Fakta Budaya Cium Tangan, Ternyata Tak Hanya Ada di Indonesia

Fakta Budaya Cium Tangan, Ternyata Tak Hanya Ada di Indonesia
info gambar utama

Di berbagai belahan dunia dengan budaya yang berbeda-beda, setiap negara tentu memiliki kebiasaan tersendiri ketika bertemu seseorang atau memberi penghormatan kepada orang yang lebih tua. Kalau di Indonesia, kita biasanya akan mencium tangan ketika bertemu orang tua atau orang yang dihormati.

Belakangan ini, video member NCT Dream yang merupakan sebuah grup K-pop populer asal Korea Selatan mencium tangan ayah Fadil Jaidi--influencer Indonesia--yang bernama Pak Muh sedang menjadi perbincangan.

Bagi sebagian orang, kejadian tersebut terbilang agak asing bahkan sebagian besar menganggapnya lucu, ketika melihat orang berkebangsaan Korea mencium tangan orang yang lebih tua di Indonesia. Karena seperti yang umum diketahui, Korea Selatan biasanya memiliki tradisi cukup dengan hanya membungkukkan badan sebagai bentuk salam dan penghormatan, kepada orang yang berusia lebih tua atau sosok yang dihormati.

Tetapi, apakah budaya mencium tangan ini juga memang jadi hal lumrah di Korea? Atau sebenarnya ada juga negara yang memiliki kebiasaan sama ketika bertemu orang yang dihormati?

Indonesia Kini Punya Sistem Dokumentasi Bahasa Secara Digital Bernama LADIN

Tentang budaya cium tangan di Indonesia

Cium tangan merupakan sebuah etiket yang sudah melekat di masyarakat Indonesia. Sejak zaman dulu, bila bertemu dengan orang yang dihormati, maka seorang anak akan dididik untuk mencium tangannya. Istilah yang lebih umum dikenal dari cium tangan ini adalah salim.

Budaya seperti ini sangat umum terlihat dari berbagai konteks, entah itu dalam suasana yang santai maupun serius atau formal. Misalnya saja ketika sedang acara kumpul keluarga di rumah, ketika bertemu dengan paman, bibi, kakek, nenek, atau bahkan dengan sepupu yang lebih tua, salim ini kerap kali dilakukan.

Dalam kondisi lain kita bisa melihat contohnya, seperti dalam ranah pendidikan ketika bertemu dengan guru di lingkungan sekolah. Selain itu, cium tangan juga dilakukan terhadap para ustaz, kyai, atau pemuka agama lainnya.

Bahasa Melayu Satukan Kepulauan Nusantara, Tapi Kenapa Bahasa Indonesia Lebih "Eksklusif"?

Tidak cuma di Indonesia

Sebenarnya, budaya cium tangan ini ternyata tidak hanya bisa ditemui di Indonesia saja. Di negara-negara Asia Tenggara seperti Malaysia, Filipina, serta Brunei, mencium tangan adalah sebuah ekspresi yang umum dilakukan bila bertemu dengan orang yang dihormati atau lebih tua.

Bersumber dari sebuah penelitian dari Samuel Charlies Mowoka berjudul Etiket Kultural Religius: Tradisi Cium Tangan di Kalangan Umat Muslim dan Protestan di Kota Blitar, budaya ini tidak terlepas dari akulturasi budaya lokal dengan agama Islam.

Dalam konteks agama Islam, banyak ulama yang menganggap bahwa mencium tangan adalah hal yang sunnah, khususnya kepada orang yang disegani seperti ulama.

Sementara itu dalam Kristen, misalnya di Italia, budaya mencium tangan juga dilaksanakan kepada paus atau petinggi gereja seperti pendeta. Di beberapa daerah di Eropa juga berlaku demikian, meskipun dewasa ini kebiasaan tersebut terbilang sudah cukup banyak yang meninggalkan.

Kembali ke video di mana anggota idol NCT Dream yang belakangan ramai diperbincangkan, apakah di Korea juga berlaku hal yang sama?

Di negara Asia Timur, kebiasaan yang umum ketika bertemu dengan orang yang dihormati atau lebih tua adalah dengan membungkuk. Bersumber dari Knowing Korea, saat membungkuk sebisa mungkin untuk menghindari kontak mata dan mengucapkan sesuatu, misalnya ucapan salam.

Bila membungkuk dengan orang yang punya kedudukan tinggi atau dihormati, ada baiknya untuk membungkuk sampai dengan 90 derajat atau keun-jeol. Metode keun-jeol ini juga bisa bervariasi, seperti dari segi gender maupun konteks.

Dari member NCT Dream yang mencium tangan ayah Fadil Jaidi tersebut, kemunginan itu merupakan sebuah adaptasi atau penerapan budaya lokal Indonesia yang mereka pelajari dan terapkan. Sisi positifnya di tengah gempuran gelombang K-pop yang ada, idol yang banyak digandrungi kalangan remaja perempuan di Indonesia ini setidaknya mencoba menerapkan paham "Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung".

Beratan, Sebuah Tradisi di Malam Nisfu Syaban

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Muhammad Fazer Mileneo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Muhammad Fazer Mileneo.

MM
SA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini