5 Peninggalan Zaman Logam, Bukti Kreativitas Peradaban Purba Masa Lampau

5 Peninggalan Zaman Logam, Bukti Kreativitas Peradaban Purba Masa Lampau
info gambar utama

Homo sapiens mengalami berbagai masa yang secara kronologis menuju ke arah perkembangan dan kemajuan. Pada zaman logam, manusia purba mengenal alat yang berbahan logam untuk dipakai dalam kebutuhan sehari-hari. Benda-benda tersebut pun masih banyak yang tersisa dan berhasil ditemukan dan diidentifikasi oleh para arkeolog.

Bagi Kawan yang penasaran apa saja benda peninggalan zaman logam, berikut ini adalah daftarnya.

1. Kapak Corong atau Kapak Sepatu

peninggalan zaman perunggu kapak corong
info gambar

Peninggalan zaman logam pertama adalah kapak corong atau kapak sepatu. Kapak corong adalah kapak dari era prasejarah yang terbuat dari logam jenis perunggu dengan rongga di tengahnya. Kapak ini merupakan alat yang digunakan oleh manusia zaman logam untuk kehidupan sehari-hari.

Selain itu, kapak corong juga memiliki fungsi lain yaitu kerap digunakan dalam ritual atau upacara keagamaan dan simbol kebesaran. Pasalnya, pada masa lalu, tidak semua orang dapat memiliki kapak ini.

Kapan corong sendiri tersebar di berbagai wilayah di Indonesia seperti Sumatera Selatan, Bali, Jawa, Sulawesi Tengah dan Pulau Selayar.

Baca juga: Sekilas tentang Pithecanthropus Soloensis: Ciri-Ciri dan Sejarahnya

2. Arca Perunggu

Seperti namanya, benda ini merupakan sebuah patung arca yang terbuat dari bahan perunggu. Pada zaman ini, arca perunggu biasanya dibentuk seperti manusia atau juga bisa berbentuk binatang. Arca perunggu memiliki bentuk kecil dan terdapat cincin di bagian atasnya.

Cincin itu berguna untuk menggantungkan arca tersebut. Di Indonesia sendiri, arca perunggu ditemukan di daerah Limbangan Bogor, Bangkinang Riau, dan Palembang.

3. Bejana Perunggu

Bejana perunggu merupakan benda peninggalan zaman logam yang berbentuk seperti gitar Spanyol yang tidak bertangkai. Pada bejana ini biasanya ditemukan sebuah pola hiasan anyaman yang menyerupai "huruf J".

Bejana perunggu pada masanya memiliki fungsi sebagai perkakas dan alat untuk menyimpan hasil tangkapan ikan. Namun, benda ini juga digunakan sebagai perlengkapan kegiatan atau ritual keagamaan dan upacara adat.

Di Indonesia, bejana perunggu ditemukan di Madura dan Sumatera. Meskipun demikian, bejana perunggu ini juga ditemukan di Phnom Penh Kamboja.

Baca juga: Karst Sangkulirang Mangkalihat, Area Peninggalan Lukisan Manusia Purba Tertua

4. Candrasa

candrasa
info gambar

Candrasa adalah peninggalan zaman logam yang memiliki bentuk hampir mirip dengan kapak corong. Namun bedanya, candrasa memiliki sisi yang lebih panjang di bagian sebelahnya.

Candrasa memiliki fungsi untuk membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun, secara spesifik, fungsi dari kapak ini adalah sebagai kapak upacara.

Hal tersebut dikarenakan candrasa memiliki bentuk dan hiasan yang sangat indah. Candrasa memiliki ciri hiasan pola burung berparuh runcing dan kakinya yang digambarkan mencengkeram sebuah candrasa berukuran kecil.

Benda peninggalan zaman logam ini cenderung berbentuk kecil dan bagian mata kapak yang cenderung tipis karena kedua ujungnya melebar dan melengkung ke dalam.

5. Nekara

Selanjutnya, peninggalan zaman logam yang juga dapat ditemukan adalah Nekara. Nekara merupakan genderang berukuran besar yang memiliki bentuk seperti dandang yang terbalik.

Nekara biasanya dipakai pada kegiatan upacara ritual. Terutama sebagai pengiring pada upacara ritual kematian atau pemanggil hujan.

Peninggalan zaman logam ini juga mempunyai ukir-ukiran yang banyak. Bentuknya berupa wadah perunggu yang berpinggang di bagian tengahnya dengan bagian atas tertutup.

Demikian adalah 5 peninggalan zaman logam yang perlu Kawan ketahui. Jangan lupa baca juga artikel seputar peninggalan masa purba seperti peninggalan zaman paleolitikum, peninggalan zaman megalitikum, dan peninggalan zaman mesolitikum.

Baca juga: Mengetahui Ciri-Ciri dan Peninggalan Zaman Paleolitikum Secara Lengkap

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Muhammad Farih Fanani lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Muhammad Farih Fanani.

MF
RP
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini