Indonesia Gandeng Investor Korea Selatan Untuk Pembangunan IKN

Indonesia Gandeng Investor Korea Selatan Untuk Pembangunan IKN
info gambar utama

Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara adalah salah satu proyek prioritas di Indonesia. Dalam pengembangannya, Pemerintah dengan Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) turut menggandeng Korea Selatan seabgai mitra.

Basuki Hadimuljon selaku Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebutkan bila memang kerjas sama dengan Korea Selatan ini sudah berlangsung sejak lama. Apalagi dalam kesempatan sebelumnya Kementrian PUPR juga sudah pernah bekerja sama dengan K-Water untuk pengelolaan air.

Apalag Indonesia dan Korea Selatan juga telah memiliki Nota Kesepahaman terkait Kerja Sama Teknis Pemindahan dan Pembangunan IKN.

Dalam acara Korea-Indonesia New City Cooperation Forum yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertanahan, Infrastruktur dan Transportasi (Ministry of Land, Infrastructure and Transport) Korea Selatan di Hotel Mulia, Jakarta, Kamis (16/03), Basuki menyebutkan bila acara tersebut menjadi titik mula dari kerja sama dalam pembangunan IKN antara Indonesia dan Korea.

“Adanya forum ini menjadi starting point kerja sama kita, terutama dalam pengembangan IKN Nusantara. Kita sudah punya MOU sebagai landasan kerja sama. Dan personally, kami sangat nyaman dan terbuka kalau bekerja sama dengan Korea Selatan,” kata Menteri Basuki dikutip dari situs PUPR.

Menilik Peran Singapura dalam Pengembangan Kota Layak Huni di IKN Nusantara

Mengusung konsep kota hijau

IkN sendiri memiliki luas sebesar 256.000 ha dan akan berkonsep Future Smart Forest City. Untuk fokus awal pembangunannya sendiri akan dimulai dari awal tahun 2022-2024. Sebagai contoh, Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) yang memiliki luas total 6.600 ha, sekitar 5.000 ha akan dijadikan sebagai area hijau.

Sampai sekarang, sudah ada 50 proyek yang digarap oleh Kementrian PUPR dengan dana Rp62 triliun yang bersumber dari APBN.

“Sejak 2022, kami telah melaksanakan konstruksi infrastruktur dasar seperti Air Minum, Sanitasi, Jalan logistik, Kantor Kementerian, dan lain-lain. Saat ini progressnya sudah sekitar 20% dengan total sekitar 50 proyek konstruksi. Dengan konsep Future Smart Forest City, pembangunan benar-benar dikendalikan kualitas, estetika dan keberlanjutan lingkungannya,” tambah Menteri Basuki.

Sementara itu, Won Hee-Ryong selaku Menteri Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korea Selatan dalam forum tersebut mengatakan kalau ia punya harapan agar Indonesia dan Korea bisa menciptakan peluang kerja baru sekaligus sebagai upaya transfer knowledge.

“Saya berharap kedua negara akan terus aktif bekerja sama dan bergerak menuju masa depan yang lebih baik, serta koneksi antara Indonesia dan Korea Selatan dapat terjalin lebih erat,” ujar Won dikutip dari PUPR.

Banjir Insentif di IKN, dari Bebas Pajak Sampai Izin Usaha 190 Tahun

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Muhammad Fazer Mileneo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Muhammad Fazer Mileneo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini