Docang, Makanan Khas Cirebon yang Jarang Orang Tahu

Docang, Makanan Khas Cirebon yang Jarang Orang Tahu
info gambar utama

Cirebon, kota dengan julukan "Kota Udang" ini merupakan salah satu kota dengan kekayaan kuliner yang terletak di pesisir utara Provinsi Jawa Barat.

Makanan khas Cirebon memiliki identitas otentik tersendiri dengan cita rasa sangat khas karena tidak sama dengan makanan ala Jawa Barat pada umumnya, tetapi juga berbeda dengan olahan khas Jawa Tengah.

Salah satu makanan khas Cirebon adalah docang.

Terasi, Olahan Udang Penggerak Ekonomi Masyarakat Cirebon
Docang | Foto: Liputan6
info gambar

Apa itu Docang?

Docang, hidangan tradisional khas Cirebon yang mirip dengan lontong sayur ini berasal dari kata bodo (oncom) dan kacang (taoge).

Isian docang terdiri dari campuran potongan lontong, parutan kelapa, daun singkong, daun kucai, taoge, dan kerupuk yang kemudian disiram dengan kuah identiknya, yaitu kuah dage atau oncom (terbuat dari ampas tahu dicampur sedikit bungkil kacang tanah). Sebagai pelengkap, biasanya ditambahkan sambal cabai rawit untuk menambah cita rasa pedas.

Tidak banyak orang tahu tentang hidangan yang satu ini, padahal hidangan ini sangat familiar, bahkan sangat mudah dijumpai di kota asalnya, yaitu Cirebon.

Hidangan ini biasa disajikan sebagai sarapan. Kawan GNFI mudah menjumpai banyak pedagang docang keliling pada pagi hari di sekitar Kota Cirebon dengan harga yang murah, yaitu berkisar 7.000 hingga 10.000 rupiah saja.

Mengenal Nasi Jamblang Cirebon: Sejarah, Keunikan, Resep Simpel

Sejarah Docang

Hidangan yang sudah ada sejak jaman Wali Songo ini memiliki sejarah yang mengandung misteri dan unik. Dikutip dari Wikipedia, konon sejarahnya dibuat untuk meracuni para Wali Songo.

Menurut cerita yang beredar di masyarakat, seorang pangeran bernama Rengganis yang tidak menyukai keberadaan Wali Songo memutuskan untuk meracuni mereka dengan membuat sebuah masakan.

Setelah disajikan, Wali Songo pun menyantap hidangan ini saat berkumpul di Masjid Sang Cipta Rasa. Keajaiban terjadi, Wali Songo bukannya diracuni malah ketagihan memasak makanan Pangeran Rengganis.

Membuat Docang

Bahan-bahan dan teknik memasak yang mudah, Kawan GNFI dapat membuat docang sendiri di rumah. Dikutip dari endeus.tv, berikut bahan-bahan dan cara memasaknya.

Bahan-Bahan (untuk 4 Porsi) :

  • 100 gram kelapa setengah tua, parut
  • ½ sendok teh garam
  • 3 sendok makan minyak goreng
  • 5 cm lengkuas, memarkan
  • 3 cm jahe, memarkan
  • 2 lembar daun salam
  • 1 batang serai, memarkan
  • 200 gram oncom, cincang kasar
  • 1 liter air kaldu sapi
  • 300 g daun singkong, rebus, iris halus
  • 4 buah lontong
  • 150 gram tauge, seduh air panas
  • 2 sendok makan daun kucai iris

Bumbu (dihaluskan):

  • 10 butir bawang merah
  • 8 siung bawang putih
  • 5 buah cabai merah
  • ½ sdt ketumbar, sangrai
  • ½ sdt terasi, bakar
  • 1 sdt garam

Pelengkap:

  • Kelapa setengah tua parut (lalu dikukus)
  • Sambal cabai rawit
  • Kerupuk putih

Cara Membuat:

  1. Campur kelapa parut dengan garam, kukus selama lima belas menit.
  2. Setelah lima belas menit, angkat lalu sisihkan.
  3. Dalam wajan. Tumis bumbu halus, lengkuas, jahe, daun salam, serai hingga harum. Tambahkan oncom, tumis sambil diaduk rata.
  4. Tuang kaldu lalu didihkan dan sisihkan.
  5. Tata dalam piring saji lontong, daun singkong, tauge, daun kucai dan pelengkap sesuai selera. Siram dengan kuah panas. Sajikan segera.
Ampo, Camilan Berbahan Tanah Liat Khas Tuban dan Cirebon

Itulah docang, makanan khas Cirebon yang tidak banyak orang tahu. Cirebon merupakan salah satu kota kuliner dengan hidangan yang sangat bervariatif.

Jika Kawan GNFI berkunjung ke Cirebon, Kawan GNFI wajib mencoba hidangan yang satu ini, ya!

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan. Artikel ini dilengkapi fitur Wikipedia Preview, kerjasama Wikimedia Foundation dan Good News From Indonesia.

NH
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini