Usaha Baru! KKN Undip Kembangkan Media Tanam Jamur Tiram yang Akan Jadi Unggulan Desa

Usaha Baru! KKN Undip Kembangkan Media Tanam Jamur Tiram yang Akan Jadi Unggulan Desa
info gambar utama

Pemalang - Kawan GNFI! Desa Tlagasana, Kecamatan Watukumpul, Kabupaten Pemalang, memiliki begitu banyak potensi. Salah satunya dari para pengrajin kayu. Selain menghasilkan hasil berupa kayu siap tempah, pengrajin kayu biasanya meninggalkan serbuk gergaji yang merupakan limbah yang sering dihasilkan dari kegiatan kayu. Tetapi, tahukah kawan? serbuk kayu ini seringkali kurang dikelola dengan baik dan memiliki potensi untuk merusak lingkungan. Maka dari itu, mahasiswa ingin memberikan solusi untuk memanfaatkan limbah ini dengan cara yang bermanfaat dan dapat menghasilkan usaha baru.

Adalah Ivander Wonderix Lumban Gaol, mahasiswa S1 Teknik Kimia Universitas Diponegoro yang sedang melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Tlagasana pada periode 3 Januari sampai 15 Februari 2023. Bersama Pak Ridwan, Kepala Desa, mereka memiliki ide bersama untuk memanfaatkan limbah ini. Dari situ, diputuskan untuk mengajak warga bagaimana membuat media tanam jamur tiram dari serbuk gergaji dan memanfaatkannya sebagai peluang usaha unggulan desa.

Awalnya, ide ini muncul pada saat Tim KKN Undip bersilaturahmi di kediaman kepala desa pada Jumat (13/1/2023) di Dusun Tembelang, Desa Tlagasana. Kedatangan Tim KKN ke sana juga bermaksud untuk membicarakan tentang kelanjutan program kerja yang sebelumnya sudah direncanakan. "Begini saja mas, program ini, diganti saja menjadi pembuatan media tanam jamur," kata beliau. "Dahulu, di sini, ada juga pengrajin jamur, mas. Dan hasilnya sudah dipasarkan juga ke desa-desa lainnya. Tetapi, yang punya sudah meninggal dan tidak ada yang meneruskannya," tambah beliau.

Soal Tarik Edar di Taiwan, BPOM RI Nyatakan Indomie Ayam Spesial Aman Dikonsumsi
Mahasiswa KKN Undip Kelompok 12, Desa Tlagasana, Kecamatan Watukumpul, melakukan diskusi bersama Pak Ridwan, Kepala Desa, mengenai program kerja KKN yang akan dijalankan
info gambar

Berangkat dari pernyataan tersebut, mahasiswa kemudian menyusun materi tentang pembuatan media tanam jamur tiram dari serbuk kayu. Materi itu disusun dalam sebuah mini booklet dengan visual yang menarik sehingga menarik untuk dibaca. Kemudian, sesudah mendapatkan materi, mahasiswa meninjau alat dan bahan yang akan diigunakan, dan tentunya berkoordinasi dengan Kepala Desa. "Ya mas, nanti tak siapkan." Tentunya, terdapat tantangan mencari alat dan bahan. Beberapa bahan harus dibeli dari toko online. Untungnya, beberapa alat dan bahan lainnya dapat dijumpai di desa, termasuk serbuk gergaji dari pengrajin kayu setempat.

Mini booklet Pembuatan Media Tanam Jamur Tiram yang disusun oleh mahasiswa. Menampilkan visual yang menarik perhatian pembacanya.
info gambar

Kegiatan sosialisasi dimulai pada hari Rabu (1/2/2023) di Lapangan Dusun Klesem, Desa Tlagasana, yang dihadiri langsung oleh Kepala Desa Tlagasana beserta warga desa. Kegiatan ini berlangsung selama 5 hari dengan tiga kali pertemuan. Hal ini disebabkan oleh adanya beberapa tahapan dalam pembuatan media tanam jamur, yakni: pengomposan media tanam; pengukusan media tanam; dan penanaman jamur ke dalam media. Masing-masing tahapan memiliki rentang waktu selama dua hari, dan masyarakat sangat antusias mengikutinya sampai akhir.

Setelah Gerhana Matahari, Akan Terjadi Gerhana Bulan pada 5-6 Mei 2023

Pada pertemiuan pertama, mahasiswa menjelaskan kepada warga tentang teori mengenai jamur tiram, syarat pertumbuhan jamur tiram, peluang usaha, bahan-bahan pembuatan media tanam jamur, dan tahapan-tahapan pembuatan jamur. Kemudian, dilakukan praktik langsung mengenai pengomposan media jamur. Bahan-bahan seperti serbuk kayu, bekatul, dan kapur dolomit, dicampur dengan komposisi yang telah ditentukan. Kemudian, campuran tersebut ditambah air dan dicampur kembali. Campuran tadi ditutup dengan terpal dan dibiarkan selama 2 hari.

Hari pertama pemaparan materi pembuatan media tanam jamur pada Rabu (1/2/2023) disertai dengan praktik langsung pengomposan media tanam
info gambar

Pada pertemuan kedua di hari Jumat (3/2/2023), campuran yang sudah dikomposkan tersebut dimasukkan dalam plastik polybag sambil ditekan supaya media tersebut padat di dalam plastik. Masyarakat ikut serta mengisi media dalam plastik tersebut dan kemudian mengantarkannya ke dalam media kukusan. Media-media tersebut dikukus selama delapan jam sebelum kemudian didinginkan dan dibiarkan selama dua hari.

Pada pertemuan terakhir, pada hari Minggu (5/2/2023), masyarakat dilatih untuk memasukkan bibit jamur yang sudah disediakan sebelumnya ke dalam media tanam. Bungkusan plastik dibuka, kemudian bibit jamur dimasukkan sebanyak 2 sampai 3 sendok makan ke dalam media, kemudian ditutup dan dipasang cincin.

Masyarakat juga diberi pemahaman bahwa penanaman jamur harus dilakukan secara steril, dan alat-alat yang dipakai harus disterilkan secara terus menerus untuk menjaga kondisi pertumbuhan jamur. Kemudian, media yang sudah ditanam ditaruh di tempat tertutup nan lembab. Kemudian, ditunggu selama 3 sampai 4 minggu sampai jamur tumbuh dan siap dipanen.

Mahasiswa mencontohkan cara menanam jamur ke dalam media tanam jamur. Alat-alat harus senantiasa disterilkan agar menjaga kondisi pertumbuhan jamur.
info gambar

Setelah semua media sudah ditanam jamur, mahasiswa, kepala desa, dan masyarakat berdiskusi mengenai materi yang sudah dipaparkan. Masyarakat desa memahami mengenai potensi usaha dan cara menanam jamur tiram. Terakhir, Pak Kades berpesan, "Selama ini, desa ini kurang memiliki ciri khas. Semoga nanti Desa Tlagasana memiliki produk unggulan baru, yakni jamur tiram yang bisa dipasarkan ke daerah lainnya." Kegiatan ini ditutup dengan foto bersama dengan Kepala Desa.

Situasi Mencekam hingga WNI Dievakuasi, Apa yang Sebenarnya Terjadi di Sudan?

Ayo, kawan GNFI! Mulailah gali potensi yang ada di sekeliling kita. Dari situlah kita bisa melihat betapa kayanya tempat yang kita diami sekarang. Siapa sangka, nantinya dapat berkembang jadi sesuatu yang menguntungkan, kan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

IG
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini