Festival Perang Air, Tradisi Kasih Sayang yang Terjadi di Selatpanjang

Festival Perang Air, Tradisi Kasih Sayang yang Terjadi di Selatpanjang
info gambar utama

Pada perayaan Imlek, masyarakat di Selatpanjang, Kepulauan Meranti selalu merayakan hal itu dengan gembira. Salah satunya adalah dengan Festival Perang Air atau juga dikenal dengan nama Cian Cui.

Dimuat dari Antaranews, Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti Muhammad Adil bersama istri dan anaknya membaur bersama ribuan masyarakat lainnya ikut berkeliling kota sembari ikut menyiram dan disiram air.

Dirinya seperti tidak risih harus basah kuyup bersama dengan masyarakat lainnya. Adil menyatakan bahwa Festival Perang Air merupakan upaya nyata pemerintah daerah bersama masyarakat menjadikannya salah satu ikon pariwisata.

Kopi Liberika Riau yang Tumbuh di Tanah Gambut

“Untuk seluruh lapisan masyarakat, mari bersama-sama kita mendukung suksesnya penyelenggaraan kegiatan Festival Perang Air ini,” ajak Bupati.

Disebutkan Festival Perang Air ini memang menjadi upaya Pemkab untuk mengangkat, memelihara, melestarikan serta menumbuhkembangkan bentuk tradisi. Karena itulah salah satu aktor ibu kota asal Kepulauan Meranti, Choky Andriano ikut hadir.

“Tahun depan mas Choky, seluruh warga yang ada di Jakarta dibawa ke sini semua. Biar mereka tahu di Meranti itu adalah kota yang sangat cinta dengan budaya yang di seluruh Indonesia,” terangnya.

Tradisi pertanda sayang

Masyarakat Tionghoa di Kepulauan Meranti menjadi etnis berpopulasi terbanyak setelah Melayu Riau. Hal ini bermula dari gelombang masuknya para perantau dari Provinsi Fujian di tanah Tiongkok ke Selatpanjang pada pertengahan abad ke 19.

“Untuk mencari kehidupan lebih baik dibandingkan di negara asal, mereka selepas Perang Candu,” tulis laman Indonesia.go.id.

Dijelaskan oleh sejarawan dari Universitas Negeri Riau, Ridwan Melay keberadaan orang etnis Tionghoa di Selatpanjang ditandai dengan hadirnya Kelenteng Hoo Ann Kiong, rumah ibadah etnis Tionghoa beragama Konghucu dan Buddha.

Asal Usul Talang Mamak, Suku Asli Pedalaman Riau Warisan Datuak Parpatiah Nan Sabatang

“Keberadaan perantau dari Suku Hokkien di Tiongkok ke Selatpanjang disambut tangan terbuka oleh masyarakat Melayu dan Jawa,” kata Ridwan.

Masyarakat Tionghoa daratan memang dikenal pandai bergaul dan pekerja keras. Karena kesamaan itulah, tidak butuh waktu lama untuk orang-orang Tionghoa dalam pergaulan secara umum pada masyarakat di Selatpanjang.

Sebagai bentuk terima kasih etnis Tionghoa terhadap saudara-saudara mereka etnis lain, maka setiap Imlek digelar sebuah tradisi unik yaitu Perang Air yang melibatkan seluruh penduduk di Selatpanjang.

“Namanya Cian Ciu atau dalam bahasa Hokkien, ya perang air. Kegiatan ini selalu ditunggu oleh masyarakat dari segala lapisan usia karena dilakukan dengan suka cita,” ucapnya.

Sumber rezeki

Festival Perang Air biasanya dilakukan sehari menjelang hari pertama Imlek hingga enam hari setelahnya. Hal yang menarik tradisi perang air ini tidak dikenal di kawasan lain di Indonesia walau dihuni mayoritas Tionghoa.

Masyarakat etnis Tionghoa menganggap bahwa air adalah sumber rezeki dan lewat saling menyiramkan, maka mereka telah berbagi rezeki kepada semua orang. Sementara itu tradisi ini juga dianggap akan mempererat tali persaudaraan dan cinta kasih.

“Karena mereka saling bersukacita berperang air tanpa memandang status sosial, etnis, agama, dan lainnya. Kendati ada banyak versi mengenai kapan tradisi ini dimulai dan siapa pencetusnya,” papar Ridwan.

Ingin Berkunjung ke Riau? 5 Destinasi Wisata Ini Tidak Boleh Dilewatkan

Karena itulah wisatawan datang dari Singapura, Malaysia, Hong Kong, Tiongkok, Taiwan, dan Australia. Mereka ingin merasakan keseruan perang unik masyarakat Selatpanjang yang dimulai usai kegiatan peribadatan di kelenteng dalam rangka Imlek.

Sejak tahun 2016, Festival Perang Air ini pun telah menjadi agenda tetap atraksi seni dan budaya otoritas setempat. Bahkan pada 2018, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, mendaulat Cian Cui sebagai Festival Pariwisata Terpopuler di Indonesia.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini