Cerita Rakyat Pendek (Folklor) Indonesia yang Sarat Nilai Positif untuk Anak

Cerita Rakyat Pendek (Folklor) Indonesia yang Sarat Nilai Positif untuk Anak
info gambar utama

Cerita rakyat atau folklor (folklore) merupakan cerita fiksi buatan manusia yang berakar dari tradisi budaya tertentu. Cerita rakyat pendek bisa menjadi sarana pembelajaran untuk anak, terlebih jika Kawan sebagai orang tua menceritakannya langsung kepada mereka dengan penuh hikmat dan keseruan.

Membacakan buku kepada anak tentunya akan menjadi hal yang sangat menyenangkan dan akan menjadi pengalaman yang tidak terlupakan bagi mereka. Terlebih, dengan membacakan buku-buku yang memiliki nilai-nilai moral karena dapat memberikan pelajaran penting untuk anak dalam menjalani kehidupannya kelak.

Membacakan buku atau cerita kepada anak tidak hanya saat mereka tertidur saja, tetapi bisa juga dilakukan di waktu-waktu lapang seperti saat mereka liburan atau sedang bosan. Tentu akan menjadi kegiatan yang seru, terlebih jika Kawan sebagai pembacanya atau storyteller membacanya dengan mimik yang baik.

Pengertian Cerita Rakyat

cerita rakyat
info gambar

Dari namanya, kita dapat menyimpulkan bahwa cerita rakyat adalah sebuah kisah atau cerita pada zaman dahulu, yang berkembang secara luas dari mulut ke mulut, tanpa tahu siapa pengarangnya.

Cerita rakyat juga termasuk jenis cerita fiktif sehingga tidak dapat dibuktikan kebenarannya, namun ada beberapa diantaranya membawa unsur lokal suatu daerah sehingga sangat dipercayai oleh masyarakat. Tak jarang juga, cerita rakyat yang ada mengisahkan suatu tempat hingga asal usul tokoh dan beberapa dari cerita rakyat tersebut masih dapat dibuktikan keberadaannya hingga saat ini.

Fungsi Cerita Rakyat

Banyak cerita rakyat pendek yang dapat ditemui di beberapa daerah Indonesia, cerita ini menjadi salah satu daya tarik masyarakat untuk mengenalkan kebudayaan dan sejarah dari tempat tersebut berada. Dan hingga saat ini, cerita-cerita rakyat di daerah tersebut masih dilestarikan. Selain itu, ada beberapa fungsi adanya cerita rakyat tersebut di antaranya:

  • Sebagai sarana pendidikan
  • Sebagai sarana hiburan
  • Sebagai fungsi sosial dan budaya

Perlu diketahui, bahwa cerita rakyat terbagi atas beberapa macam, seperti mitos yang disebut juga dengan mite, legenda, fabel, dongeng, cerita jenaka, sage atau cerita yang mengandung sejarah dari seorang tokoh dan lainnya. Nah, jenis cerita rakyat mana nih yang sering Kawan dengarkan?

Baca juga: Rona Mentari dan Pentingnya Dongeng Sebagai Sarana Populerkan Budaya Bertutur Kata

Manfaat Memperkenalkan Cerita Rakyat pada Anak

contoh cerita rakyat pendek
info gambar

Mengenalkan cerita rakyat kepada anak dapat dilakukan sedini mungkin, karena aktivitas membacakan cerita ini berguna agar anak mencintai kegiatan membaca. Nah, buku yang tepat diberikan adalah cerita-cerita yang penuh sarat dan nilai-nilai moral salah satunya adalah cerita rakyat pendek.

Selain meningkatkan minat baca anak, berikut beberapa penjelasan manfaat mengenalkan cerita rakyat di antaranya :

  • Memberikan contoh yang baik pada anak

Cerita rakyat pendek bisa menjadi contoh untuk anak dalam berperilaku di kehidupan sehari-hari, biasanya dalam sebuah cerita rakyat akan ada peran baik dan jahatnya. Anak dapat memilih peran mana yang hidupnya lebih baik dan beruntung, dengan begitu mereka bisa menimbang perilaku seperti apa yang paling banyak disukai orang.

  • Mengenalkan ragam budaya dan tempat

Selanjutnya, saat Kawan menceritakan folklor kepada anak secara tidak langsung sudah mengenalkan ragam kebudayaan dan sejarah tempat-tempat yang ada di Indonesia. Meski banyak diakui sebagai cerita mitos, tetapi yang dapat kita petik dalam sebuah cerita tersebut adalah nilai moralnya.

  • Meningkatkan imajinasi anak

Menceritakan kisah-kisah yang ada di dalam buku kepada anak, ternyata juga berguna untuk melatih imajinasi dan kreativitas mereka. Hal ini tentu sangat bermanfaat untuk perkembangan anak.

  • Memperkuat kedekatan anak dan orang tua

Dengan seringnya orang tua membacakan buku yang inspiratif maka ini juga dapat memperkuat bonding atau ikatan emosional antara orang tua dan anak. Di mana saat membacakan buku, orang tua bisa sambil memeluk, bercanda dan tertawa bersama. Hal inilah yang membuat suasana menjadi nyaman dan hangat.

  • Menambah kosakata baru

Anak juga akan mendapatkan kosakata baru yang mungkin saja baru ia dengar, dengan begitu ia dapat menyerap dengan baik kata-kata tersebut. Selain itu, dengan membacakan cerita kepada anak ia juga dapat menyampaikan perasaannya dengan baik.

  • Meningkatkan keterampilan mendengar

Saat Kawan membacakan cerita rakyat pendek pada anak, mereka akan memperhatikan dan mendengarkan cerita tersebut dengan teliti. Hal ini dapat meningkatkan keterampilan mendengar dengan baik, sehingga mereka mampu untuk mencermati suatu masalah dengan cara mendengar.

Baca juga: Kembangkan Imajinasi Bersama Kampung Dongeng

3 Contoh Cerita Rakyat Pendek untuk Anak

Setelah tahu manfaat apa saja yang didapat saat membacakan folklor pada anak, berikut adalah beberapa cerita rakyat pendek untuk anak yang bisa Kawan sampaikan di antaranya:

  • Batu Belah (Maluku Utara)

Cerita rakyat pendek batu belah | dongengceritarakyat.com
info gambar

Sebuah kisah nelayan yang tinggal di daerah pesisir Tobelo, Maluku Utara bernama Malaihollo. Ia tinggal bersama istri dan dua anaknya, yang mana anak sulungnya bernama O Bia Moloku dan si bungsu bernama O Bia Mokara.

Pada suati hari, Malaihollo berhasil menangkap seekor ikan Papayana yang cukup besar dan juga bertelur banyak. Sebelum Malaihollo berangkat melaut lagi, ia berpesan kepada sang istri untuk menyimpan telur itu, selama dirinya melaut. Istrinya pun segera menyimpannya di lemari sebelum pergi kebun. Sang istri juga berpesan kepada anak sulungnya agar tidak memakan telur ikan tersebut. Pasalnya, jika hal itu terjadi ayahnya akan terancam bahaya di laut.

Namun, si bungsu menangis karena kelaparan dan ingin makan dengan telur ikan dan sang kakak pun berusaha untuk menjelaskan apa yang telah ibunya nasihati tadi. Tetapi, sang adik tetap saja terus menangis sambil berguling-guling. Karena kasihan, O Bia Moloku mengambil beberapa telur ikan di lemari dan diberikan kepada adiknya. Sang adik tetap saja merengek, dan tanpa disadari O Bia Moloku lalu memberikan semua telur ikan itu pada O Bia Mokara.

Sesampainya di rumah, sang ibu terkejut dan marah karena mendapati telur ikan Papayana telah habis. Ia pun merasakan hal yang aneh dan merasakan firasat buruk yang akan menimpa suaminya dan segera berlari menuju pantai dan berdiri di atas sebuah batu besar.

Sang ibu segera memohon kepada batu itu untuk menelannya, lalu tiba-tiba batu besar itu terbelah menjadi dua. Setelah sang ibu masuk ke dalamnya, batu itu langsung tertutup kembali. O Bia Moloku juga ikut berlari menyusul sang ibu sambil menggendong adiknya. Namun, sesampainya di pantai, ia melihat sedikit kain di antara batu besar tersebut.

Seketika O Bia Moloku tersadar bahwa ibunya telah ditelan batu, dan ia pun bersama adiknya menangis dan menyesal perbuatannya yang sudah tidak mengikuti nasehat sang ibu.

Nah, sejak saat itu batu besar tersebut dikenal sebagai Batu Belah yang kini masih bisa ditemukan di daerah Maluku Utara.

  • Asal Usul Nama Kota Dumai (Kepulauan Riau)

Cerita Rakyat Pendek Asal Usul Kota Dumai | dongengkita/youtube
info gambar

Di suatu daerah, yaitu Dumai yang berada di Kepulauan Riau terdapat kerajaan Seri Bunga Tanjung yang dipimpin oleh seorang ratu bernama Cik Sima. Sang ratu memiliki 7 orang putri yang cantik dan rupawan dan dikenal dengan Putri Tujuh. Dan yang dianggap paling cantik adalah putri bungsunya, yang diberi nama Mayang Sari.

Suatu hari, para putri ini sedang mandi di lubuk Sarang Umal dan tanpa disadari ada beberapa pasang mata yang sedang mengamati mereka. Mereka adalah Pangeran Empang Kuala bersama para pengawalnya, pangeran itu terpesona dengan kecantikan Putri Mayang Sari, dan jatuh cinta kepadanya dan sering bergumam "Gadis cantik di lubuk Umai... cantik di Umai. Ya, ya... dumai... dumai".

Nah, dari sinilah koton katanya nama kota Dumai berasal.

Lanjut cerita, pangeran mengirim utusan untuk meminang putri Mayang Sari dan pinangan itu disambut baik oleh Ratu Cik Sima. Namun, berdasarkan adat kerajaan, putri yang tertua yang berhak menerima pinangan terlebih dahulu. Mendengar hal itu, Pangeran Empang Kuala tidak terima karena merasa pinangannya ditolak. Ia pun marah, karena merasa dipermalukan dan memerintah para panglima dan prajuritnya untuk menyerang Kerajaan Seri Bunga Tanjung.

Ratu Cik Sima tidak tinggal diam, ai segera melarikan ke-7 putrinya ke dalam hutan dengan perbekalan makanan untuk beberapa bulan. Kemudian sang ratu kembali ke kerajaan untuk melawan pasukan Pangeran Empang Kuala.

Pertempuran antara kedua kerajaan itu tak usai-usai, setelah 3 bulan lamanya hingga saat Pengeran Empang Kuala dan pasukannya beristirahat di hilir Umai dan berlindung di bawah pohon bakau tiba-tiba mereka tertimpa beribu-ribu buah bakau yang jatuh hingga menusuk ke badan mereka dan membuat mereka tidak berdaya. Dari sinilah datang utusan Ratu Cik Sima yang meminta pangeran untuk menghentikan peperangan. Pangeran Empang Kuala lalu menghentikan peperangan tersebut dan menyadari kesalahannya.

  • Asal Mula Danau Bagendit (Jawa Barat)

Cerita Rakyat Pendek Danau Bagendit | dongengkita/youtube
info gambar

Di sebuah desa yang tanahnya sangat subur yaitu di Garut, Jawa Barat hiduplah seorang janda kaya raya bernama Nyi Endit. Penduduk sering meminjam uang kepadanya dengan bunga yang sangat tinggi. Jika ada yang tidak mampu membayarnya dan tidak tepat wantu, Nyi Endit akan menyuruh para tukang pukulnya untuk menagih hutang dari penduduk dengan paksa.

Saat musim panen tiba, rumah Nyi Endit penuh dengan hasil panen yang melimpah dan pada musim paceklik datang para penduduk banyak yang gagal panen dan menderita penyakit busung lapar. Tetapi berbeda dengan Nyi Endit, ia justru berpesta pora bersama sanak keluarga, kerabat dan para tamunya. Saat pesta berlangsung, tiba-tiba ada seorang pengemis yang meminta sedikit makanan kepada Nyi Endit dan dengan kesalnya Nyi Endit menyuruh pengawalnya mengusir pengemis itu.

Saat hendak menangkap sang pengemis, tiba-tiba tubuh para pengawal terpental sendiri beberapa meter jauhnya. Ternyata, pengemis tersebut mempunyai kesaktian yang membuat Nyi Endit makin kesal.

Pengemis tersebut lalu menancapkan ranting pohon ke tanah dan meminta Nyi Endit serta pengawalnya untuk mencabut ranting itu, namun tidak satu pun pengawalnya mampu mencabut batang ranting itu.Setelah semuanya menyerah, barulah si pengemis mencabut sendiri ranting itu dengan mudahnya.

Kagetnya, saat pengemis mencabut ranting tersebut keluarlah air dari lubang bekas ranting yang memancar deras dan bersamaan itu si pengemis menghilang entah ke mana. Hujan lebat pun turun diselingi guncangan gempa bumi hebat dan desa Nyi Endit terendam banjir.

Nyi Endit dan para pengawalnya, akhirnya tewas tenggelam. Saat ini, desa itu berubah menjadi sebuah danau besar dan dalam. Danau itu dikenal dengan sebutan Situ Bagendit, yang mana Situ memiliki arti danau dan Bagendit diambil dari nama Nyi Endit.

Konon katanya di Situ Bagendit hidup seekor lintah besar yang dipercaya sebagai jelmaan Nyi Endit yang dikenal sebagai lintah darat di masa hidupnya.

Baca juga: Lestarikan Budaya dan Mite di Festival Dongeng Internasional Indonesia 2022

Sumber:

Gramedia.com

hsmpn1pagedangan.sch.id

Youtube.com/dongengkita

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Deka Noverma lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Deka Noverma.

DN
RP
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini