Apakah Kawan suka membaca buku? Genre buku apa yang Kawan baca? Apapun genrenya, aktivitas membaca adalah hal terbaik untuk dilakukan. Sebab, kegiatan membaca dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan kita soal dunia.
Dewasa ini, beragam jenis bacaan dapat Kawan temui di perpustakaan atau toko buku. Kawan bisa melihat ada jenis buku non-fiksi maupun fiksi. Dengan begitu, setiap orang memiliki selera dengan bacaannya masing-masing.
Namun, kesukaan orang terhadap bacaan semakin terlena. Hal ini dikarenakan kemunculan kalangan book snob. Book snob sendiri bisa berakibat pada penurunan minat baca pada seseorang. Lalu, apa sih book snob?
Definisi Book Snob
-compressed.jpg)
Dilansir dari medium.com,book snob adalah perilaku seseorang yang suka mencemooh judul buku orang lain. Kawan mungkin merasa takut apabila memberi tahu judul favorit buku Kawan pada mereka.
Mereka merasa paling literasi dengan wawasan dan pengetahuan yang ia dapat. Dengan hal itu, mereka mencemooh bahkan mencaci maki buku yang Kawan baca.
Contohnya, Kawan sedang membaca buku puisi. Lalu, ada salah teman yang snob book tidak menyukai buku yang kamu baca. Maka, Kawan siap-siap dicemooh oleh temanmu tersebut.
Bahkan, nggak jarang mungkin kita berpotensi akan dikucilkan oleh teman. Jika hal itu terjadi, apakah kamu mau tetap mempertahankan atau menerima hal itu?
5 Kiat Menulis Buku Harian, Anti Bosan!
Ciri-ciri Book Snob
Sebenarnya karakteristik book snob cukup beragam. Salah satu ciri yang mudah didapat adalah book snob menganggap dirinya adalah seorang intelek.
Mereka sering mengategorikan buku-buku yang layak dikonsumsi publik dan buku yang harus dihancurkan. Contohnya, mereka menganggap buku klasik, filsafat, dan sastra adalah karya yang mampu memajukan pikiran manusia. Selanjutnya, mereka meyakini bahwa buku politik hanya untuk kalangan terbelakang.
Ciri lain, mereka sering membandingkan karya satu dengan karya lainnya. Misalnya nih, mereka hanya mau membaca karya yang ditulis oleh pengarang A daripada pengarang B. Padahal, dua karya tersebut memiliki judul yang sama.
Penyebab Kehadiran Book Snob
Cukup banyak penyebab seseorang bisa menjadi book snob. Salah satu penyebabnya adalah kondisi sosial politik. Apa sih, maksudnya?
Contohnya, kita kulik tentang sejarah Indonesia sebelum merdeka. Sebelum Indonesia merdeka, karya sastra memang mendapatkan ruang yang lebih luas pada era kolonial. Sebab, pemerintahan Hindia Belanda melarang buku-buku kritis berbau politik karena bisa memicu pemberontakan dan propaganda.
Dengan hal itu, karya sastra lebih populer daripada karya-karya serius. Setelah kemerdekaan, Indonesia memiliki ragam jenis karya. Dengan begitu, ada orang yang menyukai jenis atau genre buku tertentu. Hal ini bisa didasari karena perbedaan pemahaman atas suatu masalah pada setiap orang. Biasanya orang akan memilih buku yang sesuai dengan kehidupan sehari-harinya.
Penyebab lain seseorang menjadi book snob adalah stres. Kondisi ini bisa memengaruhi orang lain untuk melakukan sesuatu.
Cara tersebut adalah dengan melampiaskan buku yang dibaca Book snob dan memasang target membaca yang justru menjurus ke toxic productivity. Mereka sering memamerkan pencapaian bacaannya kepada orang lain dan merendahkan siapapun yang tidak sebanyak dirinya. Sebenarnya cukup baik untuk menetapkan target membaca dalam waktu tertentu. Namun, sikap merendahkan terhadap target bacaan orang lain adalah sikap yang negatif.
Cepat Paham! Begini Tips dan Trik Membaca Buku ala Maudy Ayunda
Cara Mengatasi Book Snob
Lalu, bagaimana cara mengatasi book snob baik pada diri sendiri maupun orang lain?
Jika Kawan merasa diri sendiri punya sifat yang seperti ini, maka kamu perlu mengevaluasi diri. Kawan harus tahu bahwa book snob adalah sikap yang merugikan diri sendiri dan orang lain.
Hal itu hanya akan menjadi benalu bagi Kawan. Kita bisa dijauhi orang lain hanya karena perbedaan selera bacaan dari masing-masing orang.
Selain itu, Kawan perlu melatih literasi informasi. Kebanyakan, para book snob merasa ia adalah orang yang paling literasi dan informasi. Ia bisa menganggap dirinya sebagai 'mesin pencarian keliling' bagi orang lain. Padahal, belum tentu informasi tersebut valid dan akurat.
Memang sih, sisi baiknya adalah minat baca kita jadi kebih kuat. Namun, bukan berarti Kawan perlu mempertahankan gelar itu. Sebenarnya, kita hanya perlu meningkatkan jiwa kritis terhadap informasi.
Anak Muda, Kembangkan Pola Pikirmu dengan Membaca 3 Buku Ini!
Contohnya, ketika Kawan melihat informasi baru di internet, maka jangan membagikannya dengan mudah ke grup. Pastikan kabar itu berasal dari sumber yang valid, punya judul dan isi yang akurat, dan faktor lainnya. Jangan selalu terlena pada berita yang beredar di internet, khususnya media sosial.
Tips terakhir adalah cari komunitas buku yang positif. Maksudnya, komunitas yang membuat Kawan bebas membaca dan menghargai buku apapun. Meskipun agak sulit di era modern ini, kita bisa membentuk komunitas itu sendiri, dimulai dari mengajak kerabat atau teman dekat.
Referensi:lombokpost.jawapos.com| medium.com| sketsaunmul.co
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News