Kawasan CMC Tiga Warna: Upaya Konservasi sekaligus Rekreasi Mangrove di Malang

Kawasan CMC Tiga Warna: Upaya Konservasi sekaligus Rekreasi Mangrove di Malang
info gambar utama

Apakah Kawan tahu bahwa hutan mangrove di Indonesia memiliki total luas area sekitar 20-25 persen dari luas hutan mangrove di dunia? Area hutan mangrove ini tersebar di hampir semua pulau-pulau besar di Indonesia, mulai dari Papua, Sumatra, Kalimantan, hingga Jawa serta Bali-Nusa Tenggara.

Di Pulau Jawa, luas area hutan mangrove berkisar sekitar 56.500 hektar. Hal tersebut menjadikan pulau ini sebagai pulau dengan luas area mangrove paling kecil kedua setelah Kepulauan Bali-Nusa Tenggara. Kendati demikian, hutan mangrove di Jawa turut memegang peran penting dalam keseluruhan ekosistem mangrove di Indonesia. Oleh karena itu, upaya konservasi juga perlu digalakkan demi menjaga keberlangsungan ekosistem mangrove. Hal ini terlebih pada era pembangunan infrastruktur yang semakin maju di Pulau Jawa.

Salah satu upaya konservasi mangrove di Pulau Jawa dilakukan oleh pengelola ekowisata Clungup Mangrove Conservation (CMC) Tiga Warna yang terletak di Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang. Kawasan konservasi ini menaungi enam buah pantai yang terbagi menjadi dua, yaitu area konservasi mangrove (Pantai Clungup dan Pantai Gatra), serta area konservasi terumbu karang, (Pantai Sapana, Pantai Mini, Pantai Batu Pecah, dan Pantai Tiga Warna).

Ekowisata yang Melibatkan Masyarakat

CMC Tiga Warna dikelola oleh sebuah yayasan bernama Yayasan Bhakti Alam Sendang Biru. Pengelolaan wisata berbasis konservasi ini mengimplementasikan konsep community-based tourism, yaitu pariwisata yang mengedepankan peran dan pemberdayaan masyarakat setempat dalam berbagai kegiatan kepariwisataan dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan mereka.

Dengan prinsip tersebut, saat ini, CMC Tiga Warna telah melibatkan masyarakat dengan jumlah mencapai sekitar 107 orang. Menariknya, masyarakat yang dilibatkan ini dulunya adalah mereka yang cenderung memiliki kepedulian terhadap lingkungan yang rendah, seperti para perambah hutan, pencari kayu, hingga nelayan yang menangkap ikan secara asal.

Baca juga: Menikmati Sejuknya Wisata Alam Air Terjun Coban Rondo Malang

Berbicara soal kepedulian lingkungan, secara historis, area pesisir Desa Tambakrejo ini memang dulunya pernah mengalami kerusakan parah pada 1998-2003. Hal ini diakibatkan oleh krisis moneter dan lemahnya penegakan hukum saat itu. Masyarakat setempat pun cenderung memanfaatkan ekosistem yang ada secara berlebihan tanpa memahami pentingnya prinsip keberlanjutan.

Untungnya, dalam melihat permasalahan itu, Saptoyo sebagai pendiri yayasan konservasi berinisiasi untuk mulai menanam pohon mangrove agar tidak terjadi krisis dan kerusakan lingkungan di sekitar pesisir. Meskipun awalnya hanya berjuang seorang diri, Saptoyo perlahan mulai mendapat dukungan dari masyarakat sehingga terbentuklah lembaga untuk mengelola sumber daya alam yang berorientasi pada prinsip ekologi, sosial, dan ekonomi.

Daya Tarik dan Aktivitas Wisata

Dengan adanya enam buah pantai yang memukau, banyak aktivitas yang dapat Kawan lakukan jika mengunjungi kawasan konservasi ini. Kawan bisa melakukan trekking menyusuri hutan mangrove, menanam pohon mangrove, snorkeling, hingga bermain kano di kawasan tersebut. Selain itu, Kawan juga dapat melakukan aktivitas santai seperti berfoto dengan latar pemandangan pantai yang indah ataupun berpiknik di pinggir pantai.

Uniknya, masing-masing pantai memiliki karakteristik tersendiri dengan berbagai aktivitas yang dapat dilakukan. Misalnya, Pantai Clungup dikelilingi oleh hutan mangrove yang luas dengan ombak yang cenderung tenang. Oleh sebab itu, Kawan dapat fokus mengenal dan mempelajari tentang upaya konservasi hutan mangrove atau sekadar bermain pasir di sepanjang pesisir.

area-tepi-pantai-clungup
info gambar

Pantai lainnya seperti Pantai Gatra menyuguhkan daya tarik yang berbeda. Di pantai ini, Kawan dapat menikmati keindahan zona pasang surut pantai dengan ragam biota lautnya. Selain itu, di pantai inilah Kawan bisa menyewa kano untuk menikmati perairan yang masih jernih dengan gugusan pulau kecil mirip Raja Ampat. Kawan hanya perlu menyiapkan uang sebesar Rp25.000 untuk bermain sepuasnya di pantai tersebut.

Baca juga: 15 Tempat Wisata di Malang yang Wajib Dikunjungi untuk Liburan
fasilitas kano di pantai gatra
info gambar

Untuk konservasi terumbu karang, Kawan dapat mengunjungi Pantai Watu Pecah. Dengan panorama yang unik, pantai ini dihiasi oleh bebatuan yang tergerus oleh abrasi ombak laut. Ombaknya yang cukup besar, Kawan tidak direkomendasikan untuk berenang di wilayah ini.

Pemandangan bebatuan yang terkena ombak di Pantai Watu Pecah
info gambar

Pantai CMC lainnya yang tak kalah memikat adalah Pantai Tiga Warna. Sesuai dengan namanya, perairan laut di pantai ini memiliki tiga hamparan warna, mulai dari bening agak kecoklatan di bagian dangkal, kehijau-hijauan, hingga biru tua di bagian laut yang agak dalam.

Di pantai ini, Kawan dapat melakukan aktivitas snorkeling dengan menggunakan peralatan snorkel dan pelampung dengan biaya Rp25.000. Meskipun begitu, Kawan tidak diperkenankan menggunakan kaki bebek ketika menyelam karena dikhawatirkan dapat merusak ekosistem di perairan dangkal.

Akses, Reservasi, dan Harga Tiket

Untuk aksesnya, Kawan dapat menempuh perjalanan darat selama kurang lebih dua jam dari pusat Kota Malang. Untuk sampai ke kawasan pantai, Kawan dapat menggunakan kendaraan roda empat maupun roda dua.

Hal yang perlu Kawan perhatikan adalah peraturan mendasar yang ditentukan pengelola konservasi, seperti hindari membawa barang yang berpotensi menjadi sampah, misalnya botol plastik, kresek, dan sebagainya. Petugas akan melakukan checklist barang bawaan saat masuk dan barang bawaan saat keluar. Jika ada item barang yang hilang dan kemungkinan menjadi sampah, Kawan akan dikenakan denda sebesar Rp100.000 per item.

Baca juga: Menikmati Wisata Kuliner di Kota Malang
Pemeriksaan barang bawaan di CMC Tiga Warna
info gambar

Selain itu, petugas CMC Tiga Warna juga membatasi kunjungan jumlah wisatawan dengan durasi maksimal kunjungan masing-masing selama 2 jam. Oleh karena itu, Kawan harus melakukan reservasi terlebih dahulu. Reservasi dapat dilakukan melalui nomor Whatsapp +6281333777659.

Jangan lupa, Kawan perlu menyiapkan uang sebesar Rp10.000 untuk biaya tiket masuk serta Rp150.000 sebagai biaya pemandu yang wajib Kawan sewa untuk satu rombongan yang terdiri dari 1-10 orang.

Jadi, bagaimana? Apakah Kawan tertarik? Yuk! Ikut dukung upaya konservasi mangrove sekaligus rekreasi menikmati keindahan pesona pantai Malang Selatan.

Referensi: CMC Tiga Warna | kompas.com| kanalkomunikasi.pskl.menlhk.go.id | harianbhirawa.co.id

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

LR
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini