Jangan Khawatir! Ada Cara agar Jakarta Tak Tenggelam akibat Penurunan Permukaan Tanah

Jangan Khawatir! Ada Cara agar Jakarta Tak Tenggelam akibat Penurunan Permukaan Tanah
info gambar utama

Jakarta terancam tenggelam akibat permukaan tanahnya mengalami penurunan. Namun, ada pula cara agar hal itu bisa dihambat.

Sudah jamak diketahui bahwa Jakarta mengalami penurunan permukaan tanah. Fenomena ini sudah berlangsung selama bertahun-tahun hingga posisi wilayah Jakarta semakin rendah dari waktu ke waktu.

Hal ini tentu perlu diperhatikan karena dampak negatifnyam. Permukaan tanah yang terus mengalami penurunan akan membuat Jakarta terancam terendam air laut, apalagi di sisi lain pemanasan global telah membuat permukaan air laut bertambah tinggi.

Mengapa permukaan tanah Jakarta mengalami penurunan?

Cyntia dan I Putu Pudja dalam artikel ilmiahnya yang diterbitkan oleh Jurnal Ilmu dan Inovasi Fisika Universitas Padjadjaran mencatat bahwa beberapa penyebab utamanya adalah banyaknya bangunan yang membebani permukaan tanah, maraknya pemanfaatan air tanah sebagai sumber pokok air bersih, serta struktur geologi yang didominasi aluvial.

Fenomena penurunan permukaan tanah di Jakarta tentu saja harus diwaspadai. Namun, warga Jakarta juha tak perlu risau berlebihan karena ada cara untuk menghambatnya, terutama berkaitan dengan perkara pemanfaatan air tanah.

Indonesia Ingin Gelar Olimpiade di IKN, Inilah Deretan Stadion Megah di Kalimantan Timur

Pentingnya Air Bersih Perpipaan

Berhubung salah satu penyebab penurunan permukaan tanah adalah besarnya pemanfaatan air tanah, maka warga Jakarta perlu didorong untuk menggunakan sumber lain untuk mendapatkan air. Di sini, pipanisasi kemudian menjadi penting.

Hal itu disampaikan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. Ia menyebut penurunan tanah di Jakarta telah mencapai 12 sampai 18 cm per tahun akibat penggunaan air tanah yang berlebihan.

"Pemerintah DKI maupun pusat tidak bisa apa-apa, tidak bisa melarang kecuali kalau sudah bisa menyuplai air bersih (perpipaan) ini sepenuhnya kepada masyarakat Jakarta," ujar Basuki seperti dilansir ANTARA.

Oleh karena itu, pemerintah berupaya menyediakan infrastuktur penyedia air bersih lewat perpipaan. Kini, tengah dibangun tiga proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yakni SPAM Jatiluhur I, SPAM Juanda, dan SPAM Karian Serpong. Setiap SPAM diproyeksikan akan mampu menyuplai air bersih hingga ribuan liter per detik.

Hadirnya infrastuktur tersebut diharapkan bisa membuat masyarakat Jakarta berhenti menggunakan air tanah dalam beberapa tahun ke depan. Dengan demikian, penurunan permukaan tanah bisa dihambat atau bahkan dihentikan seperti di Bangkok Thailand, dan Tokyo, Jepang.

"Kalau ini semua sudah bisa kita selesaikan dan bisa menyuplai rakyat Jakarta, maka kita pada tahun 2030 pasti bisa menyampaikan kepada rakyat untuk berhenti memakai air tanah," kata Basuki.

3 Kota Ini Pernah Jadi Ibu Kota Indonesia dalam Sekejap

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan A Reza lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel A Reza.

Terima kasih telah membaca sampai di sini