Salah satu Strategis Nasional (PSN), yaitu Jalan Tol Solo - Yogyakarta - Bandara Kulonprogo (NYIA) kini tengah digarap oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama badan usaha jalan tol (BUJT).
Bersumber dari situs PUPR, Basuki Hadimuljono selaku menteri PUPR menyebutkan kalau tol ini merupakan proyek prioritas dalam memaksimalkan akses di wilayah Jogja-Solo-Semarang (Joglosemar). Apalagi daerah ini menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi di wilayah tengah Pulau Jawa.
Nantinya, tol ini berfungsi sebagai pemecah kemacetan di jalan utama yang menghubungkan Solo menuju Yogyakarta serta sebagai sarana untuk meningkatkan konektivitas. Mengingat bahwa jalan utama ini kerap kali mengalami kepadatan di waktu-waktu tertentu.
"Tol ini sangat ditunggu masyarakat karena lebih dari 25 ribu kendaraan lewat Solo-Jogja setiap harinya, sehingga sudah crowded, bahkan di periode tertentu sangat macet. Segera kita selesaikan supaya lalu lintasnya lebih lancar lagi," tutur Menteri Basuki sebagaimana tertulis dalam situs PUPR.
Jalan Tol Akses IKN Segera Rampung Tahun 2024
Terdiri atas 3 seksi
Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo sepanjang 96,57 km terdiri dari 3 seksi, yakni:
- Seksi 1 paket 1.1 ruas Kartasura-Klaten 22,3 km,
- Seksi 1 paket 1.2 ruas Klaten-Purwomartani 20,08 km,
- Seksi 2 paket 2.1 ruas Purwomartani-Monjali 9,43 km,
- Seksi 2 paket 2.2 ruas Monjali-Gamping 14 km,
- Seksi 3 paket 3.1 ruas Gamping-Wates 17,45 km, dan
- Seksi 3 paket 3.2 ruas Wates-Purworejo 13,32 km.
Untuk saat ini, seksi 1 sedang digarap dan dalam proses pembebasan lahan yang sudah sampai ke Klaten dengan persentase pembebasan 94.06 persen.
"Akan diselesaikan pada akhir triwulan pertama 2023. Kalau tanahnya selesai, maka progres fisiknya insya allah Desember 2023 selesai," ujar Menteri Basuki.
Lebih lanjut, ia juga menjelaskan kalau seksi 1 yang memiliki panjang 6 km dari interseksi Kartasure menuju Klaten akan bisa beroperasi untuk mendukung arus mudik 2023.
Tol Semarang-Demak Seksi 2 Siap Beroperasi, Solusi Untuk Kemacetan dan Banjir Rob Pantura
Ganti rugi lahan
Sementara itu, Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan menyebutkan bila biaya pembebasan lahan ini mencapai Rp5,902 triliun dengan total investasi proyek sebesar Rp27,48 triliun. Yang mana, dana ini bersumber dari APBN.
"Masyarakat yang tanahnya dibebaskan mendapat ganti untung sesuai hasil negosiasi sehingga masyarakat tetap mendapatkan keuntungan, demi proyek nasional yang dampaknya pasti akan lebih besar bagi perekonomian masyarakat di wilayah tersebut." ujar Sri Mulyani melansir dari PUPR.
Warga yang terdampak dalam proyek ini juga menyebutkan kalau biaya ganti untung yang diberikan memberikan dampak positif.
Sejumlah warga yang lahannya terdampak proyek Jalan Tol Solo - Yogyakarta - NYIA Kulonprogo menyampaikan bahwa ganti untung yang didapat dari pemerintah memberikan dampak positif.
"Saya dapat ganti rugi Rp2,41 miliar, tanahnya 2.163 m2. Alhamdulillah dari situ yang awalnya sawahnya 1 patok saja sekarang bisa punya 3 patok sawah, lalu juga bisa usaha kos-kosan dan ruko," ujar Retno Triastuti, warga Klaten, dikutip dari PUPR.
Darmanto, warga Boyolali, juga merasa senang dengan ganti untung proyek tol ini Solo-Yogyakarta ini. Ia mendapatkan uang ganti untung sebesar Rp1,8 miliar dari tanah warisan orang tua seluas 535 m².
Tol Probolinggo-Banyuwangi Mulai Dibangun, Trans Jawa Terhubung dari Barat ke Timur
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
