Emisi karbon adalah gas yang dikeluarkan dari hasil sisa pembakaran senyawa yang mengandung karbon seperti CO2, solar, LPG dan berbagai bahan bakar lainnya. Emisi karbon berdampak negatif terhadap kesehatan manusia dan lingkungan, Emisi karbon yang berlebihan menyebabkan pemanasan global dan peningkatan suhu bumi yang signifikan.
Dilansir dari dataindonesia.id, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan, realisasi penurunan emisi karbon dioksida (CO2) di Indonesia mencapai 91,5 juta ton pada 2022. Penurunan tersebut lebih banyak 30,71% lebih tinggi dibandingkan pada tahun lalu sebesar 70 juta ton.
Penurunan emisi karbon pada tahun 2022 juga telah memenuhi target yang ditetapkan oleh pemerintah sebesar 91 juta ton CO2. Hal itu pun melanjutkan tren serupa sejak tahun 2019.
Dengan capaian tersebut, intensitas penurunan emisi CO2 sebesar 0,335 ton. Angka tersebut didapat dengan membagi penurunan emisi CO2 dengan jumlah penduduk Indonesia yaitu sebanyak 273 juta jiwa.
Inilah 3 Infrastruktur Pencegah Banjir Sungai Citarum yang Baru Diresmikan
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan capaian tersebut dilakukan melalui aksi mitigasi implementasi Energi Baru Terbarukan (EBT). Selain itu, pemerintah terus melakukan efisiensi energi, penerapan bahan bakar rendah karbon, serta penggunaan teknologi pembangkit bersih.
Target pemerintah adalah menurunkan emisi karbon sebesar 116 juta ton pada tahun 2023. Jumlahnya pun diproyeksikan mencapai 142 juta ton pada tahun selanjutnya.
Langkah untuk Mengurangi Emisi Karbon
Untuk mendukung upaya pemerintah, Kawan bisa melakukan langkah-langkah pengurangan emisi karbon dalam kehidupan sehari-hari:
Mengurangi Penggunaan Kendaraan Pribadi
Salah satu cara mengurangi emisi karbon adalah dengan mengurangi frekuensi penggunaan kendaraan pribadi. Apabila jarak dari rumah ke tujuan perjalanan dekat, kurang dari 2 km, disarankan untuk menggunakan sepeda atau berjalan kaki.
Sedangkan jika jaraknya cukup jauh, Kawan bisa menggunakan transportasi umum. Apabila terpaksa mengemudi, Kawan bisa berkendara dengan kecepatan yang cukup karena jika mengebut kendaraan akan lebih banyak menggunakan lebih banyak bensin dan menghasilkan lebih banyak CO2.
Kisah Suku Marind dari Merauke, Ketika Bertani Menjadi Denyut Kehidupan
Bijak dalam Mengonsumsi Makanan dan Minuman
Kawan bisa mengurangi jumlah produk hewani yang dikonsumsi. Makan makanan yang dibuat sendiri dan makanan diproduksi secara lokal. Hal ini terjadi karena karena makanan yang dibuat sendiri dan diproduksi secara lokal melalui perjalanan yang lebih singkat sehingga lebih sedikit polusi yang dihasilkan dari penggunaan transportasi.
Kawan bisa membawa botol sendiri dari rumah. Selain menyelamatkan bumi dan mengurangi emisi karbon, membawa botol minum sendiri akan jauh lebih hemat.
Bijak dalam Menggunakan Air
Ketika merebus air, ambil air secukupnya sesuai yang Kawan perlukan dan tutup panci saat memasak. Ini akan menghemat banyak energi dan prosesnya akan lebih cepat.
Bijak dalam Menggunakan Energi
Matikan AC jika tidak digunakan. Kawan juga bisa menggunakan kipas angin sebagai ganti AC. Matikan perangkat elektronik misalnya TV jika tidak digunakan. Kawan bisa mencabut charger handphone dan laptop karena menguras listrik meski tidak sambung ke handphone dan laptop.
Kawan bisa mengatur suhu lemari es jangan sampai terlalu dingin. Kawan bisa mematikan lampu saat tidak membutuhkannya dan menggunakan lampu hemat energi seperti LED.
Mengelola Limbah
Kawan bisa mengompos sampah sisa makanan yang merupakan sampah organik. Jika langsung membuangnya ke tempat sampah tanpa diolah terlebih dahulu, gas metana akan dilepaskan oleh limbah biodegradable yang membusuk di tempat pembuangan sampah.
Jika Kawan berbelanja, bisa menolak apa yang tidak dibutuhkan misalnya plastik sekali pakai. Kawan bisa menggunakan tas belanja dari rumah. Saat akan membeli suatu produk, Kawan bisa memilih produk yang memiliki sedikit atau bahkan tanpa kemasan. Ini akhirnya menghemat uang Kawan.
Yuk, cintai bumi dengan melakukan langkah-langkah sederhana untuk menyelamatkannya!
Hutan Indonesia sebagai Media Perang Pemanasan Global
Referensi: dataindonesia.id | kabarbumn.com | youmatter.world
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News