Jenis Ikan Nila dan Cara Budidayanya yang Bernilai Ekonomi

Jenis Ikan Nila dan Cara Budidayanya yang Bernilai Ekonomi
info gambar utama

Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan jenis ikan untuk kepentingan konsumsi yang hidup di air tawar. Ikan yang berasal dari negara Afrika bagian timur ini pertama kali masuk ke Indonesia pada 1969.

Ikan yang memiliki hubungan kekerabatan dengan ikan mujair ini memiliki kemampuan beradaptasi dan bertahan hidup yang baik. Tidak heran jika ikan ini bisa hidup walau berada dalam ekosistem air tawar yang kurang baik. Ikan nila sebetulnya adalah ikan omnivora, namun sebagian besar diantara mereka lebih sering mengkonsumsi gulma atau lumut.

Baca juga: Bioflok, Sistem Budidaya Ikan Lele dan Nila yang Menguntungkan Peternak

Jenis-Jenis Ikan Nila

Ikan yang berasal dari famili siklid (cichlid) ini rupanya memiliki berbagai macam jenis. Adapun beberapa di antaranya yang terkenal adalah:

1. Ikan Nila Anjani

Ikan Nila Anjani
info gambar

Ini adalah jenis ikan yang dibudidayakan oleh Balai Pengembangan Benih Ikan Air Tawar (BPBIAT). Ikan yang dibudidayakan di wilayah timur Indonesia ini memiliki berbagai keunggulan, yaitu: memiliki waktu pertumbuhan yang cepat, memiliki tekstur tebal yang membuat harga ikannya cukup tinggi, serta tubuhnya kebal dari bakteri.

2. Ikan Nila Larasati

Ikan Nila Larasati
info gambar

Ikan Nila yang diresmikan pada 2009 ini merupakan hasil perkawinan silang nila pandu jantan dan nila kunti betina. Jenis nila yang dibudidayakan di Klaten, Jawa Tengah ini memiliki kelebihan berupa Food Conversion Ratio (FCR) yang lebih rendah dari beberapa jenis ikan nila lainnya.

Sekadar informasi, FCR adalah suatu ratio yang menyatakan berapa jumlah pakan yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 kg daging ikan. Semakin rendah FCR suatu ikan, kualitas pakan yang digunakan akan semakin baik.

3. Ikan Nila Lokal

Ikan Nila Lokal
info gambar

Jenis ikan nila ini adalah ikan nila yang sering ditemukan di berbagai perairan di Indonesia. Bisa dibilang jika ikan nila lokal adalah ikan nila murni karena bukan hasil kawin silang dari beberapa jenis ikan nila lainnya.

Sebetulnya, nila lokal adalah ikan nila asli Taiwan yang datang ke Indonesia dan menjadi endemik di negara kita. Jenis nila ini mempunyai ciri khas berupa warnanya yang hitam keabuan, serta bagian perutnya yang berwarna putih terang.

4. Ikan Nila Nirwana

Ikan Nila Nirwana
info gambar

Ini adalah jenis ikan nila yang didatangkan dari Thailand pada 1989 silam. Jenis nila ini mempunyai ciri khas berupa warna tubuhnya yang kemerahan. Dibanding jenis-jenis nila sebelumnya, ikan nila nirwana mampu menghasilkan 650 gram per ekor dalam waktu 6 bulan.

Baca juga: Budidaya Lele, Peluang Bersinar dari Si Gurih Bergizi

Cara Membudidayakan Ikan Nila

Budidaya Ikan Nila
info gambar

Bagi Kawan yang ingin membudidayakan ikan, ikan nila cocok dijadikan pilihan. Jenis ikan ini sangat mudah dibudidayakan dan dipasarkan. Sebab, ikan ini cukup sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Budidaya ikan nila dilakukan dalam beberapa tahap persiapan, yaitu: persiapan kolam, penebaran benih ikan nila, pencegahan penyakit, serta masa pemanenan.

Persiapan Kolam

Persiapan kolam dilakukan dengan menentukan lahan yang dipakai sebagai kolam budidaya. Setelah lahan ditentukan, Kawan GNFI bisa langsung melakukan pembuatan saluran pemasukan dan pengeluaran air kolam, pemupukan, pengapuran, memasukkan air ke kolam, dan memasang saringan pada pintu masuk air kolam untuk mencegah hewan atau ikan lain masuk ke kolam.

Penebaran Benih Ikan Nila

Lima sampai tujuh hari pasca persiapan kolam, Kawan GNFI bisa langsung memasukkan benih ke dalam kolam. Disarankan benih yang digunakan memiliki ukuran 8-12 cm dan berat sekitar 30 gram/ekor.

Jangan lupa untuk memberikan pakan pada benih ikan nila supaya mereka tumbuh dengan baik. Pakannya sendiri bisa berupa dedak, pelet, atau ampas kelapa.

Pencegahan Penyakit pada Ikan

Supaya tetap sehat, Kawan GNFI juga harus melindungi benih-benih nila dari berbagai penyakit. Adapun caranya adalah dengan melakukan pengeringan pada kolam dan melakukan penyiapan kolam dari permulaan. Setelah berusia 4-6 bulan, Kawan GNFI bisa memanen ikan nila yang umumnya memiliki berat 400-600 gram/ekor.

Baca juga: Menilik Potensi Budidaya Sidat di Indonesia

Referensi:

https://id.wikipedia.org/wiki/Ikan_nila

https://www.gramedia.com/best-seller/ciri-dan-karakteristik-ikan-nila/

https://sumbarprov.go.id/home/news/1120--cara-budidaya-ikan-nila#:~:text=Cara%20Budidaya%20Ikan%20Nila%20%2D%20Ikan,dikonsumsi%20sehari%2Dhari%20oleh%20Masyarakat.

https://fpp.umko.ac.id/2022/04/22/memahami-fcr-pada-budidaya-ikan/

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Anggie Warsito lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Anggie Warsito. Artikel ini dilengkapi fitur Wikipedia Preview, kerjasama Wikimedia Foundation dan Good News From Indonesia.

AW
RP
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini