Toxic sering digunakan kepada orang yang memiliki sifat tidak menyenangkan hingga sering merugikan orang lain. Tapi, apakah sudah tepat penggunaan kata toxic yang sering digunakan tersebut?
Banyak dari kita; termasuk saya menggunakan istilah toxic untuk merepresentasikan sebuah hubungan yang tidak sehat, bahkan cenderung beracun. Entah itu hubungan pertemanan, hubungan keluarga, dan hubungan percintaan yang membuatnya menjadi semakin keruh. Lalu, apa itu toxic?
Definisi Toxic
Toxic adalah sebuah istilah untuk menunjukkan seseorang yang memiliki suatu sifat yang beracun di dalam dirinya. Toxic berasal dari kata dalam bahasa Inggris yang bermakna racun. Dari definisi singkat inilah yang membuat kata toxic bisa memiliki imbuhan lain, misal toxic relationship.
Secara lebih luas, toxic adalah suatu sifat yang dimiliki oleh orang yang susah memiliki sebuah kebahagiaan di dalam dirinya dan akan berdampak merugikan baik untuk diri sendiri, teman, pasangan, maupun keluarga.
Orang yang toxic akan selalu memandang orang lain memiliki sifat yang buruk dan selalu berpikiran negatif. Toxic bisa digambarkan sebagai sebuah zat beracun yang akan membahayakan manusia dan tidak bisa dilihat oleh diri sendiri.
Baca juga: Hari Kesehatan Mental Sedunia: 6 Hal Sederhana Ini Bisa Menjaga Mentalmu Tetap Sehat
Penyebab Seseorang Menjadi Toxic
Dikutip dari beberapa sumber, seseorang yang menjadi toxic di lingkungannya disebabkan oleh beberapa hal, seperti:
- Diturunkan dari orang tua yang juga toxic
- Memiliki trauma masa lalu yang menyebabkan ada luka yang membekas
- Kurangnya peran orang tua dalam membina anaknya
- Kesehatan mental yang terganggu
- Terbentuk karena lingkungan yang merespon sifat toxic
- Hubungan percintaanya tidak berjalan mulus
Baca juga: Sudahkah Kita Sehat Secara Mental?
Mengetahui Ciri-Ciri Orang Toxic
Setelah mengetahui apa itu toxic dan penyebab seseorang menjadi toxic, berikut adalah ciri-ciri orang toxic agar tidak salah menilai.
- Suka merendahkan orang lain,
- Selalu memanfaatkan kebaikan yang diberikan orang terdekat
- Terlalu sering memanipulasi orang lain atas kesalahan dirinya sendiri
- Tidak memiliki sifat empati dan simpati kepada orang lain
- Memiliki sifat dominan mengontrol orang lain
- Sifat egoisnya cukup tinggi
- Tidak pernah mau meminta maaf atas kesalahan yang dilakukannya
- Sering mencari pembenaran
- Tidak konsisten antara perilaku dan apa yang diucapkan
- Playing victim
Baca juga: Playing Victim Adalah Mental Toxic, Ketahui Tanda dan Penyebabnya!
Kenali Tanda Terjebak dalam Toxic Relationship
Siapa pun pasti mendambakan sebuah hubungan yang menyenangkan, harmonis, dan cukup lancar dalam setiap perjalanannya. Namun, seperti pepatah, hidup yang seindah yang kita inginkan. Tidak semua orang bisa memiliki sebuah hubungan yang bisa berjalan lancar tanpa masalah.
Suatu masalah di dalam hubungan sebenarnya adalah hal yang biasa terjadi. Namun, akan menjadi lain cerita jika Kawan sudah mulai terjebak dalam lingkungan atau hubungan yang toxic. Memang, tidak banyak orang yang menyadari bahwa dirinya sedang terjebak dalam toxic relationship nih. Yuk kenali tandanya!
1. Terus-menerus merasa gagal, rendah diri, dan kurang percaya diri
Pertama, Kawan akan selalu merasa gagal terhadap diri sendiri. Hal ini disebabkan oleh seringnya menerima kritikan yang datang dari orang terdekat yang membuat rasa percaya diri menjadi rusak.
Rasa percaya diri yang sudah hilang ini membuat Kawan sulit untuk jujur dalam mengutarakan jika ada suatu hal kepada pasangan. Bahkan hingga membuat diri lebih banyak diam daripada melakukan banyak hal yang menyenangkan.
2. Sulit berkomunikasi dengan baik
Seperti yang disebutkan pada tanda pertama, rusaknya rasa percaya diri membuat Kawan kesulitan untuk melakukan komunikasi dengan baik sebagaimana mestinya. Komunikasi yang baik akan terjalin antar kedua belah pihak, bukan satu pihak saja.
3. Cenderung menutup diri
Kawan mungkin merasa sulit untuk berkembang karena sering dikendalikan pasangan. Tanda ini normalnya akan terjadi di hubungan yang toxic. Kawan akan kesulitan melakukan hal yang disuka atau bahkan menutup diri terhadap dunia luar. Banyak yang tidak menyadari tanda ini karena menganggap ini adalah bentuk rasa cinta dari pasangan.
Agar terhindar dari hubungan yang toxic, Kawan bisa membuat batasan privasi dirimu dengan pasangan. Komunikasikan juga setiap permasalahan atau bentuk ketidaknyamanan yang Kawan rasakan ya. Jangan sampai hubungan yang sedang dijalani berubah menjadi keruh dan membuat Kawan terjebak dalam toxic relationship!
Baca juga: Kupas Tentang Crab Mentality: Mental ala Kepiting pada Manusia
Diolah dari berbagai sumber
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
