7 Peninggalan Kerajaan Mataram Islam yang Tersisa sampai Sekarang

7 Peninggalan Kerajaan Mataram Islam yang Tersisa sampai Sekarang
info gambar utama

Kerajaan Mataram Islam merupakan kerajaan Islam di Jawa yang berdiri tahun 1582 M dan berjaya di sepanjang abad ke-16 hingga abad ke-18 Masehi. Pendiri Kerajaan Mataram Islam adalah Danang Sutawijaya (Panembahan Senopati).

Puncak kejayaan Mataram Islam terjadi ketika dipimpin oleh Sultan Agung pada tahun 1613-1645 dan terletak di Kotagede Yogyakarta. Setelahnya, Mataram Islam terpecah menjadi dua yaitu Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Ngayogyakarta pada tahun 1755 melalui Perjanjian Giyanti.

Berikut ini adalah peninggalan kerajaan Mataram Islam yang perlu Kawan ketahui.

1. Keraton Kesultanan Yogyakarta

keraton yogya
info gambar

Peninggalan kerajaan Mataram Islam pertama adalah Keraton Kasultanan Yogyakarta. Tempat ini adalah tempat tinggal raja Jogja, Sri Sultan Hamengkubuwono X yang sekaligus menjabat sebagai Gubernur DIY. Bangunan ini dibangun pada tahun 1755 dan di depannya terdapat alun-alun dan masjid di sebelah baratnya.

Baca juga: Dari Pisang Keju hingga Bir Jawa, Inilah Sederet Kuliner Khas Keraton Yogyakarta

2. Kompleks Makam Imogiri

Makam Raja-Raja Imogiri
info gambar

Salah satu bukti eksistensi sebuah kerajaan adalah adanya kompleks pemakaman raja. Pada kerajaan Mataram Islam salah satu komplek pemakaman raja adalah makam di Imogiri. Di sini, dimakamkan juga raja terbesar Mataram Islam yaitu Sultan Agung pada 1632.

Kompleks makam Imogiri terletak di Dusun Pajimatan, Girirejo, Imogiri, Bantul, DIY. Tepatnya berada di bukit Merak yang dinamakan sebagai Pajimatan Imogiri.

3. Masjid Agung Gedhe Kauman

msjid gedhe kauman
info gambar

Mataram Islam adalah kerajaan Jawa yang bercorak Islam. Maka masjid adalah bangunan yang wajib ada di sekitar keraton. Masjid Gedhe Kauman berlokasi di area barat Alun-Alun Utara Yogyakarta. Tepatnya di Kampung Kauman, Kecamatan Gondomanan, Kota Yogyakarta.

Masjid ini merupakan peninggalan Sri Sultan Hamengkubuwono I yang dibangun pada tahun 1773. bangunan ini memiliki satu gedung induk dan halaman yang digunakan untuk meletakkan gong.

Baca juga: Sejarah Hari Ini (29 Mei 1773) - Konstruksi Selesai, Masjid Gedhe Kauman Berdiri di Yogyakarta

4. Keraton Kasunanan Surakarta

keraton surakarta
info gambar

Peninggalan Kerajaan Mataram Islam di Surakarta adalah Keraton Kasunanan Surakarta. Keraton ini dibangun pada tahun 1745. Keraton yang kini juga beralih fungsi menjadi sebuah museum ini memiliki pusaka-pusaka kerajaan, barang-barang antik, dan senjata kuno peninggalan masa lalu.

Pada halaman depan keraton, terdapat sebuah menara yang diberi nama Panggung Sanggabuwana yang dipercaya sebagai tempat bertemunya raja dan Ratu Selatan.

Baca juga: Selain Keraton, Ini Destinasi Wisata Menarik di Surakarta

5. Masjid Kotagede

masjid kotagede
info gambar

Sebagai bekas ibu kota Mataram Islam, Kotagede juga memiliki sebuah masjid agung yang terletak di sebelah selatan Pasar Kotagede, Yogyakarta. Meskipun tidak diketahui secara pasti kapan pembangunan masjid tersebut, namun diyakini bahwa Masjid Kotagede dibangun pada masa pemerintahan Kiai Ageng Mataram.

Masjid Kotagede juga memiliki cerita legenda yaitu sebuah bedug ajaib yang tidak bisa diangkat oleh siapapun. Sampai sekarang, masjid Kotagede masih digunakan oleh masyarakat untuk beribadah.

6. Masjid Pathok Negoro Plosokuning

masjid pathok negoro Plosokuning
info gambar

Peninggalan Kerajaan Mataram Islam selanjutnya adalah Masjid Pathok Negoro Sulthoni Plosokuning. Masjid ini terletak di Desa Minomartani, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, DIY.

Pendiri dari masjid ini adalah Kiai Mursodo yang merupakan keponakan dari Sultan Hamengkubuwono I. Sedangkan nama Plosokuning diambil dari nama pohon ploso yang tumbuh di sekitaran masjid.

7. Taman Sari

taman sari
info gambar

Terakhir, peninggalan Kerajaan Mataram Islam adalah Taman Sari. Taman Sari adalah situs bekas taman istana yang dimiliki oleh Keraton Yogyakarta. TamanSari diperkirakan dibangun pada masa Sultan Hamengkubuwono I yaitu pada tahun 1758-1765.

Tempat yang kini sudah beralih fungsi menjadi tempat wisata dahulu merupakan tempat istirahat, area meditasi, bengkel, area pertahanan, dan juga tempat persembunyian. Taman Sari juga memiliki sebuah kolam atau pemandian yang dikenal sebagai Mata Air Pacethokan.

Baca juga: Melipir Sebentar ke Yogyakarta Jangan Lupa Mampir ke Taman Sari

Referensi:
https://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Mataram
https://kebudayaan.jogjakota.go.id/page/index/perjanjian-giyanti
https://nationalgeographic.grid.id/read/132916404/demang-portegis-hingga-kontroversi-arsitek-taman-sari-yogyakarta?page=all
https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/10/14/162835978/10-peninggalan-kerajaan-mataram-islam-ada-taman-sari?page=all

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Muhammad Farih Fanani lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Muhammad Farih Fanani. Artikel ini dilengkapi fitur Wikipedia Preview, kerjasama Wikimedia Foundation dan Good News From Indonesia.

MF
RP
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini