7 Peninggalan Zaman Megalitikum di Indonesia, dari Dolmen hingga Kubur Batu

7 Peninggalan Zaman Megalitikum di Indonesia, dari Dolmen hingga Kubur Batu
info gambar utama

Zaman Megalitikum (zaman batu besar) adalah periode ketika manusia mengembangkan tradisi kebudayaan yang terbuat dari batu-batu besar. Perkembangan kebudayaan ini dimulai dari zaman Neolitikum hingga zaman Perunggu.

Pada era ini, manusia mulai mengenal kepercayaan dalam fase paling awal. Terutama berkaitan dengan kepercayaan terhadap roh nenek moyang.

Melansir dari Wikipedia, kebudayaan megalitikum menurut Von Heine Geldern tersebar melalui dua gelombang yang berbeda.

  • Gelombang pertama yaitu Megalitik Tua, menyebar ke Indonesia pada zaman Neolitikum (2500-1500 SM) dan dibawa oleh pendukung Kebudayaan Kapak Persegi (Proto Melayu).
  • Gelombang kedua yaitu Megalitik Muda, menyebar ke Indonesia pada zaman Perunggu (1000 SM-1 Masehi) dan dibawa oleh pendukung Kebudayaan Dongson (Deutro Melayu).

Periode inilah saat manusia menggunakan batu berukuran besar sebagai pondasi dari bangunan hingga tempat beribadah kepada arwah nenek moyang. Tradisi kebudayaan ini terlihat dari bangunan batu-batu besar seperti dolmen, kubur batu, sarkofagus, punden berundak, menhir, arca, dan patung.

Di sebagian wilayah Indonesia bahkan masih bisa terlihat bangunan-bangunan besar sebagai bagian kebudayaan ini. Misalnya pada tradisi adanya batu besar oleh suku bangsa Nias, Sumba, Toraja, sebagian suku Batak, suku bangsa Bali, Sunda Badui, hingga sebagian Jawa.

Peninggalan Zaman Megalitikum

Pada zaman Megalitikum, masyarakat zaman dahulu sudah mengetahui sistem produksi makanan dan bercocok tanam. Mereka juga telah mengetahui sistem pembagian kerja dan kepala suku.

Dengan kehidupan yang sudah cukup terstruktur di masa lampau, terdapat beberapa peninggalan Zaman Megalitikum yang masih ada hingga saat ini, yakni sebagai berikut:

1. Dolmen

peninggalan zaman batu besar - dolmen
info gambar

Dolmen merupakan meja batu besar berbentuk pipih dengan permukaan yang rata. Meja ini memiliki empat batu panjang sebagai penyangganya. Batu ini digunakan untuk meletakkan roh, menaruh sesaji, menutup sarkofagus, hingga tempat duduk ketua suku agar mendapatkan kekuatan magis dari leluhur.

Peninggalan Dolmen masih ada hingga saat ini. Kawan dapat menemukannya di daerah Sumatera Selatan dan Jawa Timur. Selain itu, terdapat juga di Eropa, Asia, dan Afrika.

Baca juga: Peninggalan Zaman Mesolitikum yang Ditemukan di Indonesia

2. Menhir

peninggalan zaman megalitikum
info gambar

Berbeda dengan Dolmen yang berbentuk horizontal, Menhir merupakan sebuah tugu atau tiang berbentuk tegak yang terbuat dari batu. Batuan Menhir ini biasa dibangun sebagai tanda peringatan kepada orang yang telah meninggal atau arwah nenek moyang.

Menhir dibangun dengan konsep kepercayaan dinamisme, yakni saat orang-orang memberikan penghormatan kepada arwah nenek moyang yang dipercaya menetap di tempat tertentu seperti Menhir.

Selain itu, Menhir juga berfungsi untuk mengikat binatang persembahan untuk nenek moyang, kepala suku, dan menampung roh-roh yang datang ke tempat tersebut. Hingga saat ini, Kawan dapat menemukan Menhir di daerah Sumatera Selatan atau Kalimantan.

Baca juga: 5 Peninggalan Zaman Logam, Bukti Kreativitas Peradaban Purba Masa Lampau

3. Sarkofagus

peninggalan zaman batu besar
info gambar

Selanjutnya, ada Sarkofagus, peninggalan Zaman Megalitikum ini merupakan peti jenazah atau peti mati yang memiliki bentuk mirip dengan lesung dengan penutupnya. Layaknya peti mati zaman modern, mayat di sarkofagus diletakkan secara telentang atau miring dengan posisi tangan menyilang atau lurus.

Sarkofagus masih bisa Kawan temukan di daerah Jawa Timur, Bondowoso, Minahasa, Sumba, Tapanuli, dan Bali.

4. Punden Berundak

peninggalan zaman megalitikum punden berundak
info gambar

Bangunan berundak-undak dan bertingkat menyerupai anak tangga ini bernama Punden Berundak. Peninggalan Zaman Megalitikum ini dibuat sebagai tempat memuja roh nenek moyang.

Punden Berundak biasanya dibuat oleh masyarakat di dataran rendah untuk membuat bangunan tinggi semacam gunung atau punden berundak yang di puncaknya terdapat arwah nenek moyang.

Peninggalan yang satu ini biasanya dibuat sebagai bahan dasar pembuatan candi atau keraton karena memiliki bentuk yang berundak-undak cukup tinggi. Punden berundak masih bisa Kawan temukan di Cianjur, Kuningan, Garut, Sukabumi, atau Banten.

5. Waruga

peninggalan zaman batu besar waruga
info gambar

Waruga merupakan kubur batu yang berbentuk kubus atau bulat dengan tutupnya yang mirip dengan atap rumah dan bagian bawah yang berbentuk kotak vertikal dengan rongga di tengahnya.

Berbeda dengan Sarkofagus dengan mayat yang disimpan secara terlentang, dalam Waruga, mayat ditempatkan dalam kondisi jongkok terlipat. Hingga saat ini, Waruga dapat Kawan temukan di daerah Minahasa dan Bali.

Baca juga: 6 Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno yang Tersisa sampai Sekarang

6. Arca Batu

peninggalan zaman batu besar arca batu
info gambar

Tak hanya batu-batu yang dibuat secara vertikal atau horizontal, pada zaman megalitikum sudah terdapat arca batu yang diukur dan menyerupai binatang atau manusia, lho. Arca ini dibuat sebagai lambang atau pemujaan kepada nenek moyang. Arca batu ini dapat Kawan temukan di daerah Pasemah di Palembang, atau Bengkulu.

7. Kubur Batu

peninggalan zaman batu besar Kubur Batu
info gambar

Kubur batu digunakan untuk menyimpan jenazah kepala suku atau pemimpin daerah tertentu. Kubur batu berbentuk peti jenazah yang seluruh sisinya terbuat dari batu dan disusun menjadi sebuah peti. Saat ini, Kawan dapat menemukan peninggalan Kubur batu di daerah Kuningan, Bali, Wonosari, Bondowoso, dan Cepu, Jawa Tengah.

Nah, itu dia Kawan, periode dan peninggalan Zaman Megalitikum yang masih ada hingga saat ini. Apakah Kawan pernah melihatnya secara langsung?

Baca juga artikel terkait tentang peninggalan zaman paleolitikum, peninggalan zaman mesolitikum, peninggalan zaman neolitikum, dan peninggalan zaman logam untuk menambah wawasan Kawan!

Sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Tradisi_megalitik

https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=865976
https://www.idntimes.com/science/discovery/ika-larasati-1/7-peninggalan-hasil-budaya-zaman-megalitikum-bentuknya-unik-c1c2
https://balar-sulsel.kemdikbud.go.id/pameran/2020/08/12/budaya-masa-megalitik-artefak-kuno/

https://www.kompas.com/stori/read/2021/04/06/153756379/zaman-megalitikum-peninggalan-sejarah-ciri-dan-kepercayaan?page=all

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Zihan Berliana Ram Ghani lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Zihan Berliana Ram Ghani. Artikel ini dilengkapi fitur Wikipedia Preview, kerjasama Wikimedia Foundation dan Good News From Indonesia.

ZG
RP
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini