Untuk Pertama Kali, Umat Buddha Rayakan Magha Puja di Candi Borobudur

Untuk Pertama Kali, Umat Buddha Rayakan Magha Puja di Candi Borobudur
info gambar utama

Umat Buddha telah melaksanakan perayaan Magha Puja tahun 2023. Hari besar ini dirayakan di Candi Borobudur.

Pada Sabtu (4/3/2023), Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, tampak begitu ramai. Namun tak seperti biasanya, orang-orang yang hadir di sana banyak yang bukan wisatawan.

Para pengunjung yang memadati Candi Borobudur pada hari itu adalah para penganut Buddha. Mereka datang dalam rangka merayakan Magha Puja.

Mungkin ada Kawan GNFI yang belum tahu apa itu Magha Puja. Lantas, apa itu sebenarnya Magha Puja?

Apa Itu Magha Puja?

Untuk diketahui, Magha Puja adalah salah satu hari besar bagi umat Buddha. Magha Puja adalah hari yang memiliki peristiwa penting dan bersejarah bagi Agama Buddha yang terjadi di bulan Magha.

Seperti dilansir dari laman STABN Sriwijaya, peristiwa penting yang dimaksud ada empat, yakni:

1.Berkumpulnya 1250 orang bhikkhu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
2. Seluruh hikkhu yang hadir telah mencapai tingkat kesucian dan memiliki kemampuan abhinna.
3. Bhikkhu yang hadir diupasampada dengan ucapan Ehi Bhikkhu.
4. Sang Buddha membeberkan Ovadapatimokkha kepada para bhikkhu.

Empat peristiwa tersebut diperingati setiap tahunnya. Itulah mengapa umat Buddha ramai mengungi Candi Borobudur dalam rangka Magha Puja.

Umat Buddha punya empat hari besar. Selain Magha Puja, hari besar itu adalah Waisak, Katina, dan Asada.

Candi Abang, Tempat Bermukim Para Dewa yang Layaknya Bukit Teletubbies

Pertama di Borobudur

Perayaan Magha Puja di Candi Borobudur tahun ini begitu istimewa. Sebab, ini adalah pertama kalinya Magha Puja dirayakan di sana.

Biasanya, Magha Puja dirayakan di wihara masing-masing. Tak heran apabila Candi Borobudur begitu ramai pada momen Magha Puja ini.

Hujan sempat turun di tengah perayaan Magha Puja di Candi Borobudur. Namun, hal itu tidak menyurutkan kekhusyuan dan semangat para umat Buddha dan biksu untuk beribadah.

Direktur Urusan dan Pendidikan Agama Buddha, Ditjen Bimas Buddha Kementerian Agama Nyoman Suriadarma bahkan menyambut positif turunnya hujan. Ia menyebut hujan yang turun sebagai berkah.

"Menurut saya ini berkah, tahun depan tempat ini belum tentu dapat hujan. Jadi kami juga bangga dengan teman-teman umat Buddha, para biksu walaupun hujan tetap duduk dengan tenang," ujar Agama Nyoman Suriadarma seperti dilansir ANTARA.

Di tengah hujan yang membasahi momen perayaan Magha Puja di Candi Borobudur, umat Buddha dan biksu berdoa untuk kebaikan seluruh makhluk di bumi.

Ikat Persaudaraan Sejak Abad 8 Masehi, Indonesia Sumbang 11 Arca Buddha ke Sri Lanka

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan A Reza lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel A Reza.

Terima kasih telah membaca sampai di sini