Batik Sumatera Utara, 20+ Motif Khas Batak dan Melayu beserta Maknanya

Batik Sumatera Utara, 20+ Motif Khas Batak dan Melayu beserta Maknanya
info gambar utama

Batik Sumatera Utara merupakan batik yang menorehkan ragam motif dan corak sesuai ciri khas multi-etnis di wilayah Sumatera Utara, baik dari suku Batak, Mandailing, hingga Melayu Deli.

Motif batik Batak memiliki keunikan tersendiri dengan ragam motif yang diambil dari berbagai suku di Sumatera seperti gorga dari Batak, motif Melayu, dan motif dari tanah Karo. Meskipun begitu, motif yang paling populer adalah gorga yang berasal dari Batak. Kata 'Gorga' dalam bahasa suku Batak Toba bermakna corak atau motif.

Berikut ini 22 motif batik Batak, batik Medan, batik Melayu, dan batik Mandailing yang ada di Sumatera Utara:

1. Batik Gorga Batak Simeol-meol

batik simeol-meol
info gambar

Motif Simeol-meol pada batik menggambarkan bentuk sulur tanaman yang dibuat berpola. Ornamen ini tampak indah dengan susunan simetris dan warna kontras yang tajam.

Biasanya motif Simeol-meol juga dikombinasikan dengan motif lain. Misalnya elemen Gorga Khas Batak lainnyam atau motif Kopi sebagai bagian dari kekayaan alam Sumatera yakni kopi Sumatera Arabica Lintong.

Makna filosofis batik Gorga Simeol-meol adalah lambang kebahagiaan, harapan agar memiliki kesehatan dan umur panjang. Motif ini menunjukkan doa dan cita-cita agar memiliki banyak anak untuk menjaga keturunannya

2. Batik Batak Gorga Dalihan Natolu

batik batak dalihan na tolu
info gambar
motif dalihan nan tolu
info gambar

Batik Gorga Dalihan Natolu memiliki makna folosofis yakni menunjukkan konsep filosofis kehidupan bermasyarakat di Batak. Dalihan Na Tolu merupakan bagian dari pola kekerabatan dan hubungan keluarga besar, pertalian darah, konsep sosio-kultural yang erat dalam budaya Batak.

3. Batik Batak Gorga Sijonggi dan Ipon-Ipon

batik batak sihonggi
info gambar

Ipon-ipon merupakan pola hiasan di pinggir yang menggambarkan "gigi-gigi". Ipon memang berasal dari bahasa Batak dan memiliki arti 'gigi'. Manusia tanpa gigi dianggap kurang menarik dan kurang harmonis, sehingga pola ini kerap ada dalam gorga Batak di tepi sebagai hiasan ukiran di rumah, benda, hingga hiasan batik.

4. Batik Gorga Batak Pinar Bulung Ni Andurdur

batik batak andurdur
info gambar

Gorga Bulung Ni Andurdur menggambarkan tanaman Andurdur yang tumbuh menjalar di lingkungan setempat. Motif tanaman disusun simetris dengan warna dan gambar yang rumit khas kultur Batak.

Makna filosofis motif Gorga Bulung Ni Andurdur yaitu pelestarian dan penghormatan pada nilai-nilai budaya nenek moyang agar terus mengutamakan kepentingan bersama, berlaku setia, berperilaku sopan dan beradab, serta menepati janji.

5. Batik Batak Gorga Boraspati (Karo dan Simalungun)

batik batak boraspati
info gambar

Boraspati dalam budaya Batak digambarkan dalam bentuk hewan reptil berupa kadal. Menurut sebagian sumber, boraspati merupakan nama untuk hari ke-5 dalam sistem penanggalan Batak yang dianggap membawa keberuntungan bagi budaya setempat.

Makna filosofis Gorga Batak boraspati berkaitan dengan harapan dan nilai-nilai kultural yang diyakini sebagian masyarakat Batak setempat.

6. Batik Sumatera Utara Gorga Batak Pangeret-eret (Karo)

batik pengeret-eret dan siwaluh jabu
info gambar

Pengeret-eret (pengerat) terisnpirasi dari bentuk reptil (kadal atau cicak) yang bentuknya dibuat tidak riil. Desain reptil dibuat dengan motif geometris dan artistik. Motif ini biasa diletakkan di pinggiran atau tengah kain untuk membatasi motif satu dengan lainnya. Umumnya bentuk desain pengeret-eret dibuat di rumah-rumah adat Karo untuk paku (pengikat) dinding rumah agar kuat dan tidak mudah rapuh.

Makna filosofis hiasan Pengeret-eret ini penting bagi sebagian masyarakat Karo. Yakni sebagai lambang kekuatan serta simbol persatuan apabila terjadi permasalahan.

7. Batik Sumatera Utara Motif Bunga Gundur, Tarok-Tarok, Bunga Ncole dan Kurung Tendi (Batak Karo)

motif bunga gundur
info gambar

Motif Batik Bunga Gundur menggambarkan hiasan berupa blok-blok bunga labu. Bagi masyarakat Karo, bunga labu terlihat saling menelan dan berhimpitan. Makna filosofis motif batik bunga gundur adalah penggambarkan bentuk perlawanan suku Batak Karo apabila berhadapan dengan musuh.

Motif Taruk-Taruk (tarok-tarok) menggambarkan bunga berupa sulur labu yang tumbuh merambat. Makna filosofisnya adalah sulur labu ini menandakan simbol kebahagiaan yang tampak dari kesuburan tanaman yang tumbuh semakin banyak, kehidupan pun akan lebih makmur dan sejahtera.

Motif Bunga Ncole menggambarkan keindahan bunga teratai putih. Makna filosofisnya adalah bunga ini melambangkan kecantikan perempuan Karo yang berhati bersih serta merupakan anak beru dalam keluarga yang wajib dihormatinya.

8. Batik Batak Motif Tapak Raja Sulaiman (Karo)

batik tapak raja sulaiman
info gambar

Batik Batak Gorga Tapak Raja Sulaiman menggambarkan budaya kultural masyarakat Karo. Berbentuk motif simetris yang abstrak dan unik. Makna filosofisnya adalah sebagai lambang kekeluargaan dan kekuatan

9. Batik Batak Gorga Singa-Singa

batik motif singa gorga
info gambar

Gorga Singa-Singa juga diimplementasikan dalam batik khas Batak Sumatera Utara. Motif ini menggambarkan bentuk wajah manusia yang menjulurkan lidah panjang. Makna filosofis gorga ini adalah kewibawaan dan kharisma.

10. Batik Batak Gorga Pahu-Pahu Patundal (Simalungun)

pahu pantunda
info gambar

Batik Sumatera Utara dengan Gorga Batak Pahu-Pahu Patundal menggambarkan bentuk tanaman pakis yang ditata saling membelakangi satu sama lain. Motif ini banyak digunakan dalam ornamen seni Khas Batak Simalungun. Makna filosofis Pahu-Pahu Patunda adalah hubungan erat, saling kerja sama menguntungkan, serta persatuan.

Baca juga: Batik Aceh: Sejarah, Ciri Khas, dan Motif-Motifnya

11. Batik Sumatera Utara Gorga Batak Hail Putor

batik motif hail putor
info gambar

Hail Putor merupakan pola batik yang menyajikan keindahan corak mata kail. Kata 'Hail Putor' dalam bahasa Batak bermakna mata kail yang berputar. Makna filosofisnya adalah harapan untuk mampu meraih rezeki, cita-cita, dan manfaat yang optimal dalam hidup.

12. Batik Sumatera Utara Motif Bodat Marsihutuan

batik singa dan bodat marsihutuan
info gambar

Motif Bodat Marsihutuan menggambarkan bentuk monyet yang sedang mencari kutu dengan sesamanya. Bentuk monyet terlihat abstrak dan estetik dengan pola geometris dan simetris.

Makna filosofis motif Bodat Marsihutuan adalah hubungan yang baik dengan sesama, saling bergotong royongm dan bekerja sama untuk meraih satu tujuan.

13. Batik Sumatera Utara Motif Bulang Mandailing

motif bulang mandailing
info gambar

Motif bulang Mandailing merupakan corak kontemporer yang menyajikan keindahan budaya etnis Mandailing. Hal tersebut tampak dari penutup kepala laki-laki yakni Bulang dan Siger Mahkota perempuan yang termasuk bagian dari pakaian adat Sumatera Utara dari etnis Mandailing.

Makna batik motif bulang dan siger Mandailing: menunjukkan kebanggaan masyarakat dengan lambang kekhasan budaya Mandailing di Sumut.

Baca juga: 9 Pakaian Adat Sumatera Utara: Dari Batak, Melayu, hingga Nias

14. Batik Medan Motif Tepak Melayu

motif tepak melayu
info gambar
@Facebook.com/Batik Medan
info gambar

Tepak Melayu merupakan motif khas Melayu Sumatera Utara. Motif ini menggambarkan salah satu benda penting dalam adat Melayu yakni Tepak Melayu atau Tepak Sirih yang memang lazim dihidangkan untuk para tamu yang datang ke rumah masyarakat Melayu. Perabot ini juga menjadi perlengkapan khas dalam upacara pernikahan Melayu di Sumatera, Malaysia, dan komunitas Melayu di sebagian Asia Tenggara.

Makna filosofis Tepak Melayu adalah melambangkan sikap saling menghormati, menyambut orang lain dengan kesopanan, budi pekerti yang baik, dan akhlak yang beradab dalam hidup sehari-hari.

Baca juga: Tepak Sirih: Simbolisme Budaya dalam Pernikahan Adat Melayu

15. Batik Medan Motif Daun Sirih Melayu

batik daun daun
info gambar

Motif Melayu sering menggunakan gambar corak daun-daun sirih yang bertaut dan menjulur. Daun sirih memang kerap digunakan untuk menyirih sebagai bagian dari adat setempat.

Makna filosofis motif daun sirih melambangkan bentuk penghormatan, daun sirih juga penting dalam adat Melayu terutama dalam acara lamaran, pernikahan, pemberian gelar adat, dan acara lainnya.

16. Batik Melayu Deli Motif Pucuk Rebung

motif pucuk rebung melayu sumut
info gambar
motif pucuk rebung medan
info gambar

Motif Batik Melayu Pucuk Rebung merupakan bentuk tunas bambu atau rebung yang menjadi awal tanaman bambu. Pucuk rebung sendiri merupakan jenis bahan makanan yang kerap dikonsumsi masyarakat setempat. Bagi masyarakat Melayu di Kawasan Sumatera dan sekitarnya memandang pentingnya bambu dari tunas hingga bambu tua.

Makna filosofis Pucuk Rebung adalah mencerminan bahwa manusia hendaknya selalu bermanfaat dalam hidupnya. Sejak awal kehidupan hingga usia lanjut tetap berusaha untuk memberi manfaat. Manusia juga perlu melakukan penghormatan dan bersikap sopan santun kepada kalangan yang lebih tua karena pengalaman dan ilmu mereka yang lebih dalam di masyarakat.

17. Batik Sumatera Utara Motif Payung Melayu

motif payung melayu
info gambar

Corak khas Melayu yang juga ada di kawasan Sumatera Utara adalah motif Payung Melayu yang digambarkan dengan bentuk payung cantik warna-warni bertingkat dengan hiasan manik-manik.

Makna filosofis Payung Melayu adalah menyimbolkan bahwa manusia diharapkan untuk selalu menjadi suri teladan, melindungi, dan mengayomi dengan berbuat baik kepada masyarakat sekitar.

18. Batik Melayu Sumatera Utara Motif Semut Beriring

motif semut beriring
info gambar

Motif Semut Beriring digambarkan dalam motif abstrak dengan pola kurva kecil (mirip rantai DNA) yang saling berkaitan. Motif ini biasa ada di pinggiran kain.

Sapit Sapit atau Semut Beriring memiliki makna filosofis yakni harapan untuk saling bergotong-royong dan bekerja sama. Seperti kehidupan semut yang selalu tolong-menolong dan hidup rukun untuk tujuan yang sama.

Baca juga: Macam-Macam Motif Batik Jambi dan Makna Filosofisnya

19. Batik Melayu Deli Motif Istana Maimun

batik istana maimun
info gambar

Istana Maimun, yang merupakan bangunan bersejarah peninggalan Kerajaan Melayu Deli, menjadi sebuah bangunan yang sangat penting bagi penduduk Medan. Bangunan ini didirikan pada tanggal 26 Agustus 1888 oleh Sultan Maimun Al Rasyid Perkasa Alamsyah, keturunan dari raja ke-9 Kesultanan Deli, dan baru diresmikan pada tanggal 18 Mei 1891. Istana Maimun merupakan simbol kebesaran Kerajaan Deli di Sumatera Utara yang kuat dengan citra kultur Melayu.

Makna batik Melayu dengan motif Istana Maimun adalah sebagai lambang kebanggaan masyarakat di Deli Serdang akan markah kerajaan Melayu Deli. Kesan budaya Melayu semakin kuat dengan tambahan motif pucuk rebung, daun sirih, atau ornamen lain yang khas Melayu Deli.

Baca juga: Sejarah Hari Ini (18 Mei 1891) - Proyek Istana Maimun Kesultanan Deli Rampung

20. Batik Medan Motif Menara Air

motif menara air
info gambar

Menara Air Tirtanadi adalah bangunan bersejarah yang terletak di kota Medan, Sumatera Utara, Indonesia. Menara air ini didirikan pada tahun 1908 oleh pemerintah Belanda sebagai bagian dari sistem penampungan dan distribusi air di kota Medan. Bangunan Menara Air Tirtanadi memiliki arsitektur yang khas dan menjadi objek wisata sekaligus peninggalan sejarah setempat.

Motif Menara Air Tirtanadi pada batik Melayu melambangkan rasa bangga masyarakat Medan terhadap keberadaan bangunan ikonik setempat. Hal ini merupakan wujud pengakuan terhadap pentingnya Menara Air Tirtanadi sebagai salah satu bangunan penting di kota Medan.

21. Batik Sumatera Utara Motif Becak Medan

beak motor medan batik
info gambar
motif becak motor dan pucuk rebung
info gambar

Becak Medan menjadi salah satu ciri khas di Medan, pasalnya tempat duduk penumpangnya terletak di sisi belakang pengemudinya. Hal inilah yang membedakan becak khas Medan dengan becak di Pulau Jawa.

Selain becak medan, ada juga betor alias becak motor, dengan tempat duduk penumpang di sisi kiri pengemudi. Betor adalah kendaraan khas Medan, Sumatera Utara, yang telah hadir sejak tahun 1960-an dan masih bertahan hingga saat ini.

Makna batik dengan motir Becak Medan atau Betor adalah sebagai kedua kendaraan tersebut merupakan bagian dari keunikan Medan dan Sumatera Utara, untuk mengenalkan keunikan transportasi khusus dari Medan bagi orang luar.

22. Batik Medan Motif Masjid Raya Al Ma'shun

motif batik masjid raya medan al mashun
info gambar
motif masjid al mashun
info gambar

Masjid Raya Al-Mashun atau Masjid Raya Medan, salah satu ikon kebanggaan masyarakat Kota Medan, yang memiliki arsitektur perpaduan dari tiga wilayah: India, Eropa, dan Timur Tengah.

Dibangun pada 1906-1909 sebagai bagian dari kompleks Istana Maimun oleh Sultan Makhmud AL Rasyid (Sultan Deli yang kesembilan), masjid ini memiliki bentuk segi delapan dengan tujuh pintu. Masjid raya ikon Medan ini merupakan bangunan khas yang kerap dikunjungi wisatawan saat melancong ke kota terbesar ketiga di Indonesia ini.

Makna batik motif Masjid Raya Al Ma'shun adalah untuk menonjolkan bangunan khas yang menjadi ikon kultur muslim di Medan.

Teknik Batik Sumatera Utara

Dalam pembuatan batik, terdapat beberapa teknik yang umumnya digunakan pengrajin. Pertama, teknik canting yang menggunakan canting dan kompor untuk mencairkan lilin pada kain katun. Kedua, terdapat teknik cap yang dilakukan dengan menggunakan stempel atau cap untuk membuat pola.

Selain membatik dengan canting atau dengan alat cap, ada satu teknik lagi yakni mengombinasikan batik dengan tenun ulos untuk memperkaya variasi batik di Sumatera Utara. Teknik kombinasi ini hampir mirip dengan teknik pembuatan batik Kupang atau batik Sasambo di NTB.

Ciri Khas Batik Sumatera Utara

  • Batik khas Batak umumnya didominasi warna-warna tajam seperti warna hitam, merah, dan putih.
  • Sementara untuk warna khas Melayu, pilihan warnanya kebanyakan didominasi warna hijau atau kuning.
  • Setiap motif dan penempatannya memiliki makna simbolis. Yang mana penempatan tersebut harus dilakukan teliti dan tak boleh sembarangan, karena berkaitan dengan adat setempat.
  • Motif yang berkembang di Medan, biasanya mengandung inspirasi dari kekayaan alam, komoditas unggulan, atau ciri khas flora fauna setempat.
  • Motif lainnya tak jarang juga terinspirasi dari ciri khas etnis budaya setempat yang memiliki makna tersendiri.

Cara membuat batik Batak hampir mirip dengan cara membuat batik di daerah Jawa. Pertama-tama, setiap pola batik digambar atau dibuat pada kertas, kemudian dipindahkan ke kain menggunakan canting. Setelah selesai menggambar, kain batik direbus untuk proses pewarnaan, kemudian dicuci dan dikeringkan di bawah sinar matahari.

Referensi:

https://karosatuklik.com/17-ornamen-rumah-adat-karo-siwaluh-jabu/

https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailCatat=172

https://pusakakaro.wordpress.com/2013/10/15/pengeret-ret/

https://id.wikipedia.org/wiki/Ilik

https://nikarokubatik.wordpress.com/2019/08/07/batik-karo-motif-pengretret-siwaluh-jabu-kurung-tendi/

https://solata-sejarahbudaya.blogspot.com/2015/12/batik-batak-gorga.html?m=1

https://budaya-indonesia.org/Pengeret-eret

https://leosutrisno.wordpress.com/2012/12/23/batik-medan/

https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailCatat=4900

https://kursusjahityogya.blogspot.com/2016/08/contohgambarmotiftapiscontohnyahewan.html?m=1

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan. Artikel ini dilengkapi fitur Wikipedia Preview, kerjasama Wikimedia Foundation dan Good News From Indonesia.

FN
RP
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini