Darma Perempuan dalam Menundukkan Lidah Tamu Kehormatan Kerajaan Pagaruyung

Darma Perempuan dalam Menundukkan Lidah Tamu Kehormatan Kerajaan Pagaruyung
info gambar utama

Para perempuan-perempuan desa di Minangkabau telah terkenal sebagai ahli memadukan berbagai bahan dan bumbu. Mereka sudah terkenal bisa menundukkan lidah tamu-tamu kehormatan Istana Silinduang Bulan.

Dipaparkan Kompas, pekarangan belakang rumah Puti Retno Raudhatuljannah Thalib Yang Dipertuan Gadih Pagayurung atau disapa telah dibumbungi asap. Di sekeliling sumber asap itu para perempuan koki Kerajaan Pagayurung ini telah berjongkok membakar belut.

“Asap bergulung-gulung menghitamkan belut dan membawa harum daging yang terbakar berkelana di udara,” ucap Indira Permanasari dan Budi Suwarna dalam Warisan Budaya: Para Perempuan Penakluk Lidah.

Setelah matang, belut bakar yang nantinya akan di rendang itu digantung di ranting pohon dan diangin-anginkan. Sambil menunggu belut kering, perempuan-perempuan itu akan menyebar ke kebun di sekitar istana.

Mengenal Rumah Gadang, Rumah Adat Sumatera Barat

Mereka kemudian kembali dengan sekarung dedaunan, seperti tapak liman, puding (puring), puding karitiang, puding hitam, ruku-ruku, surian, pucuk belimbing, mangkok, asam kasambi, dan petai yang digunakan sebagai campuran rendang belut.

Maiyar, pemimpin koki Pagaruyung mengatakan ada banyak daun yang bisa digunakan untuk campuran rendang belut. Dirinya menugaskan Yuslimar untuk menjerang santan dan bumbu di atas tungku bakar.

Dia mengaduk perlahan. Sesekali dia berpantun dan bersenandung untuk menghilangkan penat. Hal ini dilakukan bersama proses memasak. Tetapi ada pantangan bagi para pemasak ini yakni berdendang.

“Kalau berdendang tidak boleh, nanti dapat suami jelek,” seloroh Yuslimar.

Para tamu VVIP

Rhauda, ahli waris tahta Pagaruyung mengungkap bahwa rendang belut yang dimasak para koki Istana Silinduang Bulan adalah salah satu pelengkap dalam jamuan makan resmi yang diadakan oleh kerajaannya.

“Rendang daging yang utama dan harus ada,” jelasnya.

Selain rendang belut, lauk pelengkap lainnya adalah sambalado, pangek ikan, gulai kuning, perkedel, jariang (jengkol) yang dimasak dengan ikan bilih dan sambal petai cabai hijau. Beberapa pejabat yang diundang pun banyak yang suka jariang.

Maiyar menuturkan timnya terbiasa memasak makanan untuk jamuan makan besar dengan tetamu VVIP yang bertandang ke Pagaruyung, seperti Presiden Megawati Soekarno Putri, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, hingga Sultan Hamengku Buwono X.

Tradisi Pacu Jawi: Adu Kecepatan Sapi untuk Menaikkan Harga Jual

Dirinya bercerita bahwa bila makanan yang dihidangkan untuk pejabat negara, biasanya diperiksa terlebih dahulu oleh pasukan keamanan. Tetapi ketika pulang, petugas keamanan ini akan meminta dibungkuskan.

“Makanannya ditaruh sikit di mesin seperti periksa darah saja. Lalu, mereka coba sendiri makanannya. Nanti, sewaktu mau pulang, petugas keamanannya minta dibungkuskan rendang dan sarikayo. Boleh, asal sikit saja biar yang lain juga dapat,” katanya.

Warisan sejarah

Kemampuan memasak para koki Silinduang Bulan tidak perlu diragukan. Rhauda menuturkan bahwa mereka pernah menyiapkan makanan untuk 500 orang saat Silinduang Bulan kedatangan seorang pejabat partai.

“Saat itu, 30 juru masak bekerja dengan tungku bakar berderet-deret,” ucapnya.

Para koki Istana Silinduang Bulan memang merupakan bagian dari Kerajaan Pagaruyung yang telah berdiri sejak abad ke 14. Kerajaan Pagaruyung merupakan kerajaan besar yang mencangkup wilayah Sumatra Barat dan sekitarnya.

Masyarakat Minang dalam Tradisi Makan Daging yang Jadi Simbol Sosial

Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya Padang, Nurmatias menjelaskan bahwa terdapat 75 wilayah kerajaan yang berinduk ke Pagaruyung. Berpadu dengan kultur Melayu, pelantikkan setiap pejabat, siklus kehidupan, dan hari keagamaan selalu disertai jamuan makan.

“Zaman dulu, dalam struktur rumah tangga istana ada Kambang Salayan Awan Nan Barnego yang ahli masak dan mengatur menu makanan di istana,” paparnya.

Kini peran tersebut diemban oleh Maiyar selaku keturunan ahli memasak Kerajaan Pagaruyung. Dia dan ahli waris lainnya diwarisi para leluhurnya rahasia kelezatan setiap masakan di istana Silinduang Bulan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini