Bubur India Masjid Pekojan Semarang yang Jadi Takjil Khas Selama Ratusan Tahun

Bubur India Masjid Pekojan Semarang yang Jadi Takjil Khas Selama Ratusan Tahun
info gambar utama

Bagi Anda warga Kota Semarang, tentu tidak asing dengan bubur India yang hanya ada di Masjid Jami Pekojan saat Ramadan. Hidangan tersebut biasa dibagikan secara gratis kepada warga sebagai hidangan berbuka puasa.

Menjelang magrib tiba, banyak orang yang berbondong-bondong untuk mengantre agar bisa mendapatkan makanan ini. Sebelum itu, mereka mengikuti pengajian terlebih dahulu sampai dengan azan tiba.

Sementara untuk para pengurus masjid, mereka mulai mempersiapkan mangkuk yang telah berisi bubur untuk dijajarkan dengan rapi. Tak hanya menyajikan bubur, berbagai jenis minuman hangat juga disiapkan, begitu pula dengan makanan pendamping lain seperti buah.

Nikmatnya Ilabulo, Makanan Khas Gorontalo untuk Buka Puasa

Sejarah bubur india di Pekojan

Menurut sejarahnya, awal mula dari bubur india ini bisa menjadi salah satu makanan khas Ramadhan di sini memang berawal dari orang-orang India. Yang mana, pada saat itu mereka singgah di Semarang untuk berdagang.

Tak cuma berdagang saja, dari mereka juga ada yang berdakwah. Ketika itu, domisili mereka ada di wilayah sekitar Masjid Pekojan.

Mereka pun turut membaur dengan warga lokal dan terjadi pertemuan budaya dari interaksi yang berlangsung cukup lama tersebut. Termasuk pula soal kuliner. Orang-orang India ini pun berbagi resep dan mengajak warga lokal untuk membuat bubur bersama.

Mulai saat itu, bubur india ini menjadi santapan yang disukai oleh orang-orang sekitar Masjid Pekojan. Lama kelamaan, hal ini juga menjadi tradisi untuk menyantap bubur ketika bulan puasa tiba.

Bahan untuk membuat bubur ini terdiri atas santan yang menjadi basis dari kuahnya. Sementara untuk rempahnya terdiri atas jahe, daun sala, kayu manis, serai, bawang merah, onclang, daun salam, serta tambahan wortel.

Secara rasa, bubur ini tentunya kental akan sentuhan cita rasa resep India. Rempah-rempah terasa sangat dominan ketika menyantap bubur ini. Rasanya yang gurih lezat membuat banyak orang menunuggu santapan ini sebagai menu berbuka puasa.

Mengenal Amparan Tatak, Menu Wajib Buka Puasa Khas Kalimantan Selatan

Tradisi selama satu abad

Bersumber dari situs Pemprov Jateng, salah satu takmir yang bernama Ahmad Ali menyebutkan kalau sajian mangkuk yang diberikan bisa lebih dari 100 porsi.

“Yang kita sajikan 150 porsi, dan yang dibawa pulang bisa lebih dari itu (150 porsi). Karena masyarakat di sini banyak yang membawa pulang bubur,” kata Ali yang juga salah satu juru masak bubur India mengutip dari situ Pemprov Jateng.

Ia juga menyebutkan terkait sejarah ini yang sudah ada selama 100 tahun. Begitu pula dengan tradisi untuk menyantap bubur india secara bersama-sama di Masjid Jami Pekojan. Pembuatan bubur telah dilaksanakan sejak pukul 11.00 sampai dengan waktu Asar.

Simak Cara Hitung Kebutuhan Kalori Selama Puasa

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Muhammad Fazer Mileneo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Muhammad Fazer Mileneo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini