Bertandang ke Dairi, Menikmati Keindahan Alam Hingga Kentalnya Budaya Lokal

Bertandang ke Dairi, Menikmati Keindahan Alam Hingga Kentalnya Budaya Lokal
info gambar utama

Nama Dairi mungkin masih terdengar asing sebagai destinasi wisata. Orang-orang lebih mengenal Sidikalang yang merupakan ibu kota Kabupaten Dairi sebagai penghasil kopi kondang di Indonesia. Padahal, daerah ini punya sudut lain yang menawan.

Dairi dapat ditempuh dengan perjalanan darat dari Kota Medan selama empat jam ke arah Aceh Barat. Kalau ingin lebih dekat lagi, dari Jakarta Kawan bisa turun di Bandara Silangit lalu dilanjutkan perjalanan darat sekitar dua jam lamanya.

Letak Kabupaten Dairi tidak jauh dari sentra wisata Provinsi Sumatra Utara, yaitu Berastagi. Suhu udara di sini terasa dingin, maklum Dairi berada di lereng pegunungan dengan ketinggian sekitar 1000 MDPL.

Tanah vulkanis adalah berkah bagi penduduk yang sebagian besar bergantung pada kegiatan agraris. Tak sekadar kopi, primadona lain yang tak kalah kondang yang perlu dicicip adalah durian.

Batu Kumila, Kisah Pasangan Dikutuk yang Kini Jadi Objek Wisata di Mamasa

Kuliner ala Dairi

Durian
info gambar

Kawan dapat memulai mengeksplorasi wisata di Dairi dari pusat kota Sidikalang. Sidikalang menawarkan berbagai wisata kuliner yang dapat memanjakan lidah wisatawan. Kuliner pertama yang dapat dicoba adalah durian yang dapat kalian temui di berbagai penjuru kota.

Selain itu, terdapat makanan bernama pelleng yang berasal dari Suku Pakpak. Ciri pelleng mirip dengan nasi kuning yang disajikan dengan ayam panggang serta ada campuran cabe rawit yang membuat rasanya agak pedas.

Kopi Sidikalang juga dapat dijadikan opsi utama Kawan GNFI, di berbagai warung pasti tidak lupa menyediakan menu ini.

Menikmati Secangkir Kopi Demi Pelestarian Owa Jawa dari Kepunahan

Destinasi Wisata di Kabupaten Dairi

Danau Toba
info gambar

Bergerak ke arah luar kota, kalian bisa mengunjungi Taman Wisata Iman Sitinjo. Konsep wisata yang diangkat mengkombinasikan aspek keindahan alam dengan rohani. Dalam area wisata ini terdapat air terjun yang indah, dan juga terdapat masjid yang berada di area wisata.

Taman Wisata Iman Sitinjo memiliki konsep wisata religi yang memberikan keseimbangan antara keindahan alam dengan kegiatan keagamaan. Selain air terjun dan masjid, Taman Wisata Iman Sitinjo juga memberikan fasilitas lain seperti area parkir, kios makanan dan minuman, serta area untuk berkemah. Taman Wisata Iman Sitinjo juga sering dijadikan tempat untuk kegiatan retreat atau kegiatan keagamaan lainnya.

Kabupaten Dairi boleh berbahagia karena mendapatkan sebagian wilayah Danau Toba. Narasi eksotika kaldera Toba yang tersohor menjadi sumber penghidupan masyarakat untuk merawat asap dapur tetap mengepul.

Di beberapa penjuru tepian Danau Toba, tepatnya di Desa Silalahi didesain untuk ramah wisatawan dengan tersedianya hotel, vila, homestay, restoran, dan warung-warung. Kalau Kawan punya banyak waktu untuk berwisata, dapat mencoba menginap di tepian Desa Silalahi.

Untuk menambah pengalaman berwisata, pilihlah penginapan yang langsung menghadap langsung ke Danau Toba. Opsi lain jika lebih suka dengan konsep menginap natural dapat menginap di spot berkemah Paropo, Kecamatan Silahisabungan.

Tidak perlu khawatir dengan persiapan perkemahan, para wisatawan dapat langsung menghubungi warga lokal untuk mempersiapkan peralatan dan perlengkapan perkemahan.

Kabupaten Dairi adalah daerah multikultur dengan mayoritas Suku Pakpak, Karo, dan Batak Toba. Suasana daerah yang multikultur memberikan pelajaran toleransi antar sesama manusia. Di beberapa sudut dapat ditemui gereja dan masjid yang saling berdekatan.

Kunjungan ke sini rasanya kurang lengkap jika tidak mengunjungi sudut-sudut desa. Kultur lokal akan semakin terasa ketika masuk dan berinteraksi dengan masyarakat di tepian danau, pasar, karamba ikan, lapo, hingga makam adat. Tertarik untuk berkunjung?

F1 Powerboat Jadi Balapan Pembawa Berkah, Masyarakat Sekitar Danau Toba Kecipratan Rezeki

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AD
KO
SA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini