Rafdi Maradjabessy, Anak Wakil Walikota yang Hidup Sederhana Jadi Pekerja Bangunan

Rafdi Maradjabessy, Anak Wakil Walikota yang Hidup Sederhana Jadi Pekerja Bangunan
info gambar utama

Apa yang terlintas di pikiran ketika mendengar bahwa seseorang merupakan anak dari pejabat? Tentunya, mereka akan memiliki berbagai privilese atau hak istimewa sebagai buntut dari jabatan orang tuanya.

Paling tidak, mereka akan bisa terbantu dari segi ekonomi atau kekayaan. Hal ini tentunya jadi pegangan masa depan tersendiri yang tidak dimiliki oleh anak yang bukan berasal dari orang tua pejabat.

Tapi tidak dengan Rafdi Maradjabessy. Ia adalah putra dari Wakil Wali Kota Tidore, Muhammad Sinen. Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, ia memilih untuk hidup sederhana menjadi pekerja bangunan. Lalu, bagaimana kisahnya dan mengapa ia tidak memilih jalan yang menjadi hak istimewa baginya?

Nikah di KUA, Tren Kekinian di Kalangan Anak Muda yang Sederhana

Menjadi pekerja bangunan

Bagi sebagian orang, pekerja bangunan biasanya dianggap sebagai pekerjaan yang kasar karena mengandalkan tenaga sepenuhnya. Bahkan, ada yang menganggap bahwa kuli bangunan adalah pekerjaan yang “memalukan”.

Namun, anggapan tersebut bukanlah sebuah masalah besar bagi si anak ketiga dari lima bersaudara ini. Bahkan, ia menjadi salah satu pekerja bangunan yang tepat berada di seberang Kantor Wali Kota Tidore Kepulauan.

Pendidikan Rafdi hanya sebatas lulus SMA. Ia juga terlihat sangat sederhana dari kesehariannya. Menikah pada 2018 lalu, kini ia sudah dikaruniai oleh 2 orang anak.

Meskipun begitu, ia tetap berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi hidupnya dan istrinya. Ia tidak mau mengandalkan status dirinya sebagai anak pejabat. Kata bermewah-mewahan sangat jauh dari dirinya.

Apalagi menggunakan statusnya untuk pamer harta kekayaan dan membeli barang-barang mewah. Biarpun dia anak pejabat, tetapi ia menyadari kalau jabatan tersebut adalah milik ayahnya, bukan dirinya.

“Kerja itu harus mulai dari bawah bukan dari atas ke bawah,” ujarnya sebagaimana bersumber dari Tribun Toraja.

Sisi Humanis Sri Sultan HB IX, Raja yang Sederhana dan Merakyat

Didikan sang orang tua

Sifat sederhana dan penuh kerja keras pada Rafdi ini juga tidak terlepas dari peran ayahnya sebagai orang tua. Sang ayah selalu mengingatkan bahwa hidup ini memang harus penuh dengan usaha. Jangan menerima semuanya begitu saja, termasuk mengenai keuntungannya sebagai anak pejabat.

“Ayah saya selalu bilang kepada saya yang wakil wali kota itu ayah, bukan kamu. Jadi, anak-anak ayah harus mencari, mandiri. Karena jabatan yang dimiliki ayah itu tidak selamanya,” ujar Rafdi dikutip dari wawancara oleh iNews.

Memang, ia kerap kali mendapatkan kata-kata yang kurang mengenakan dari orang di sekitarnya. Namun, ia menganggap bahwa hidup ini adalah keputusannya, termasuk dalam hal memilih profesi.

Tentu ayahnya juga sangat mengapresiasi atas kerja kera sang anak yang tidak bergantung pada jabatannya. Tak jarang, sang ayah kerap mengunjunginya ketika bekerja atau paling tidak berbincang melalu telepon untuk menanyakan ia bekerja atau tidak.

"Saya ingin mengikuti jejak ayah yang memulai pekerjaan dari bawah”, tutur Rafdi pada Tribun Toraja.

Rafdi menjadi sebuah gambaran yang tak umum dari anak pejabat. Tetapi, setidaknya hal ini bisa menjadi contoh tersendiri bahwa meskipun memiliki hak istimewa, tetapi tidak selamanya bisa bergantung dengan jabatan orang tua. Hidup adalah perkara usaha dari diri sendiri.

Tari Maena dari “Ono Niha”, Tarian Sederhana Diiringi Syair Pantun Kaya Makna



Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Muhammad Fazer Mileneo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Muhammad Fazer Mileneo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini