka jangan lampiaskan pada orang lain.

Lalu, bagaimana cara mengatasinya?

1. Terus Gigih

Cara pertama adalah tetap gigih dan berjuang. Orang lain mungkin akan mengkritik tindakan atau keputusanmu, tetapi Kawan sendiri yang mengetahui letak benar atau salahnya. Jika hal itu menyangkut pada diri sendiri, kamu harus gigih memperjuangkan tindakan tersebut selagi itu positif.

Kawan hanya boleh menerima kritik dan saran yang bersifat positif. Abaikan saja saran-saran yang justru bisa menghambat diri sendiri.

2. Tingkatkan Nilai Kawan

Salah satu penyebab crab mentality adalah kurangnya percaya diri. Alhasil, orang itu lebih mudah dijatuhkan oleh orang lain. Dengan demikian, Kawan perlu meningkatkan rasa kepercayaan diri dengan berbagai cara, se[erto mengembangkan hobi atau passion baru. Dengan begitu, kamu dapat menemukan kebahagiaan pada mental.

3. Perjuangkan untuk Hal yang Kawan Sukai

Terkait hobi, Kawan mungkin akan bertemu dengan orang-orang yang memiliki hobi sama. Namun, diantara orang-orang itu, bisa saja kamu juga akan menemukan pribadi yang memiliki sifat crab mentality.

Apabila itu terjadi, Kawan tidak perlu khawatir. Fokus saja dengan meningkatkan kapasitas diri, lakukan hobi yang kamu sukai. Sifat konsisten harus dikembangkan agar Kawan terus bersemangat menggapai impian. Untuk itu, Kawan hanya perlu kembali pada poin pertama, yakni terus gigih dan berjuang.

10 Aplikasi Layanan Kesehatan Mental Paling Sering Digunakan Masyarakat Indonesia 2022

4. Evaluasi Diri

Jika Kawan gagal, bukan berarti orang terdekat Kawan harus gagal. Jika orang itu berhasil, maka pencapaiannya di luar kendalimu. Perlu diingat, setiap kegagalan pasti ada pelajaran yang dapat diambil.

Pelajaran tersebut harus dicatat dan dievaluasi olehmu. Dengan begitu, Kawan bisa memperbaikinya sehingga rasa percaya diri akan muncul kembali. Hal itulah yang bisa meningkatkan derajatmu di mata orang lain.

Itulah crab mentality yang sering menghantui setiap orang. Pada intinya, jadikan kegagalanmu sebagai pelajaran dan jadikan keberhasilan orang lain sebagai motivasi. Apakah Kawan siap memulai hari?

Referensi: hellosehat.com| alodokter.com| sampoernauniversity.ac.id

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AR
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini