Kalahkan 50 hidangan luar negeri, pisang goreng dinobatkan sebagai best deep fried dessert versi TasteAtlas 2023. Pisang goreng memang sudah sangat dikenal di negara kita. Makanan ini sangat familier di berbagai kalangan.
Apakah Kawan tau apa yang menjadikan pisang goreng ini peringkat pertama? Bersumber dari INews.id yang mengutip dari laman TasteAtlas, pisang goreng mendapat peringkat pertama karena dapat disantap dengan berbagai topping dan disukai oleh banyak masyarakat dunia.
Pernyataan ini juga didukung dengan perkataan dari Sisca Soewitomo, yang merupakan legenda kuliner Indonesia.
“Saya bisa ngomong gitu karena saya pernah sekolah di Amerika. Teman-teman saya itu kan dari berbagai negara. Itu saya bikinin pisang goreng untuk mereka, rasanya tuh mereka pingin saja ngambil. Padahal belum selesai goreng. Karena tidak biasa di tempat lain. Jadi banggalah dengan kuliner kita,” tuturnya yang dikutip dari Radartuban.jawapost.com.
Kandungan Gizi Pisang Goreng
Kawan taHu tidak, kalau TasteAtlas juga menyebutkan bahwa dessert ini “Not the healthiest of choices”. Lantas kenapa? Walaupun bahan utama pisang goreng adalah buah pisang, yang pada dasarnya adalah buah yang baik dan sehat, kandungan gizi dan kalori di dua makanan tersebut sangat berbeda. Bersumber dari Fatsecret, Kawan bisa lihat perbedaan kandungan gizinya di tabel bawah ini.
Kandungan gizi | Buah pisang kepok (100 gram) = 2 buah | Pisang goreng (100 gram) = 1,5 buah |
Energi | 104 kkal | 252 kkal |
Protein | 0,97 gr | 1,47 gr |
Lemak | 0,26 gr | 13,27 gr |
Karbohidrat | 27,44 gr | 36,07 gr |
Secara keseluruhan, zat gizi makro berupa energi, protein, lemak, dan karbohidrat pada pisang goreng lebih tinggi karena ada penambahan tepung, minyak, dan bahan lainnya. Karena sudah ada tambahan bahan, 100 gram pisang goreng dapat memenuhi 13% kebutuhan energi, 2% kebutuhan protein, 44% kebutuhan lemak, dan 54% kebutuhan karbohidrat dalam tubuh.
Rekomendasi 15 Makanan Khas Maluku Utara asli dari Negeri Rempah
Kandungan energi, lemak, dan karbohidrat ini tergolong tinggi. Terlebih kandungan lemak dan karbohidratnya yang sudah hampir memenuhi setengah dari kebutuhan tubuh. Oleh karena itu, Kawan harus mengendalikan diri dari lezatnya pisang goreng agar tidak mengonsumsinya secara berlebihan.
Bahaya Konsumsi Pisang Goreng yang Berlebihan
Banyak penelitian telah menemukan bahwa konsumsi gorengan yang berlebihan akan berdampak buruk bagi kesehatan. Seseorang akan lebih mudah terkena obesitas, kolesterol tinggi, dan bahkan penyakit jantung.
Berdasarkan informasi pada laman Mayoclinic, konsumsi makanan yang digoreng akan meningkatkan risiko terkena diabetes dan masalah kesehatan jantung. Pada dasarnya, tubuh manusia tidak berevolusi untuk mengolah makanan yang digoreng. Minyak yang terkandung dalam gorengan akan berdampak buruk bagi tubuh jika kadarnya berlebihan.
Tips Makan Pisang Goreng yang Sehat
Buat Kawan yang gemar makan pisang goreng atau gorengan lainnya, bisa dicoba beberapa tips dari Halodoc di bawah ini biar lebih sehat.
Batasi Porsinya
Kalau Kawan sering sekali makan gorengan, cobalah untuk mengurangi porsi dan frekuensinya secara bertahap. Seperti yang Kawan ketahui, pisang goreng itu enak dan “nagih” sehingga susah untuk mengendalikan diri dari tidak makan lagi.
Perlu diingat bahwa gorengan mengandung kadar lemak dan minyak tinggi yang akan berdampak buruk bagi kesehatan. Jadi, kendalikan diri Kawan untuk tidak terlalu sering makan gorengan dan makan dengan porsi sedikit saja.
5 Makanan Khas Palembang yang Wajib Dicoba Selain Pempek
Buat Gorengan Sendiri
Gorengan yang dijual di pasaran kerap kali menggunakan minyak jelantah. Bahkan juga ada yang mencampurkan dengan plastik agar lebih “crispy”. Oleh karenanya, akan lebih baik membuat gorengan sendiri agar terjamin kualitasnya.
Pakailah Minyak yang Baik
Minyak yang baik disini maksudnya adalah “minyak mahal” dan minyak goreng baru. Jenis minyak mahal seperti minyak zaitun, kanola, dan minyak wijen ini lebih baik karena tidak menyebabkan penumpukan kolesterol jahat (LDL). Menggoreng dengan minyak goreng baru sangat dianjurkan.
Jika ingin lebih hemat, minyak dapat digunakan maksimal dua kali penggorengan. Pada proses penggorengan akan terbentuk zat karsinogen yang dapat memicu kanker, sehingga disarankan untuk tidak memakai minyak goreng berulang kali.
Goreng dengan Cara yang Benar
Gorenglah adonan pada minyak yang telah panas. Minyak yang belum panas akan lebih banyak terserap dalam adonan. Ciri-ciri minyak yang telah panas adalah timbul suara mendesis ketika adonan dimasukkan.
Tiriskan dan Keringkan dengan Tisu
Gorengan yang telah matang lebih baik ditiriskan dan dikeringkan dengan tisu untuk mengurangi minyak yang ada. Dengan demikian, minyak yang dikonsumsi Kawan akan lebih sedikit.
Jangan Lupa Konsumsi Sayur
Sayuran dapat ditambahkan di berbagai macam gorengan, seperti bakwan dan mendoan. Sayuran ini berperan sebagai sumber serat. Selain itu, Kawan juga disarankan untuk makan buah. Konsumsi gorengan yang diselingi dengan makan buah dan sayur akan menghambat penyerapan kolesterol dalam tubuh serta mengurangi risiko terkena penyakit jantung.
Inilah 7 Makanan Khas Lombok yang Wajib Dinikmati Para Food Hunter!
Cek Kadar Kolesterol
Kawan GNFI jangan sungkan untuk memeriksa kadar kolesterol. Walaupun tubuh terlihat kurus, belum tentu kadar kolesterolnya rendah. Jadi, mari cek rutin kadar kolesterol tubuh.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News